HAPSARI, BADRAHINI SRI (2022) POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN DI POLIKLINIK DIABETES RAWAT JALAN DI RS X SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
1. COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (19kB) |
|
Text
2. COVER DALAM.pdf Restricted to Registered users only Download (5kB) |
|
Text
Untitled2.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) |
|
Text
Untitled3.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB) |
|
Text
Untitled1.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) |
|
Text
Untitled6.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) |
|
Text
7. KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Registered users only Download (50kB) |
|
Text
8. RINGKASAN.pdf Download (10kB) |
|
Text
9. ABSTRACT.pdf Download (52kB) |
|
Text
10. DAFTAR ISI SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (18kB) |
|
Text
11. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (62kB) |
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) |
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (148kB) |
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (166kB) |
|
Text
16. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) |
|
Text
17. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) |
|
Text
18. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) |
Abstract
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis atau menahun yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa atau gula darah akibat dari kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. DM Dibagi menjadi tiga tipe yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, dan DM gestasional. Pengobatan DM melibatkan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi yang dapat diberikan terdiri dari obat hipoglikemi oral seperti golongan sulfionilurea (glimepiride, glibenclamide, gliclazide), biguanide (metformin), penghambat alfa glukoidase (acarbose), penghambat DPP-IV (sitagliptin, linagliptin), penghambat SGLT-2 (dapagliflozin, empagliflozin), dan insulin suntik (insulin glargine,insulin aspart) atau kombinasi keduanya. Pengobatan farmakologi antidiabetes seringkali merupakan kombinasi dan tidak jarang merupakan polifarmasi sehingga berpotensi menyebabkan berbagai permasalahan. Interaksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait obat (drug-related problem) yang diidentifikasi sebagai kejadian atau keadaan terapi obat yang dapat mempengaruhi status klinis pasien. Maka dari itu, kajian analisis potensi interaksi obat pada peresepan di poliklinik diabetes sangat penting dilakukan untuk memaksimalkan pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi potensi interaksi berdasarkan mekanismenya dan berdasarkan tingkat keparahannya. Penelitian ini adalah penelitian deskripif observasional dengan pengambilan data secara retrospektif pada peresepan poliklinik diabetes rawat jalan Bulan Januari sampai September 2021 melalui screening interaksi obat pada resep yang telah memenuhi kriteria dengan menggunakan aplikasi medscape dan drugs.com. Dari 73 resep yang dianalisis, sebagian besar ditujukan untuk perempuan (41,10%) dan pada rentang usia lebih dari 48 tahun (76,71%). Berdasarkan analisis dengan melihat nama obat yang tidak disertai pengamatan dosis, terdapat 45 resep (61,64%) yang berpotensi menyebabkan interaksi obat. Sebanyak 48 potensi kejadian interaksi obat terobservasi dari aplikasi medcape dan sebanyak 80 potensi kejadian interaksi obat diperoleh dari drugs.com. Interaksi yang sering terjadi berdasarkan mekanismenya adalah interaksi farmakodinamik sebanyak 68,75% (medscape) dan 70,00% (drugs.com), sedangkan potensi interaksi berdasarkan tingkat keparahannya adalah interaksi kategori monitor closely 100,00% (medscape) dan moderate 92,50% (drugs.com). Sebagian besar interaksi obat DM berisiko menyebabkan hipoglikemia. Pada penelitian ini, potensi interaksi obat terbanyak ialah penggunaan glimepiride dan metformin 31,17%. Untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan disarankan apoteker bekerjasama dengan dokter sehingga meminimalisir terjadinya interaksi obat dan selama pengobatan hendaknya disarankan pada pasien untuk rutin melakukan pemeriksaan gula darah minimal 3 bulan sekali.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 24 Oct 2022 10:26 |
Last Modified: | 24 Oct 2022 10:26 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/797 |
Actions (login required)
View Item |