PENGETAHUAN PENGUNJUNG APOTEK GABRIEL TENTANG PENGOBATAN ISOLASI MANDIRI COVID-19

NURAINI, SHOLEHAH (2022) PENGETAHUAN PENGUNJUNG APOTEK GABRIEL TENTANG PENGOBATAN ISOLASI MANDIRI COVID-19. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
1. COVER DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (19kB)
[img] Text
2. COVER DALAM.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9kB)
[img] Text
3. LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (404kB)
[img] Text
4. LEMBAR DIUJI DAN DISETUJUI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
5. PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf
Restricted to Registered users only

Download (503kB)
[img] Text
6. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (513kB)
[img] Text
7. KATA PENGANTAR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (13kB)
[img] Text
8. RINGKASAN.pdf

Download (15kB)
[img] Text
9. ABSTRAK.pdf

Download (11kB)
[img] Text
10. DAFTAR ISI SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (24kB)
[img] Text
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (19kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (33kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (133kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (56kB)
[img] Text
BAB 6.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (93kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (807kB)

Abstract

Coronavirus Disease (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan virus baru SARS-CoV-2 yang ditemukan pada tahun 2019 di China dan sejak itu menyebar secara global di seluruh dunia, mengakibatkan pandemi serta belum pernah ditemukan menyerang manusia sebelumnya. SARS-CoV-2 dapat menimbulkan gangguan pernafasan seperti demam,batuk, dan sesak nafas dengan masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri dan tetap terapkan pola hidup sehat, mengkonsumsi obat yang diperlukan. Namun, banyaknya informasi yang beredar di masyarakat kemungkinan menyebabkan penggunaan obat yang tidak tepat saat isolasi mandiri. Maka dari itu, dilakukan survei pengetahuan masyarakat tentang pengobatan isolasi mandiri COVID-19 difasilitas kesehatan seperti apotek. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan pengunjung Apotek Gabriel tentang penggunaan parasetamol, azithromisin, oseltamivir, favipiravir, vitamin C, vitamin D, dan zink saat isolasi mandiri COVID-19. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional selama periode penelitian bulan Januari sampai Maret 2022. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner yang dikembangkan dan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Sebanyak 71 responden bergabung dalam penelitian. Dari 71 responden, sebagian besar responden yang pernah isolasi mandiri memiliki pengetahuan yang cukup (62,00%) tentang pengobatan yang disarankan, sementara responden yang belum pernah isolasi mandiri sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang (69,00%). Pengetahuan tentang parasetamol untuk isolasi mandiri sebagian besar responden telah mengetahui indikasi (86,00%), cara memperoleh (80,00%), dosis (65,00%), serta aturan pakai (23,00%). Pada pengetahuan tentang azithromisin untuk isolasi mandiri sebagian besar responden tidak mengetahui indikasi (87,00%) serta cara memperoleh (72,00%). Sama halnya dengan pengetahuan tentang azithromisin, pada pengetahuan tentang oseltamivir dan favifirapir mayoritas responden juga tidak mengetahui tentang indikasi (85,00% dan 70,00%) dan cara memperolehnya (80,00% dan 82,00%). Pengetahuan obat vitamin C untuk isolasi mandiri sebagian responden telah mengetahui tentang indikasi (92,00%), cara memperoleh (83,00%), dan aturan pakai (56,00%) walaupun pengetahuan tentang dosis (46,00%) masih relatif lebih rendah. Untuk vitamin D juga banyak responden telah mengetahui indikasi (72,00%) dan cara memperoleh (58,00%), Namun, terdapat pengetahuan dosis (45,00%) dan aturan pakai (44,00%) vitamin D masih kurang dan perlu ditingkatkan. Pada pengetahuan obat zink untuk isolasi mandiri mayoritas responden telah mengetahui tentang cara memperoleh (51,00%). Namun, terdapat pengetahuan indikasi (7,00%), dosis (44,00%), aturan pakai (13,00%) yang terbilang relatif rendah, maka dari itu masih perlu ditingkatkan. Dari hasil penelitian ini pengetahuan responden terhadap pengobatan isolasi mandiri COVID-19 yang meliputi penggunaan parasetamol,azithromisin, oseltamivir, favipiravir, vitamin C, vitamin D, dan zink perlu ditingkatkan dan dikembangkan karena masih banyak masyarakat yang kurang dalam mengakses informasi dengan baik. Untuk meningkatkan tentang pengetahuan pengobatan isolasi mandiri disarankan dengan memperluas penyuluhan terhadap masyarakat di pelayan kesehatan lainnya berupa edukasi secara langsung ke responden, konseling, seminar, media masa dan lain sebagainya

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 27 Oct 2022 07:32
Last Modified: 27 Oct 2022 07:32
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/805

Actions (login required)

View Item View Item