(LITERATURE REVIEW) KEPATUHAN PASIEN PADA PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS

WIDYAWATI, YUNITA IKA (2022) (LITERATURE REVIEW) KEPATUHAN PASIEN PADA PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERCULOSIS DI PUSKESMAS. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
1 Cover Depan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (118kB)
[img] Text
2 Cover Dalam.pdf
Restricted to Registered users only

Download (84kB)
[img] Text
IMG_20220803_0001.pdf
Restricted to Registered users only

Download (275kB)
[img] Text
IMG_20220803_0002.pdf
Restricted to Registered users only

Download (426kB)
[img] Text
IMG_20220803_0003.pdf
Restricted to Registered users only

Download (530kB)
[img] Text
IMG_20220803_0004.pdf
Restricted to Registered users only

Download (485kB)
[img] Text
7 Kata Pengantar.pdf
Restricted to Registered users only

Download (584kB)
[img] Text
8 Ringkasan.pdf

Download (89kB)
[img] Text
9 Abstrak.pdf

Download (85kB)
[img] Text
10 Daftar Isi sampai Daftar Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (103kB)
[img] Text
11 BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (94kB)
[img] Text
12 BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (338kB)
[img] Text
13 BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (255kB)
[img] Text
14 BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (398kB)
[img] Text
15 BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (112kB)
[img] Text
16 BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (88kB)
[img] Text
17 Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (100kB)
[img] Text
18 Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Istilah kepatuhan dideskripsikan dengan sejauh mana pasien mengikuti instruksi atau saran medis terkait terapi obat. Program pengobatan tuberculosis dan pedoman penanggulangan juga sudah dijalankan oleh pemerintah sesuai dengan standar nasional. Dalam kasus ini kurangnya kepatuhan pasien dapat penyebabkan kegagalan dalam pengobatan tuberculosis. Penyakit Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang berasal dari bakteri mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi berbagai organ tubuh terutama paru-paru. Penyebaran bakteri melalui air liur (droplet). Menurut hasil riset pada tahun 2019 oleh kementrian kesehatan, diketahui bahwa kasus tuberculosis baru di Indonesia sangat memerlukan perhatian dan sikap tanggap dari berbagai pihak, berkaitan dengan data yang masih tidak berubah. Kepatuhan pemakaian obat pada kasus tuberculosis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengobatan. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien pada penggunaan obat anti tuberculosis. Metode penelitian yang digunakan adalah MMAS-8 (Morisky Medication Adherence Scale). MMAS-8 merupakan instrumen nilai kepatuhan mengonsumsi obat dengan 8 skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur kepatuhan minum obat yang membutuhkan terapi jangka panjang. Obat yang digunakan pada terapi tuberculosis adalah H=Isoniazid; R=Rifampicin; Z=Pirazinamide; E=Etambutol; S=Streptomycin. Pengobatan tuberculosis diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif (awal) dan tahap lanjutan. Regimen pengobatan tuberculosis mempunyai kode standar yang menunjukkan tahap dan lama pengobatan, jenis obat anti tuberculosis, cara pemberian dan kombinasi obat anti tuberculosis dengan dosis tetap, seperti : 2HRZE/4H3R3 atau 2HRZES/5HRE. Hasil literature review bedasarkan jurnal pertama yang ditulis oleh Runtut Wigati, Umi Nafisah, Riyan Setiyanto dengan jumlah 47 responden memiliki presentase kepatuhan pasien pada penggunaan obat tuberculosis sebanyak 72% kepatuhan tinggi, 15% kepatuhan sedang, dan sebanyak 13 % kepatuhan rendah. Berdasarkan jurnal penelitian kedua yang ditulis oleh Nike Puspita Alwi, Ainil Fitri, Ririn Ambarita dengan jumlah 32 responden memiliki presentase 68,8% kepatuhan tinggi, 31,2% kepatuhan sedang. Berdasarkan jurnal penelitian ketiga yang ditulis oleh Dizky Ramadani Putri Papeo, Maria Immaculata, Iis Rukmawati dengan jumlah 75 responden didapatkan hasil data signifikan dan data tidak signifikan. Data signifikan yaitu korelasi jenis kelamin (P=0,01) dan korelasi pekerjaan (P=0,03) dengan tingkat kepatuhan. Data tidak signifikan yaitu korelasi usia (P=0,61); korelasi pendapatan (P=0,19); korelasi pendidikan (P=0,22); korelasi lama pengobatan (P=0,25) dengan tingkat kepatuhan. Dari hasil kuesioner MMAS-8 tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki kepatuhan tinggi lebih besar di bandingkan dengan yang memiliki kepatuhan sedang dan rendah. Sebaiknya tenaga kesehatan lebih banyak memberikan edukasi kepada pasien tentang kepatuhan pengobatan tuberculosis karena sangat penting bagi pasien tuberculosis untuk mematuhi aturan minum obat tuberculosis agar bisa sembuh, Karena dampak dari ketidakpatuhan akan menyebabkan resistensi terhadap obat tuberculosis dan tingkat penularan akan semakin tinggi, serta angka kematian (mortalitas) akan meningkat.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 08 Nov 2022 09:09
Last Modified: 08 Nov 2022 09:09
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/837

Actions (login required)

View Item View Item