PUTRI, ELVIRA RAMADHANOER KUSUMA (2021) PROFIL PERESEPAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS ORAL DI KLINIK PARU RSPAL Dr. RAMELAN PERIODE BULAN AGUSTUS – OKTOBER TAHUN 2020 (Studi dilakukan di Unit Pelayanan Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER.pdf Download (107kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (155kB) |
|
Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (91kB) |
|
Text
BAB II -VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (333kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (84kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (57kB) |
Abstract
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih menjadi penyebab utama kematian didunia(1). Indonesia adalah negara dengan beban TB tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan Tiongkok,sehingga kondisi tersebut memprihatinkan, terlebih bisa berdampak pada sosial maupun ekonomi(2).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memberi gambaran tentang Profil Peresepan Obat anti Tuberkulosis Oral di Klinik Paru RSPAL Dr. Ramelan Surabaya pada periode Agustus-Oktober 2020. Metode penelitian ini adalah observatif dengan pengumpulan data secara retrospektif selama 3 bulan dengan periode Agustus – Oktober 2020 dan dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi peresepan obat anti tuberkulosis berdasakan demografi pada usia (3), frekuensi tertinggi pada usia antara 46-55 tahun sebanyak 17 pasien (29,3 %). Pada distribusi frekuensi peresepan obat anti tuberkulosis berdasakan demografi pada jenis kelamin (3) didapatkan frekuensi tertinggi, pada pasien laki-laki sebanyak 34 pasien (58,6 %). Pada penelitian distribusi frekuensi peresepan obat anti tuberkulosis berdasarkan katagori didapatkan frekuensi tertinggi berdasarkan katagori, pada katagori II sebanyak 29 pasien (50%).pada distribusi frekuensi peresepan OAT berdasakan katagori I Lanjutan, Kategori II lanjutan 1, 2, dan 3 dan OAT tanpa lanjutan dan OAT tunggal didapatkan frekuensi tertinggi pada katagori II Lanjutan 3 sebanyak 15 pasien (25,9 %). Dengan demikian bahwa ada kesesuaian pada peresepan OAT kombinasi dalam bentuk paketan atau FDC dari beberapa obat terhadap Formularium OAT di klinik Paru RSPAL Dr. Ramelan Surabaya, Standar Pelayanan Medis, Pedoman Nasional Penanggulangan TB Paru dan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI).
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 25 Apr 2022 06:30 |
Last Modified: | 25 Apr 2022 06:30 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/634 |
Actions (login required)
View Item |