PROFIL PENGGUNAAN OBAT ANTIEPILEPSI PADA PASIEN EPILEPSI DI POLI SARAF RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PERIODE JANUARI 2021- MARET 2021

PRATIWI, JUNITA MEGA (2022) PROFIL PENGGUNAAN OBAT ANTIEPILEPSI PADA PASIEN EPILEPSI DI POLI SARAF RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA PERIODE JANUARI 2021- MARET 2021. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
Cover Depan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (61kB)
[img] Text
Cover Dalam.pdf
Restricted to Registered users only

Download (26kB)
[img] Text
Lembar pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (37kB)
[img] Text
Lembar diuji dan disetujui.pdf
Restricted to Registered users only

Download (52kB)
[img] Text
Lembar orisinalitas.pdf
Restricted to Registered users only

Download (53kB)
[img] Text
Lembar persetujuan publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (51kB)
[img] Text
Kata Pengantar.pdf
Restricted to Registered users only

Download (32kB)
[img] Text
Ringkasan.pdf

Download (35kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (92kB)
[img] Text
Daftar Isi sampai Daftar Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (55kB)
[img] Text
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (69kB)
[img] Text
Bab I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (108kB)
[img] Text
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (49kB)
[img] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (68kB)
[img] Text
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (60kB)
[img] Text
Bab VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (38kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (95kB)
[img] Text
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (782kB)

Abstract

Epilepsi adalah penyakit kronik dengan gangguan yang bersifat heterogen, multifaset yang dikarakterisasi dengan kejang berulang-ulang (2 atau lebih) dimana terjadi gerakan involunter yang melibatkan sebagian tubuh (partial) atau seluruh tubuh (generale), dan seringkali disertai dengan hilangnya kesadaran dan kontrol fungsi saluran pencernaan atau saluran kemih. Terapi utama epilepsi adalah dengan obat anti epilepsi (OAE). Pemberian obat anti epilepsi ini bertujuan untuk mengontrol epilepsi. Di Indonesia telah beredar berbagai jenis OAE, baik yang bersifat first line (pilihan pertama) maupun second line (pilihan kedua), baik yang generik maupun yang paten. OAE lini pertama adalah carbamazepin, asam valproate, fenobarbital, dan fenitoin. OAE lini kedua adalah lamotigrine, levatiracetam, klobazam, dan topiramat. Pemilihan OAE didasarkan atas jenis epilepsi. Jenis terapi OAE dibagi menjadi dua yaitu monoterapi dan politerapi. Monoterapi OAE merupakan terapi tunggal untuk direkomendasikan pada pasien dengan epilepsi yang baru didiagnosis, karena 60% pasien yang baru didiagnosis dengan epilepsi akan bebas bangkitan dengan pemberian OAE tunggal dengan dosis sedang, sedangkan politerapi OAE adalah penggabungan dua atau lebih OAE untuk meningkatkan efikasi (bebas bangkitan) dan tolerabilitas pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan pengobatan antiepilepsi di poli saraf Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya beserta data demografi pasien meliputi jenis kelamin, usia, diagnosa penyakit, jenis terapi dan berdasarkan terapi obat meliputi nama obat, kekuatan obat, dosis dan perubahan dosis, golongan obat dan aturan pakai. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode total sampling yaitu setiap pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi selama periode Januari-Maret 2021. Data yang diperoleh secara retrospektif selama Januari-Maret 2021 menunjukan bahwa jumlah pasien yang didapat sebanyak 71 pasien sebagai sampel penelitian. Dari 71 pasien, terdapat 172 Lembar resep yang dianalisis. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin yang paling dominan adalah laki-laki yaitu 37 pasien (52%). Distribusi pasien berdasarkan usia lebih banyak terjadi pada rentan usia 45-65 tahun yaitu 29 pasien (41%). Distribusi berdasarkan diagnosa lebih banyak pasien dengan diagnosa epilepsi murni yaitu 37 pasien (52%). Distribusi berdasarkan jenis terapi lebih banyak peresepan obat antiepilepsi monoterapi dengan jumlah 144 resep (84%). Distribusi penggunaan obat antiepilepsi terdapat 10 obat yang diresepkan antara lain phenytoin, asam valproat 250 mg dan 500 mg, asam valproat ER 250 mg dan 500 mg, clobazam 10 mg, diazepam 2 mg, carbamazepin 200 mg, gabapentin 100 mg, asam valproate sirup 100 ml. lebih banyak mendapatkan terapi obat jenis terapi monoterapi adalah phenytoin 100 mg dengan jumlah 44 pasien (25,2%). Jenis terapi politerapi dengan penggunaan terbanyak yaitu asam valproate 250 mg kombinasi dengan phenytoin 100 mg sebanyak 8 pasien (4,7%). Berdasarkan perubahan rejimen terapi obat antiepilepsi terjadi perubahan berdasarkan jenis terapi obat monoterapi dan politerapi, perubahan berdasarkan aturan pakai dan dosis, terjadi perubahan berdasarkan perubahan terapi obat. Perubahan rejimen terjadi karena pengaruh dari diagnosa masing-masing pasien. Saran peneliti, untuk penelitian lebih lanjut hendaknya dilengkapi dengan data mengenai jenis terapi, jenis serangan kejang, dan lama penggunaan obat antiepilepsi yang berkaitan dengan pemberian jenis terapi monoterapi dan politerapi. Selain itu, sebaiknya dilakukan penelitian secara prospektif agar mendapatkan data yang lengkap dan aktual.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 09 Nov 2022 03:32
Last Modified: 09 Nov 2022 03:32
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/841

Actions (login required)

View Item View Item