IRCHAMNA, ANNISA (2022) PROFIL KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT DIABETES MELITUS DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI PENGINGAT OBAT DI RUMAH SAKIT (Studi dilakukan di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
Cover Depan.pdf Restricted to Registered users only Download (42kB) |
|
Text
Cover Dalam.pdf Restricted to Registered users only Download (8kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) |
|
Text
Kata Pengantar.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) |
|
Text
Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (495kB) |
|
Text
Lembar Diuji dan Disetujui.pdf Restricted to Registered users only Download (420kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (7kB) |
|
Text
Pernyataan Orisinilitas.pdf Restricted to Registered users only Download (502kB) |
|
Text
Ringkasan.pdf Download (121kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (22kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
|
Text
Daftar Isi sampai Daftar Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (433kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (755kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (815kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (122kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Menurut American Diabetes Association (2020), penyakit DM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) tipe yaitu: DM tipe 1, DM tipe 2, DM Gestasional, dan jenis diabetes spesifik yang muncul sebagai hasil dari penyakit lain (diabetes neonatal, penyakit pada pankreas eksokrin seperti fibriosis kistik dan pankreatitis, dan induksi obat atau bahan kimia atau setelah transplantasi organ). Menurut International Diabetes Federation prevalensi penderita DM di seluruh dunia mencapai 463 juta dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi 578 juta di tahun 2030 hingga 700 juta di tahun 2045. Peningkatan prevalensi DM terutama terjadi di Negara Low-Middle Income (berpendapatan menengah kebawah), salah satunya Indonesia yang masuk ke dalam 10 besar negara dengan jumlah pasien diabetes terbanyak, dengan prevalensi sebesar 10 juta pasien. Keberhasilan suatu terapi tidak hanya pada ketepatan diagnosis, pemilihan dan pemberian obat yang tepat, namun kepatuhan pengobatan menjadi penentu keberhasilan. Kepatuhan pasien Diabetes melitus terhadap terapi yang telah diindikasikan dan diresepkan oleh dokter akan memberikan efek terapeutik yang positif. Perilaku tidak patuh pada umumnya dapat meningkatkan risiko yang terkait dengan masalah kesehatan dan semakin memperburuk penyakit yang diderita Jika tidak terkendali dapat terjadi komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan pasien diabetes melitus dalam penggunaan obat menggunakan Aplikasi Pengingat Obat di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat agar lebih waspada dengan penyakit diabetes yang dapat berdampak komplikasi. Pilar penatalaksanaan DM yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan intervensi farmakologis. Penatalaksanaan DM dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat (terapi nutrisi medis dan aktivitas fisik) bersamaan dengan intervensi farmakologis dengan obat anti hiperglikemia secara oral dan/atau suntikan. Jenis penelitian ini adalah observasional dianalisa secara deskriptif dan diambil secara prospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin. Pengukuran kepatuhan diukur dengan menggunakan kuisioner MGLS (Morisky, Green, Levine Scale Adherence Scale) untuk mengukur kepatuhan yang menggunakan 4 pertanyaan, dimana dari pertanyaan tersebut dapat menggambarkan tingkat kepatuhan pasien menjadi 3 kategori diantaranya patuh tinggi, sedang, dan rendah. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 58 responden. Kepatuhan minum obat di RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya untuk pasien kontrol hasil pre kuisioner (58.6%) dan post kuisioner (48.2%) lebih banyak kepatuhan sedang, untuk kelompok intervensi hasil prekusioner (48.2%) kepatuhan tinggi, untuk hasil post kuisioner (55.1%) kepatuhan sedang. Karena pasien banyak mengaku minum obat sembarangan dengan demikian dapat dikatakan bahwa pasien dengan tingkat “kepatuhan sedang” lebih banyak disbandingkan dengan tingkat “kepatuhan tinggi” dan tingkat “kepatuhan rendah”. Dapat disimpulkan bahwa pasien kelompok kontrol dengan Hasil Pre dan Post Kuisioner dalam kategori “Kepatuhan Sedang“ dan untuk kelompok intervensi dengan Hasil Pre Kuisoner dalam kategori “Kepatuhan Tinggi”, sedangkan hasil Post Kuisioner dalam kategori “Kepatuhan Sedang”. Hal ini menunjukkan bahwa kategori “Kepatuhan Sedang” lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan kategori “Kepatuhan Tinggi” dan “Kepatuhan Rendah”.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 28 Nov 2022 08:41 |
Last Modified: | 28 Nov 2022 08:41 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/884 |
Actions (login required)
View Item |