MAGFIROH, LAILATUL (2024) SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK BUAH MANECU (Chrysophyllum cainito L.) MENGGUNAKAN PELARUT METANOL. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
1. COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (98kB) |
|
Text
2. COVER DALAM SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
3. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (12kB) |
|
Text
4. BAB II sampai BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) |
|
Text
5. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (43kB) |
|
Text
7. RINGKASAN.pdf Download (9kB) |
|
Text
6. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
8. ABSTRAK.pdf Download (8kB) |
Abstract
Buah manecu (Chrysophyllum cainito L.) diketahui mengandung unsur senyawa antioksidan polifenol antioksidan seperti: katekin, epikatekin, galokatekin, epigalokatekin, kuersetin, isokuersetin, mirisitrin, dan asam galat. Kandungan polifenol yang ada, dapat menghambat enzim alfa-glukosidase sehingga dapat dijadikan sebagai terapi antidiabetes. Sehingga dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada ekstrak buah manecu menggunakan rancangan penelitian true experimental (eksperimen sesungguhnya). Sampel yang digunakan yaitu buah manecu yang sebelumnya sudah dilakukan proses pengolahan mulai dari pemisahan daging buah dari kulit dan bijinya, kemudian dijemur dengan cara diangin-anginkan tanpa terkena sinar matahari langsung. Setelah mengering dihaluskan dengan diblender dan diayak, setelah itu dilakukan ektraksi ultrasonik dengan menggunakan pelarut matanol kemudian dilakukan filtrasi dan dievaporasi sehingga menjadi ekstrak kental buah manecu. Ekstrak kental yang diperoleh kemudian dihitung nilai presentase rendemennya dan diuji skrining fitokimia. Rendemen adalah perbandingan berat ekstrak yang dihasilkan dengan berat serbuk sebelum dilakukan proses ekstrraksi lalu dikalikan 100%. Perhitungan nilai rendemen ekstrak buah manecu (Chrysophyllum cainito L.) yang diperoleh sebesar 27,15 % yang dikategorikan baik. Ektstrak kental buah manecu kemudian dilakukan uji skrining fitokimia. Pada uji tanin terjadi perubahan warna coklat kehijauan yang berarti hasilnya positif. Pada uji flavonoid tidak terbentuk warna merah, kuning atau jingga yang berarti hasilnya negatif. Pada uji saponin setelah dilakukan pengocokan terbentuk busa dengan rata-rata 1 cm menunjukkan hasil positif. Pada uji alkaloid dengan pereaksi dragendorf terbentuk endapan jingga, dengan pereaksi mayer terbentuk endapan putih, dengan pereaksi wagner tidak terbentuk endapan coklat, sehingga menunjukkan hasil positif. Pada uji terpenoid adanya perubahan warna merah kecoklatan pada antar permukaan yang berarti hasil positif. Pada uji steroid tidak terjadi perubahan warna kehijauan jadi hasilnya negatif. Dari hasil skrining fitokimia tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah manecu positif mengandung tanin, saponin, alkaloid, terpenoid dan negatif mengandung flavonoid,steroid. Perbedaan hasil yang didapatkan dengan penelitian sebelumnya dikarenakan beberapa faktor yaitu sifat senyawa kimia, pelarut yang digunakan serta alat yang tersedia. Selain itu lingkungan tempat tumbuh seperti tanah dan penggunaan pupuk juga dapat mempengaruhi hasil analisis kandungan kimia dari tumbuhan yang mengakibatkan perbedaan kandungan senyawa kimia dan kadar senyawa kandungan kimia Untuk penelitian selanjutnya bisa dilakukan dengan menggunakan pelarut selain metanol dan menggunakan ekstraksi lain.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Bahan Alam |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 10 Oct 2024 08:26 |
Last Modified: | 10 Oct 2024 08:26 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1663 |
Actions (login required)
View Item |