DEWI, ROASITA (2022) KAJIAN POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES DENGAN ANTIHIPERTENSI DI APOTEK BPJS RAWAT JALAN RSPAL dr. RAMELAN SURABAYA (Periode September-November 2021). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
1. COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (40kB) |
|
Text
2. COVER DALAM.pdf Restricted to Registered users only Download (5kB) |
|
Text
5. PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Restricted to Registered users only Download (229kB) |
|
Text
6. HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (239kB) |
|
Text
7. KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Registered users only Download (7kB) |
|
Text
8. RINGKASAN.pdf Download (12kB) |
|
Text
9. ABSTRACT.pdf Download (7kB) |
|
Text
10. DAFTAR ISI SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (24kB) |
|
Text
11. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (71kB) |
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB) |
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (80kB) |
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) |
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (73kB) |
|
Text
16. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (10kB) |
|
Text
17. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (78kB) |
|
Text
18. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (737kB) |
|
Text
IMG_20220915_0001.pdf Restricted to Registered users only Download (448kB) |
|
Text
3. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Restricted to Registered users only Download (283kB) |
Abstract
Diabetes Melitus (DM) adalah merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah disertai munculnya gejala yang khas yakni urin yang berasa manis dalam jumlah besar, sering buang air kecil terutama di malam hari, dan sering merasa lapar. Ketika kondisi hiperinsulinemia tidak dapat mengatasi hiperglikemia maka kondisi tersebut dinyatakan sebagai resistensi insulin. Tingginya kadar insulin dalam darah menyebabkan terganggunya proses homeostastis tubuh dalam sistem renin-angiotensin yang berdampak pada peningkatan absorbsi natrium di tubulus ginjal yang mestimulasi produksi renin hingga terjadi peningkatan tekanan darah. Dengan peningkatan tekanan darah tersebut pasien DM dinyatakan komorbid dengan hipertensi. Untuk menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah diperlukan terapi farmakologis dan non farmakologis. Pada terapi pengobatan DM dengan komorbid hipertensi secara bersamaan tersebut ada kemungkinan terjadi interaksi obat. Outcome terapi dapat menjadi berbahaya jika interaksi obat tersebut dapat menyebabkan toksisitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tentang potensi interaksi obat antidiabetes dengan antihipertensi di apotek BPJS Rawat Jalan RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Metode penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan cara pengambilan data resep pasien DM komorbid hipertensi bulan September sampai November 2021. Pengambilan data resep pasien tersebut dengan screening interaksi obat dalam resep yang telah memenuhi kriteria menggunakan aplikasi Medscape. Sebanyak 88 resep telah dianalisis. Sebagian besar ditujukan untuk perempuan (56,82%) dan dengan rentang usia 45-55 tahun (39,77%). Prevalensi DM komorbid hipertensi pada perempuan lebih banyak dikarenakan hormon seksual yang sedikit beraktivitas menyebabkan perempuan cenderung lebih rentan terkena penyakit degeneratif. Sedangan pada usia diatas 45 tahun lebih cenderung berisiko terkena penyakit DM karena pada usia tersebut, terjadi defisiensi fungsi kerja tubuh dan regulasi tekanan darah. Dari 88 resep, yang memiliki potensi interaksi obat 48 resep (54,55%) dari resep tersebut terobservasi 52 kejadian potensi interaksi obat. Potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme sebanyak (78,85%) interaksi farmakodinamik antagonis, (9,62%) merupakan interaksi farmakodinamik sinergis dan (11,54%) tidak diketahui mekanismenya. Mekanisme interaksi yang terjadi pada penelitian ini semua terjadi pada mekanisme farmakodinamik. Terutama pada farmakodinamik antagonis yang banyak terjadi. Interaksi secara farmakodinamik terjadi antara obat yang bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologi yang sama. Potensi interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan sebanyak (84,62%) tingkat keparahan monitor closely dan sebanyak (15,38%) tingkat keparahan minor. Tingkat keparahan monitor closely adalah interaksi yang masih dalam batas toleransi karena jika ditemukan dalam lembar resep maka tidak diperlukan perubahan namun harus dilakukan pemantauan. Sedangkan tingkat keparahan minor adalah interaksi obat yang dapat menggangu hasil terapi tetapi tidak secara signifikan dan biasanya tidak memerlukan pengobatan tambahan tetapi diperlukan pemantauan. Hasil data diperoleh bahwa potensi interaksi yang terbanyak ditemukan adalah pada pemberian obat diabetes dengan obat hipertensi kombinasi metformin dengan amlodipin (golongan CCB) dengan 35 kasus (67,31%). Amlodipin dapat menurunkan efek metformin sehingga memungkinkan resiko kadar gula darah tinggi (hiperglikemia). Hiperglikemia adalah kadar gula yang tinggi dengan nilai lebih dari normal dikarenakan tubuh tidak meproduksi insulin atau insulin tidak bekerja dengan baik. Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai macam kerusakan sel, jaringan dan organ yang akan dapat menimbulkan komplikasi. Saran yang diharapkan adalah adanya monitoring dan evaluasi dalam peresepan obat antidiabetik untuk mengatasi interaksi obat. Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan secara berkelanjutan dalam monitoring kadar gula darah pasien, serta kerjasama yang baik antar tenaga kesehatan sehingga dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 21 Oct 2022 06:23 |
Last Modified: | 21 Oct 2022 06:23 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/788 |
Actions (login required)
View Item |