JANUARISTA, ANINDYA DWI (2024) TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER DALAM SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
ABSTRAK-11.pdf Download (12kB) |
|
Text
BAB I-20-25.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) |
|
Text
BAB II sampai BAB V-26-84.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
COVER DEPAN-1.pdf Restricted to Registered users only Download (41kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA-85-88.pdf Restricted to Registered users only Download (151kB) |
|
Text
RINGKASAN-9-10.pdf Download (210kB) |
|
Text
LAMPIRAN-89-120.pdf Download (2MB) |
Abstract
Hipertensi secara umum didefinisikan sebagai tekanan sistolik ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi merupakan factor terjadinya gagal jantung dan penyakit otak. Penyakit ini terjadi karena adanya pengaruh factor dari gaya hidup dan kebiasaan manusia yang fatal. Seringkali pasien tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami hipertensi karena penyakit hipertensi tidak menimbulkan gejala dan sering disebut sebagai “ The Sillent Killer” atau penyakit pembunuh secara diam-diam karena tanpa adanya gejala. Sehingga pasien berobat bila terjadi gangguan organ akibat hipertensi. Gejala yang dialami pasien hipertensi diantaranya sakit kepala, lemas, sulit bernafas dan jantung berdebar-debar. Pasien yang sering mengalami sakit kepala seringkali disebabkan karena adanya peningkatan tekanan darah pada tubuh. Faktor yang dapat memicu terjadinya hiprtensi ada dua yakni faktor primer ( faktor yang tidak dapat diubah) dan faktor sekunder ( faktor yang dapat diubah). Pengobatan hipertensi pada pasien bertujuan untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi dan melindungi kerusakan organ seperti organ jantung, otak dan ginjal. Jika pasien sudah mengalami tekanan darah yang meningkat perlu dilakukan terapi pengobatan. Terapi yang dapat diberikan adalah terapi non farmakologi atau terapi dengan mengubah gaya hidup dan terapi farmakologi dengan terapi obat- obatan. Jenis obat yang dapat dikonsumsi adalah jenis obat Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI), Diuretik, beta-blocker, alpha-blocker, Calcium Chanel Blocker(CCB), Angiotensin Reseptor Blocker (ARB). Pengetahuan merupakan tingkat perilaku penderita dalam melakukan pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Kepatuhan merupakan suatu bentuk perilaku antara dokter dan tenaga kesehatan lain dengan pasien yang timbul untuk menataati suatu perintah yang dianjurkan dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pada pasien hipertensi, untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada pasien dan mengetahui demografi pasien di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif observasional dengan menggunakan kuisioner HKLS (Hypertension of Knowledge Level Scale) untuk pengetahuan dan kuisioner tingkat kepatuhan menggunakan MGLS (Morisky Green Levine Scale Adherence Scale). Jumlah responden pada penelitian ini adalah 127 orang yang dipilih secara Random Sampling dari pasien hipertensi di poli jantung yang berkunjung pada bulan Februari-April 2024. Analisa data meliputi data demografi dan hasil evaluasi tingkat pengetahuan dan kepatuhan dengan skor kuisioner. Pada penelitian ini karakteristik jenis kelamin menunjukkan pasien perempuan yang menderita hipertensi lebih banyak dari pada laki-laki sebanyak 72 pasien (57%).Karakteristik usia pada penelitian ini didapatkan pasien yang berusia 41-65 tahun sebanyak 102 pasien (80%), karakteristik pendidikan terakhir paling banyak pada pendidikan SMA sebanyak 51 pasien (40%), karakteristik lama terdiagnosis pasien paling banyak 5-10 tahun sebanyak 54 pasien (43%) dan karkteristik jumlah obat dalam resep paling banyak 5 obat yaitu sebanyak 41 resep (32%). Golongan obat hipertensi yang banyak digunakan adalah golongan ARB yakni candesartan sebanyak 90 resep (25%). Data tekanan darah minimalnya adalah 128/80 mmHg dan jenis terapi yang digunakan adalah terapi kombinasi sebanyak 127 pasien (100%). Penelitian ini memperoleh hasil kategori tingkat pengetahuan yang rendah sebanyak 50 pasien ( 40%), pengetahuan sedang sebanyak 49 asien (38%) dan pengetahuan tinggi sebanyak 28 pasien (22%). Tingkat kepatuhan minum obat antihipertensi yang diperoleh pada penelitian ini adalah timgkat kepatuhan sedang sebanyak 64 pasien ( 50%), tingkat kepatuhan rendah sebanyak 60 responden ( 47%) dan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 3 responden (2%). Perlu adanya penyuluhan terkait pengetahuan dan kepatuhan minum obat antihipertensi mendalam agar masyarakat mengetahui penanganan dan pencegahan terjadinya komplikasi penyakit hipertensi.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 22 Oct 2024 06:55 |
Last Modified: | 22 Oct 2024 06:55 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1718 |
Actions (login required)
View Item |