YUNITASARI, PUTRI (2022) SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL 96% DAUN ROSEMARY (Rosmarinus officinalis L.) DENGAN METODE EKSTRAKSI DIGESTI. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
1. COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
2. COVER DALAM.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
3. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
5. PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
6. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
4. LEMBAR DIUJI DAN DISETUJUI.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
8. RINGKASAN.pdf Download (0B) |
|
Text
9. ABSTRAK.pdf Download (0B) |
|
Text
10. DAFTAR ISI SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
11. BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
7. KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
12. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
13. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
14. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
15. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
16. BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
17. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
|
Text
18. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
Abstract
Di era pandemi seperti saat ini, pemanfaatan obat tradisional berupa jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka banyak sekali dipilih sebagai upaya untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan. Salah satu tanaman herbal yang sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan adalah daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L.). Aroma Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) digunakan secara luas dalam aromaterapi karena memberikan efek pada munculnya perasaan puas dan efek positif pada mood dan kinerja. Aroma ini juga berperan dalam menurunkan tingkat hormon kortisol yang merupakan hormon pemicu stres, juga mempengaruhi kelancaran peredaran darah bagi yang mengisap, serta mampu menurunkan kolesterol, mengendorkan otot dan reumatik. Rosemary mengandung beberapa senyawa seperti minyak atsiri, asam fenolik dan triterpen, flavonoid dan senyawa lainnya. Dari hasil penelitian sebelumnya, dengan metode maserasi menggunakan pelarut diklorometana, metanol dan air suling menunjukan bahwa ekstrak diklorometana Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) mengandung senyawa metabolit sekunder saponin, flavonoid, glikosida, alkaloid dan tanin; ekstrak metanol Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) mengandung senyawa metabolit sekunder saponin, flavonoid, alkaloid dan tanin; dan untuk ekstrak air suling Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) mengandung senyawa metabolit sekunder saponin, flavonoid, glikosida, alkaloid dan tanin. Dari penelitian yang berbeda, menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) dengan metode maserasi positif mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, dan saponin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Metode Penelitian Eksperimental, dimana dilakukan ekstraksi secara digesti pada daun Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) dengan menggunakan etanol 96% sebagai pelarutnya. Untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari Rosemary lebih mendalam maka dilakukan skrining fitokimia terhadap ekstrak Etanol 96% Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) dengan metode ekstraksi digesti. Pada penelitian ini filtrat yang diperoleh dari proses ekstraksi dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental sejumlah 21,72g dengan nilai persentase rendemen sebesar 21,72%. Rendemen dikatakan baik jika nilainya lebih dari 10%. Rendemen merupakan perbandingan berat ekstrak yang dihasilkan dengan berat simplisia sebagai bahan baku. Dengan nilai rendemen 21,72% dapat dinyatakan ekstrak yang diperoleh baik untuk dilakukan uji skrining fitokimia. Semakin tinggi nilai rendemen menunjukkan bahwa ekstrak yang dihasilkan semakin besar, hal ini menunjukan juga bahwa semakin banyak pula metabolit sekunder yang terkandung dalam tanaman yang diteliti. Selanjutnya, dilakukan pengujian skrining fitokimia terhadap ekstrak kental etanol 96% Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) dengan melakukan uji alkaloid (menggunakan pereaksi dragendorff, wagner dan mayer), uji flavonoid (menggunakan pereaksi Mg dan HCl), uji steroid dan terpenoid (menggunakan pereaksi CH3COOH dan H2SO4), uji saponin (menggunakan aquadest dan HCl), dan uji polifenol dan tanin (menggunakan FeCl3 dan Gelatin) untuk mengidentifikasi metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak etanol 96% Rosemary (Rosmarinus officinalis L.). Hasil penelitian skrining fitokimia ekstrak etanol 96% Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) positif mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, saponin, steroid, terpenoid,polfenol dan tanin. Untuk memperjelas adanya senyawa metabolit sekunder yang terkadung diperlukan penelitian lanjutan dengan metode kualitatif dan kuantitatif yang berbeda seperti menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan metode kuantitatif seperti Spektrofotometri UV-Vis terhadap ekstrak etanol 96% Rosemary (Rosmarinus officinalis L.) agar hasil positif yang ditunjukkan dapat lebih diperjelas.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Bahan Alam |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 15 May 2023 08:33 |
Last Modified: | 15 May 2023 08:33 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1210 |
Actions (login required)
View Item |