MAESAROH, DWI EMY (2022) STUDI POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIHIPERTENSI GOLONGAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOCKER DI APOTEK K-24 KLAMPIS SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER LUAR.pdf Restricted to Registered users only Download (22kB) |
|
Text
COVER DALAM.pdf Restricted to Registered users only Download (4kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Restricted to Registered users only Download (132kB) |
|
Text
LEMBAR DIUJI DAN DISETUJUI.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
|
Text
PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Restricted to Registered users only Download (56kB) |
|
Text
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Registered users only Download (7kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (9kB) |
|
Text
ABSTRAKS.pdf Download (5kB) |
|
Text
DAFTAR ISI SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (16kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (13kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (30kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (57kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (25kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (5kB) |
|
Text
DAFTARPUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (45kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (83kB) |
Abstract
Interaksi obat adalah situasi dimana suatu zat mempengaruhi aktifitas dari obat, efek obat dapat meningkat atau menurun bahkan obat tersebut memproduksi efek baru yang sebelumnya tidak dimiliki. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui potensi interaksi obat antihipertensi golongan Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) secara mekanisme dan tingkat keparahan interaksi obat. Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) telah digunakan secara luas dalam terapi hipertensi dan penyakit kardiovaskuler yang berhubungan dengan hipertensi, peran penting ARB selain sebagai antihipertensi adalah mempunyai aktivitas metabolic. Penelitian terakhir menyatakan bahwa ARB dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada model hewan coba. Hipertensi dapat disebut sebagai “silent killer” (pembunuh diam-diam) sebab tidak menunjukkan tanda peringatan atau gejala yang jelas selama sepuluh sampai duapuluh tahun dan biasanya baru diketahui apabila terjadi komplikasi pada organ target seperti jantung, ginjal, otak dan mata sehingga pengobatannya terlambat dan mengurangi harapan hidup karena kelemahan fungsi organ-organ tersebut yang berakibat kecacatan bahkan kematian. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian observasional, dengan pendekatan deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif (pengambilan data lampau) yang berdasarkan dari data rekam medik resep pasien antihipertensi golongan Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) dari periode Juni 2020 hingga Juli 2022. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel. Data dianalisis dengan metode deskriptif non analitik untuk memperoleh gambaran mengenai kemungkinan adanya interaksi obat menggunakan literatur Medscape interaction checker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi interaksi obat antihipertensi golongan Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) secara mekanisme dan tingkat interaksi obat di Apotek K-24 Klampis Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi obat terjadi pada 24 resep (44%) dan 31 resep (56%) tidak terjadi interaksi obat. Dan interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan interaksi obat diperoleh Mild (4%), dan Monitoring Closely (96%). Dari 24 resep yang berinteraksi terdapat pola mekanisme terbanyak adalah farmakodinamik. Dan tingkat keparahan interaksi terbanyak adalah monitoring closely yaitu 23 resep (96%) dengan obat yang paling banyak berinteraksi adalah Candesartan dengan Aspirin. Penatalaksanaan interaksi obat menurut Buku Farmakologi-Badan PPSDM Kesehatan, meliputi : 1. Menghindari kombinasi obat yang berinteraksi. Jika risiko interaksi obat lebih besar dari manfaatnya, maka harus dipertimbangkan untuk memakai obat pengganti. 2. Menyesuaikan dosis.Jika hasil interaksi obat meningkatkan atau mengurangi efek obat, maka perlu dilaksanakan modifikasi dosis salah satu atau kedua obat untuk mengimbangi kenaikan atau penurunan efek obat tersebut. 3. Memantau pasien. Jika kombinasi obat yang diberikan saling berinteraksi, pemantauan diperlukan. 4. Melanjutkan pengobatan seperti sebelumnya. Jika interaksi obat tidak bermakna klinis, atau jika kombinasi obat yang berinteraksi tersebut merupakan pengobatan yang optimal, pengobatan pasien dapat diteruskan tanpa perubahan.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 06 Dec 2022 06:52 |
Last Modified: | 06 Dec 2022 06:52 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/906 |
Actions (login required)
View Item |