PROFIL PERESEPAN ANTIBIOTIK ORAL DI APOTEK K-24 KEDUNGSARI SURABAYA

VIRAWATI, ZHESILIA DIAH (2022) PROFIL PERESEPAN ANTIBIOTIK ORAL DI APOTEK K-24 KEDUNGSARI SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER LUAR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (55kB)
[img] Text
COVER DALAM.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (130kB)
[img] Text
LEMBAR DIUJI DAN DI SETUJUI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (500kB)
[img] Text
PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf
Restricted to Registered users only

Download (56kB)
[img] Text
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (56kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (9kB)
[img] Text
ABTRAKS.pdf

Download (8kB)
[img] Text
DAFTAR ISI SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (33kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (32kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (197kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (42kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (51kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (33kB)
[img] Text
BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (27kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (29kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (153kB)

Abstract

Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan atau pembasmi mikroba jenis lain. Mekanisme Kerja Antibiotik ialah Menghambat sintesis dinding sel bakteri, Menghambat sintesis protein, Menghambat sintesis asam nukleat sel mikroba, Menghambat metabolism sel mikroba, Mengganggu keutuhan membrane sel mikroba. Penelitian ini menggunakan metode total sampling dengan rancangan deskriptif observasional dan pengambilan data dilakukan secara rektrospektif selama bulan Februari sampai Maret 2022 dengan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 174 lembar resep Antibiotik Oral. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui demografi pasien yang meliputi: jenis kelamin, usia dan juga untuk mengetahui penggunaan antibiotik meliputi: golongan antibiotik, nama generik antibiotik, aturan pakai antibiotik dan dosis antibiotik. Kemudian dimasukkan kedalam penatagunaan antibiotik yang dikelompokkan menurut kategori AWERE (Access, Watch, Reserve). Hasil penelitian menunjukan bahwa data demografi pasien untuk jenis kelamin perempuan lebih banyak dari laki-laki untuk jumlah perempuan terdapat sebanyak 96 (55,17%) dan jumlah laki laki terdapat 78 (44,83%). perempuan memiliki resiko lebih sering terinfeksi jika dibandingkan laki-laki, dan juga perempuan mudah mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh dan memiliki ekspresi gen yang berbeda, dimana laki-laki memiliki ekspresi gen yang lebih banyak dibandingkan perempuan, untuk usia pasien dengan pembelian antibiotik rata-rata dewasa dari usia 18 hingga 45 tahun sebanyak 128 (73,56%), untuk lansia sebanyak 37 (21,26%), manula sebanyak 9 (5,17%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa data penggunaan antibiotik oral sesuai dengan golongan obat antibiotik yang pertama Sefalosporin sebanayak 58 (33,33%) lembar resep, Makrolida 43 (24,71%) lembar resep, Kuinolon 27 (15,52%) lembar resep, Penisilin 21 (12,07%) lembar resep, Klindamicin 20 (11,49%) lembar resep, Tetrasiklin 5 (2,87%) lembar resep. Jadi dari data antibiotik di atas antibiotik yang terbanyak adalah antibiotik golongan sefalosporin dimana sefalosporin juga sering digunakan pada kasus ISK karena mempunyai efek bakterisid yang kuat terutama sefalosporin generasi yang ketiga salah satunnya adalah cefixime dimana antibiotik cefixime sering juga digunakan dan terdapat 30 lembar resep, dan antibiotik cefixime termasuk dalam klasifikasi AWeRe kategori Watch dimana dalam kategori tersebut digunakan hanya untuk indikasi khusus dan memiliki kemampuan lebih tinggi yang dapat berpotensi menimbulkan resestensi. Mengapa anibiotik harus dilakukan pengendalian pengunaan antibiotik dikarenakan bertujuan untuk memudahkan penerapan penatagunaan antibiotik baik di tingkat lokal, nasional, maupun global, dan juga dapat memperbaiki hasil pengobatan, menekan munculnya bakteri resisten, dan mempertahankan kemanfaatan antibiotik dalam jangka panjang. Dan dalam kategori Access antibiotik yang sering di digunakan adalah antibiotik amoxicillin sebanyak 21 lembar resep. Kemudian Berdasarkan data antibiotik yang banyak masuk di apotek adalah antibiotik cefixime sebanyak 30 (33,33%) lembar resep dengan aturan pakai antibiotik cefixime adalah 2x sehari sesuai anjuran dokter. Saran dari penelitian yang dapat ditingkatkan adalah Farmasis diharapkan memberikan edukasi kepada pasien tentang informasi penggunaan antibiotik yang benar agar terapi pemakaian antibiotik tercapai sehingga dapat mencegah terjadinnya resistensi, Diharapkan ada penelitian lanjut tentang rasionalitas penggunaan antibiotik.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 29 Nov 2022 03:24
Last Modified: 29 Nov 2022 03:24
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/886

Actions (login required)

View Item View Item