Wijayanti, Dinar (2023) STUDI TINGKAT KEPATUHAN DAN PENGETAHUAN PENGGUNAAN OBAT DIABETES MELITUS (Studi dilakukan di Puskesmas Wonokromo Surabaya). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
3. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB) |
|
Text
1. COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB) |
|
Text
2. COVER DALAM.pdf Restricted to Registered users only Download (160kB) |
|
Text
4.LEMBAR DIUJI DAN DISETUJUI.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) |
|
Text
5. PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB) |
|
Text
6. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB) |
|
Text
7. KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Registered users only Download (6kB) |
|
Text
8. RINGKASAN.pdf Download (160kB) |
|
Text
9. ABSTRACT.pdf Download (62kB) |
|
Text
10. DAFTAR ISI SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (276kB) |
|
Text
11. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) |
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (878kB) |
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) |
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (512kB) |
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB) |
|
Text
16. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB) |
|
Text
17. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (151kB) |
|
Text
18. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif (Hiperglikemia). Bertujuan untuk Mengetahui tingkat kepatuhan dan pengetahuan minum obat pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Wonokromo Surabaya. Untuk mengukur kepatuhan penggunaan obat dapat dilakukan dengan menggunakan metode langsung dan tidak langsung. Pengukuran dengan metode tidak langsung dapat menggunakan Kuisioner. Salah satu kuisioner yang dapat digunakan untuk mengukur kepatuhan adalah Medication Adherence Rating Scale-10 (MARS-10). Instrumen ini berisi 10 pertanyaan yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik pada pasien dengan penyakit kronik. Responden dikategorikan “tidak patuh” jika hasil pengukuran menunjukkan “skor 1–5” dan “patuh” jika total “skor 6–10”. Dan salah satu untuk mengukur pengetahuan adalah Kuesioner DKQ-24 (Diabetes Knowledge Questionaire). Daftar pertanyaan DKQ-24 (Diabetes Knowledge Questionnaire) terdapat 24 item pertanyaan yaitu berisi 17 item kata positif dan 7 item dengan kata negatif. Aspek yang dinilai adalah informasi dasar (10 item), kontrol glikemik (7 item) dan pencegahan komplikasi (7 item). Pilihan jawaban adalah "ya", "tidak" dan "tidak tahu". Penilaian dilakukan berdasarkan jumlah item jawaban benar bernilai 1 sedangkan jawaban yang salah atau tidak tahu bernilai 0. Tingkat pengetahuan dikatakan jika skor tinggi 17-24, sedang 10-16, dan rendah 0-9. Rentang usia responden yang paling banyak yaitu diusia antara 60-69 tahun dengan 26 responden (52%). Jenis kelamin pada responden kebanyakan perempuan yaitu pasien kontrol sebanyak 36 responden (72%). Latar belakang pendidikan responden yang termasuk pada pasien kontrol terbanyak 9 responden (36%) berpendidikan SMP, Pasien intervensi 10 responden (40%) berpendidikan sarjana. Pekerjaan responden yang paling banyak bekerja sebagai IRT pada pasien kontrol dengan jumlah 31 responden (62%). Lama terapi penggunaan obat pada pasien kontrol yang paling banyak ≥10 tahun dengan 26 responden (52%). Jenis terapi pada penggunaan obat yang menunjukkan angka terbesar pada terapi kombinasi obat antidiabetes Glimepirid-Metformin pada pasien kontrol 34 responden (68%). Hasil tingat kepatuhan berdasarkan skor kuesioner MARS-10 pada pasien kontrol Berdasarkan skor kuesioner MARS-10 pada pasien kontrol, 9 responden (18%) tidak patuh, 41 responden (82%) patuh. Pada pasien intervensi 6 responden (12%) tidak patuh, 44 responden (88%) patuh. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan pasien minum obat meningkat yang awalnya tidak patuh menjadi patuh. Berdasarkan hasil kadar gula darah puasa pasien kontrol pre dengan jumlah pasien 25 responden, kadar gula darah puasa rata-rata 163,96 md/dL dan menurun pada saat post dengan kadar gula rata-rata 150,6 md/dL, Pada pasien intevensi menunjukkan kadar gula darah puasa rata-rata saat pre 148,76 md/dL dan menurun pada saat post dengan kadar gula darah rata-rata 137,96md/dL. Tingkat pengetahuan minum obat berdasarkan kuesioner DKQ-24 pada pasien kontrol 30 responden (60%) memiliki tingkat pengetahuan sedang, 20 responden (40%) memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Pada pasien intervensi, 2 responden (8%) memiliki pengetahuan rendah, 26 responden (52%) memiliki pengetahuan sedang, 22 responden (44%) memiliki pengetahuan tinggi. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan responden yaitu sedang Saran dari peneliti perlu ditingkatkan peran farmasis dalam edukasi terkait kepatuhan dan pengetahuan minum obat terhadap responden dan diperlukan penelitian lebih lanjut terkait korelasi hubungan pengetahuan dan kepatuhan, Mayoritas di Puskesmas Wonokromo adalah pasien lansia sehingga penggunaan aplikasi Medisafe kurang efektif selanjutnya dapat digunakan intervensi lainnya yang sesuai dengan tipe pasien.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 09 Nov 2023 08:56 |
Last Modified: | 09 Nov 2023 08:56 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1406 |
Actions (login required)
View Item |