RAMADHAN, MUHAMMAD SURYA (2022) STUDI KUALITATIF KEPATUHAN DAN EFEK SAMPING PADA PASIEN TUBERKULOSIS SENSITIF OBAT DI PUSKESMAS WONOKROMO SURABAYA (Periode Bulan Februari 2022 – April 2022). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
Cover Dalam.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) |
|
Text
Cover Depan.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) |
|
Text
Pernyataan Orisinalitas.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) |
|
Text
Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (500kB) |
|
Text
Lembar Diuji dan Disetujui.pdf Restricted to Registered users only Download (968kB) |
|
Text
Kata Pengantar.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) |
|
Text
Ringkasan.pdf Download (158kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (230kB) |
|
Text
Daftar Isi sampai Daftar Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (175kB) |
|
Text
Bab I.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) |
|
Text
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) |
|
Text
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) |
|
Text
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (280kB) |
|
Text
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB) |
|
Text
Bab VI.pdf Restricted to Registered users only Download (11kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Tuberkulosis (TB) paru merupakan suatu penyakit menular yang bersifat kronis akibat kuman Mycobacterium tuberculosis dengan gejala utama batuk berdahak selama dua minggu atau lebih. TB menjadi pembunuh menular nomor dua di dunia. Menurut data Global Tuberkulosis Report 2021, Indonesia menempati posisi kedua dengan beban TB tertinggi di dunia dari total global sebesar 5,8 juta orang yang baru didiagnosis dengan TB dan terlaporkan. Kota Surabaya menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus TB tertinggi se-Jawa Timur sebesar 7.007 kasus. Tinggi rendahnya angka keberhasilan pengobatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, faktor pasien seperti pasien pindah Fasyankes, pasien yang tidak patuh minum OAT, dan tuberkulosisnya termasuk yang resisten terhadap obat. Faktor kedua yaitu Pengawas Menelan Obat (PMO) seperti tidak adanya PMO atau PMO ada tapi kurang memantau. Faktor terakhir terkendalanya distribusi OAT yang mengakibatkan pasien tidak bisa meneruskan minum obat serta penyimpanan yang tidak sesuai standar sehingga kualitas OAT menurun. Efek samping pengobatan dapat mengakibatkan putusnya terapi sehingga menimbulkan resistensi kuman yang memperberat beban penyakit dan beban pasien tersebut. Kunci keberhasilan dalam pengobatan TB adalah kepatuhan pasien. Terdapat penderita TB yang tidak patuh dalam pengobatan akibat efek samping yang mungkin timbul, penggunaan obat jangka panjang, dan kurang pedulinya penderita akan penyakitnya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan analisis secara kualitatif hubungan kepatuhan penggunaan obat terhadap efek samping pada pasien TB selama periode bulan Februari sampai April 2022 di Puskesmas Wonokromo Surabaya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kepatuhan penggunaan obat dan efek samping secara kualitatif pada pasien TB di Puskesmas Wonokromo Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas untuk memperoleh pengetahuan mendalam selama periode penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tentang kepatuhan pasien minum obat dan efek samping OAT pasien tersebut, kemudian dilakukan validasi data dengan menggunakan triangulasi sumber. Sejumlah sembilan responden dijadikan sampel dalam penelitian.Sebagian besar responden berusia 25-45 tahun sejumlah 44,5%. Responden dengan jenis kelamin perempuan memiliki jumlah terbanyak yaitu 77,8%. Pendidikan tamat SMA / Sederajat menempati urutan pertama diantara semua responden yaitu 44,5%. Status pekerjaan responden salah satunya adalah sebagai pegawai swasta yaitu 33,4%. Pasien yang tidak memiliki komorbid sejumlah 66,7% dan pasien dengan diabetes sejumlah 33,3%. Pada fase pengobatan tahap lanjutan memiliki jumlah responden yang tinggi yaitu 77,8%. Lama pengobatan responden didominasi pada 3 - 6 bulan sejumlah 55,6%. Dari enam pertanyaan mengenai kepatuhan pasien minum OAT diperoleh jawaban responden terhadap pertanyaan pertama sejumlah lima responden menjawab tidak pernah lupa minum obat (55,6%). Pertanyaan kedua sejumlah enam responden menjawab memperhatikan jam pada saat mengkonsumsi obat (66,7%). Pada pertanyaan ketiga, semua responden menjawab tidak berhenti minum obat apabila kondisi tubuh membaik dan tetap meneruskan pengobatan (100,0%). Pertanyaan keempat menunjukkan hasil semua responden menjawab tidak berhenti minum obat apabila kondisi tubuh memburuk dan tetap meneruskan pengobatan (100,0%). Pertanyaan kelima, semua responden menjawab memahami tujuan jangka panjang pengobatan TB oleh dokter/apoteker (100,0%). Pertanyaan keenam terdapat tujuh responden menjawab tidak pernah lupa untuk mengambil obat sesuai jadwal yang ditentukan oleh puskesmas (77,8%). Dari sembilan pertanyaan mengenai efek samping OAT diperoleh jawaban terhadap pertanyaan pertama menunjukkan bahwa semua responden mengalami efek samping selama menjalani pengobatan TB (100,0%). Pertanyaan kedua sejumlah empat responden mengalami mual atau muntah (44,4%). Pertanyaan ketiga semua responden menjawab tidak pernah mengalami gangguan pencernaan (100,0%). Pertanyaan keempat terdapat enam responden mengalami kencing/urin yang berwarna kemerahan (66,7%). Pertanyaan kelima menunjukkan hasil sejumlah lima responden tidak mengalami kurang nafsu makan (55,6%). Pertanyaan keenam terdapat delapan responden menjawab tidak pernah mengalami nyeri sendi (88,9%). Pertanyaan ketujuh menunjukkan hasil empat responden pernah mengalami kesemutan (44,4%). Pertanyaan kedelapan terdapat enam responden tidak mengalami debar jantung berlebihan (66,7%). Pertanyaan kesembilan sejumlah tujuh responden tidak mengalami gatal disertai bintik-bintik merah pada kulit akibat pengobatan TB (77,8%). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara penderita yang memiliki banyak keluhan efek samping dengan kepatuhan penderita minum obat. Efek samping OAT menyebabkan ketidaknyamanan penderita TB dalam menjalankan pengobatannya tetapi tidak meningkatkan risiko penderita TB untuk meminum obatnya tidak teratur, atau bahkan menghentikan pengobatannya. Kesimpulan dari penelitian ini salah satunya adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara efek samping obat terhadap kepatuhan pasien dalam minum OAT. Saran bagi peneliti selanjutnya perlu untuk memperhatikan durasi wawancara kepada responden agar tingkat kedalaman dan keluasan data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 09 Nov 2022 02:53 |
Last Modified: | 09 Nov 2022 02:53 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/840 |
Actions (login required)
View Item |