SHOLIHAH, NIKMATUS (2022) EVALUASI TERAPI PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2 DI POLI RAWAT JALAN RSI JEMURSARI SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
1. COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (99kB) |
|
Text
2. COVER DALAM.pdf Restricted to Registered users only Download (83kB) |
|
Text
3. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB) |
|
Text
4. LEMBAR DIUJI DAN DISETUJUI.pdf Restricted to Registered users only Download (267kB) |
|
Text
5. PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) |
|
Text
6. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (279kB) |
|
Text
7. KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) |
|
Text
8. RINGKASAN.pdf Download (143kB) |
|
Text
9. ABSTRAK.pdf Download (85kB) |
|
Text
10. DAFTAR ISI SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (188kB) |
|
Text
11. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (167kB) |
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (628kB) |
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) |
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (332kB) |
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
|
Text
16. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (6kB) |
|
Text
17. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
|
Text
18. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa didalam darah (hiperglikemi). Berdasrkan Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus pada tahun 2013 di Indonesia menurut hasil pemeriksaan gula darah sebesar 6,9% kemudian naik pada tahun 2018 menjadi 8,5% angka tersebut menunjukkan bahwa baru sekitar 25% penderita diabetes yang mengetahui bahwa dirinya menderita diabetes. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan obat antidiabetes oral maupun insulin di poli rawat jalan RSI Jemursari Surabaya yang meliputi demografi pasien (usia dan jenis kelamin), rute pemberian, golongan obat antidiabetes, nama obat antidiabetes tunggal maupun kombinasi, ketepatan dosis dan ketepatan indikasi pasien. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data secara retrospektif dan menggunakan teknik non random (non probability) sampling dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan obat antidiabetes oral maupun insulin di poli rawat jalan RSI Jemursari Surabaya. Dari hasil penelitian karakteristik usia subjek penelitian paling banyak berkisar antara 56-65 (lansia akhir) yaitu 112 pasien (51,61 %),kemudian pada usia 65 tahun keatas (manula) sebanyak 63 pasien (29,04%) dan pada usia 45-55 tahun (lansia awal) sebanyak 42 pasien (19,35%). Sebanyak 217 pasien yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh hasil golongan obat oral antidiabetes yang sering digunakan adalah Sulfonilurea (44,16%) dan golongan Insulin yang sering digunakan adalah Rapid acting (38,67%). Obat oral yang paling sering digunakan dari golongan Sulfonilurea yaitu Glimepirid (30,96%) dan Insulin yang paling banyak digunakan dari golongan Rapid acting yaitu Novorapid (29,33%). Untuk jenis pengobatan kombinasi, obat yang paling banyak digunakan adalah kombinasi Insulin Rapid acting + Long acting (7,37%) dengan nama obat yaitu Novorapid + Levemir (3,69%). Ketepatan indikasi pada pasien yang memenuhi kriteria sebanyak 100%. Kesesuaian pemberian dosis obat insulin maupun antidiabetik oral yang memenuhi kriteria sebesar 100%. Perempuan lebih banyak terserang DM karena mempunyai LDL lebih tinggi dibanding laki-laki, perbedaan dalam melakukan semua aktifitas dan gaya hidup. Peningkatan resiko DM seiring dengan umur, khususnya pada usia lebih dari 40 tahun, disebabkan karena pada usia tersebut mulai terjadi peningkatan intoleransi glukosa. Antidiabetik oral lebih banyak digunakan dapat disebabkan karena pasien takut untuk menyuntikkan insulin, pasien merasakan penambahan berat badan dan pernah mengalami hipoglikemi. Golongan Sulfonilurea paling banyak digunakan karena merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat badan normal dan kurang, selain itu bertujuan untuk meningkatkan produksi insulin. Insulin yang dipergunakan untuk mencapai sasaran glukosa darah prandial adalah insulin kerja cepat (rapid acting) yang disuntikkan 5-10 menit sebelum makan atau insulin kerja pendek (short acting) yang disuntikkan 30 menit sebelum makan. Pengobatan diabetes mellitus tipe 2 sering mengharuskan penggunaan terapi beberapa antidiabetika (terapi tunggal maupun kombinasi), termasuk terapi antidiabetika oral yang berbeda golongan atau kombinasi dengan insulin untuk mencapai kadar glukosa darah normal. Beberapa pasien tidak memenuhi kriteria diagnosis DM tipe 2 dikarenakan hasil pemeriksaan glukosa plasma sewaktu pasien <200 mg/dL. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas obat antidiabetes dengan penyakit penyerta pada diagnosa DM tipe 2 serta obat penyerta yang diberikan kepada pasien rawat jalan dengan diagnosa DM tipe 2.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 06 Dec 2022 08:02 |
Last Modified: | 06 Dec 2022 08:02 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/907 |
Actions (login required)
View Item |