KURNIAWATI, DESY (2024) EVALUASI TEKNIK INHALER PADA PASIEN ASMA RAWAT JALAN DI RSUD DR. H. SLAMET MARTODIRDJO PAMEKASAN. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (44kB) |
|
Text
COVER DALAM - DFTR LMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
DFTRPUSTAKA - LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (12kB) |
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (11kB) |
|
Text
BAB I - BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (765kB) |
Abstract
Asma merupakan masalah kesehatan diseluruh dunia, yang memengaruhi populasi di berbagai negara. Asma dapat dengan tenang tanpa gejala, dan tidak menggangu aktifitas, namun juga dapat terjadi eksaserbasi dengan gejala ringan sampai berat dapat menimbulkan kematian. Sebagian besar pengobatan asma dengan rute inhalasi. Rute inhalasi memiliki keuntungan karena memberikan efek secara langsung ke target organ di paru, dan menyebabkan efek samping yang cenderung lebih kecil dibandingkan rute lainnya, karena kerja obat secara topikal sehingga tidak membutuhkan dosis lebih besar seperti pada pemberian secara sistemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan pasien asma saat menggunakan inhaler. Ketepatan penggunaan inhaler di ukur dengan pasien memperagakan penggunaan inhaler seperti yang biasa dilakukan kemudian peneliti mengukur dengan menggunakan checklist dari literatur NACA (National Asthma Council Australia). Adapun tahap penelitian sebagai berikut:1). Memproses resep poli dibulan Februari. 2) Memilah resep poli paru yang terdapat obat inhaler. 3) memanggil nama pasien. 4) memberikan lembar persetujuan pada pasien. 5) memina responden untuk memperagakan penggunaan inhaler. 6) peneliti mengisi ceklis NACA. 7). Membahas hasil penelitian. Pada pengumpulan data tersebut dihasilkan penggunaan inhaler di RSUD dr.H.Slamet Martodidrjo Pamekasan jenis MDI (Berotec ) dan DPI ( Symbicort dan Seretid ). Persentase ketepatan penggunaan inhaler yaitu 66,6% dengan MDI sebesar 30% dan DPI sebesar 36,6%. Kesalahan umum yang dilewati pasien yaitu pada langkah pengocokan inhaler dan dipegang tegak lurus sebesar 20% jenis inhaler MDI, mengeluarkan nafas sebelum menghirup inhaler sebesar 20% baik pada jenis MDI maupun DPI, tidak menahan nafas sekitar 5-10 detik pada jenis inhaler MDI ( 33,3%) dan DPI (26,7%), serta tidak berkumur 26,7% pada jenis DPI dengan kandungan kortikosteroid. Diperlukan Pelayanan Informasi Obat (PIO) di RSUD dr.H.Slamet Martodirdjo Pamekasan bagi pasien yang menggunakan inhaler dengan membuat leaflet, poster, buletin untuk menambah pengetahuan pasien mengenai langkah-langkah penggunaan inhaler.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Teknologi Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 10 Jan 2025 07:26 |
Last Modified: | 10 Jan 2025 07:26 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1812 |
Actions (login required)
View Item |