Zulfa, Ilil Maidatuz and Handayani, Widya (2020) Oral Short-course Antibiotics Compliance Survey at Several Public Health Centres in Surabaya. Jurnal Farmasi Indonesia, 17 (2). ISSN e-ISSN: 2302-4291
Text
911-Article Text-3543-1-10-20201130.pdf Download (364kB) |
|
Text
Similarity JFI.pdf Download (1MB) |
|
Text
FIX_Rev_Penilaian Sejawat Sebidang_JFI.pdf Download (79kB) |
Abstract
Kepatuhan dalam menggunakan antibiotik masih menjadi masalah dalam terapi antibiotik jangka pendek. Kepatuhan bukan hanya berkontribusi pada efek terapi, tetapi juga mencegah resistensi antibiotik. Secara kualitatif ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan antibiotik dipengaruhi oleh pengetahuan pasien tentang antibiotik, jenis dan keparahan penyakit infeksi, keadaan yang sudah membaik, kelalaian dalam membaca etiket, kesibukan, kurangnya dukungan keluarga, serta kurangnya informasi yang diberikan tenaga kesehatan. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengobservasi bagaimana kepatuhan pasien dalam menggunakan antibiotik dalam hal dosis, frekuensi, interval, serta lama penggunaan serta menginvestigasi alasan yang melatarbelakanginya. Survei dilakukan di tiga puskesmas di Surabaya pada pasien yang menerima terapi antibiotik tunggal 3-5 hari menggunakan kuisioner hasil pengembangan yang terdiri dari 17 pertanyaan yang menanyakan kepahaman pasien akan antibiotik yang diresepkan kepadanya serta menanyakan bagaimana pasien menggunakan antibiotiknya sebagai bentuk kepatuhan. Kuisioner dikirim secara daring untuk diisi pada hari antibiotik habis. Data peresepan antibibiotik pasien dicatat sebagai data awal yang berguna dalam penilaian kepatuhan pasien. Selama periode penelitian sebanyak 100 orang dari tiga puskesmas bersedia bergabung dalam penelitian. Dari jumlah tersebut, hanya 13,0% saja yang patuh dalam menggunakan antibiotik yang diresepkan. Dari 87,0% (87 orang) yang tidak patuh, mayoritas pasien adalah tidak sesuai dalam memberi jarak minum antibiotiknya (72,4%) diikuti tidak sesuai dalam lama penggunaan (berhenti minum atau memperpanjang lama minum) (52,9%). Gejala membaik dan Lupa merupakan dua alasan terbanyak yang mendasari pasien tidak patuh. Penguatan konseling dan monitoring selama penggunaan antibiotik sangat diperlukan guna meningkatkan kepatuhan pasien. Kata kunci : antibiotik oral; kepatuhan; puskesmas.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 22 Dec 2020 08:27 |
Last Modified: | 29 Dec 2020 04:05 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/232 |
Actions (login required)
View Item |