Zulfa, Ilil Maidatuz and Rahmawati, Yessy Asli and Anggraini, Putri Febri Potensi Interaksi Antar Obat dalam Peresepan Rawat Jalan Pasien Penyakit Jantung Akibat Hipertensi. Potensi Interaksi Antar Obat dalam Peresepan Rawat Jalan Pasien Penyakit Jantung Akibat Hipertensi, 10 (1). ISSN 1693-8615
Text
4. C1C6c_S_JFI.pdf Download (1MB) |
|
Text
4. C1C6c_JFI.19(1).pdf Download (906kB) |
|
Text
Sertifikat Kaji Etik Penelitian EC137_IlilHT.pdf Download (177kB) |
Abstract
Hipertensi atau tekanan darah tinggi memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap timbulnya penyakit kardiovaskular. Salah satu komplikasi hipertensi adalah penyakit jantung akibat hipertensi atau Hypertensive Heart Disease (HHD). Terapi HHD melibatkan kombinasi obat-obat antihipertensi dan obat lain yang seringkali termasuk polifarmasi. Polifarmasi dapat meningkatkan potensi interaksi antar obat (PIAO) yang dapat menyebabkan perburukan efek terapi, munculnya efek obat yang merugikan yang dapat berlanjut ke kegagalan terapi dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prevalensi dan faktor prediktor PIAO yang muncul pada peresepan pasien HHD guna mewaspadai reaksi obat yang tidak diinginkan serta dapat mengoptimalkan terapi. Studi observasional secara retrospektif dilakukan pada peresepan pasien HHD di poli rawat jalan. Identifikasi potensi interaksi obat dalam peresepan menggunakan aplikasi Medscape Drug Interaction Checker. Prevalensi PIAO yang diamati mencangkup keparahan PIAO, mekanisme, jumlah PIAO tiap lembar resep serta obat-obat yang paling sering menimbulkan PIAO. Faktor usia, jenis kelamin, dan jumlah item obat yang diresepkan dianalisis sebagai faktor prediktor menggunakan uji regresi logistik biner. Sebanyak 100 resep pasien HHD telah dianalisis dan 94 diantaranya memiliki PIAO. Jumlah PIAO tiap lembar resep berkisar 3-4 dan >4 PIAO (masing-masing 33,00%). Total PIAO yang diobservasi adalah sebanyak 397. Sebagian besar PIAO terjadi pada fase farmakodinamik (86,40%) dan membutuhkan pemantauan lebih dekat terkait munculnya kejadian interaksi obat (93,20%). Kombinasi Candesartan dan Bisoprolol paling banyak ditemukan sebagai PIAO (11,08%) yang dapat bermanifestasi pada kenaikan kadar kalium dalam darah. Dari hasil analisis faktor prediktor, semakin banyak jumlah obat yang diresepkan memiliki pengaruh yang signifikan pada munculnya PIAO (p-value 0,005) dimana penambahan 1 item obat yang diresepkan akan meningkatkan resiko PIAO sebesar 7,232 kali. Semakin banyak obat yang diresepkan pada pasien HHD akan membutuhkan pemantauan yang lebih dekat pada munculnya interaksi obat. Selain itu, pemantauan lebih dekat pada kadar serum kalium dan tanda-tanda hiperkalemia sangat disarankan. Kata kunci : interaksi obat; penyakit jantung; hipertensi; HHD; rawat jalan
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 05 Oct 2022 09:24 |
Last Modified: | 31 May 2024 08:44 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/776 |
Actions (login required)
View Item |