NISA, KHOIRUN (2024) UJI PRESISI PENETAPAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN METODE DPPH DENGAN PELARUT SAMPEL AQUADES. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (39kB) |
|
Text
COVER DALAM SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB) |
|
Text
BAB II sampai BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (306kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (737kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (184kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (182kB) |
Abstract
Di era globalisasi, perubahan kehidupan dapat menyebabkan adanya radikal bebas. Asam askorbat mengandung antioksidan kuat yang dapat melindungi sel dari penyebab penyakit kanker. Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Sebuah metode uji yang dilakukan perlu dipastikan jaminann mutunya terutama untuk metode yang tidak baku. Parameter validasi yang akan ditentukan pada penelitian ini adalah presisi. Tujuannya untuk mengetahui hasil % Relative Standard Deviation (% RSD) pada serbuk asam askorbat yang dilarutkan dalam pelarut aquades dengan metode DPPH. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah asam askorbat dan DPPH (1-1-Diphenyl-1-Picryhidrazyl) sebagai indikator proses reduksi senyawa antioksidan. Proses ini diawali dengan pengambilan asam askorbat sebanyak 10 mg dengan konsentrasi 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, dan 5 ppm. Sebagai reagen digunakan DPPH 40 ppm. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan mereaksikan 1 ml asam askorbat konsentrasi (1, 2, 3, 4, dan 5 ppm) dengan 2 ml DPPH 40 ppm. Kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometri visible dengan panjang gelombang 400-800 nm. Pengujian ini dilakukan sebanyak 3 kali replikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IC50 yaitu sebesar 8,4274 ± 0,4162, sehingga IC50 tersebut sangat kuat karena semakin kecil IC50 maka semakin kuat senyawa antioksidan. Sedangkan untuk hasil pengukuran RSD diperoleh hasil yang tidak baik yaitu 4,9389 sehingga penentuan nilai presisi ditunjukkan dengan persamaan Horwitz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji presisi dengan persamaan Horwitz memenuhi persyaratan yaitu 5,8044. Dari nilai Horwitz yang telah ditentukan dapat disimpulkan bahwa metode uji validasi penetapan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH yang dilakukan dalam penelitian ini memiliki presisi yang baik, karena memiliki nilai Horwitz berada pada nilai syarat keberterimaan yaitu % RSD < ½ CV Horwitz. . Kata kunci: uji presisi, antioksidan, DPPH
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Bahan Alam |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 27 Sep 2024 03:58 |
Last Modified: | 27 Sep 2024 03:58 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1598 |
Actions (login required)
View Item |