Lubada, Eziah Ika and Zulfa, Ilil Maidatuz and Putri, Octavia Eka Kaitan Pengetahuan dengan Respon Pengunjung Apotek terhadap Penolakan Pelayanan Pengobatan Mandiri dengan Antibiotik. Kaitan Pengetahuan dengan Respon Pengunjung Apotek terhadap Penolakan Pelayanan Pengobatan Mandiri dengan Antibiotik. ISSN 527-6328
Text
Similarity_KAITAN PENGETAHUAN DENGAN RESPON PENGUNJUNG APOTEK TERHADAP PENOLAKAN PELAYANAN PENGOBATAN MANDIRI DENGAN ANTIBIOTIK.pdf Download (1MB) |
|
Text
Artikel 1_P Review 1 dan 2_ Artikel Jurnal Pharmasci_Eziah_AA.pdf Download (1MB) |
Abstract
Pengobatan mandiri dengan antibiotik masih menjadi masalah di masyarakat Indonesia dimana sebagian besar sumber perolehan antibiotik adalah apotek. Beberapa apotek mungkin menolak memberikan antibiotik tanpa resep, namun angka pengobatan mandiri masih susah ditekan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan dan respon pengunjung apotek terhadap penolakan pelayanan antibiotik tanpa resep. Studi cross sectional di lakukan di Apotek Daerah Kebonsari Surabaya pada Januari-Februari 2020 menggunakan kuisioner untuk mengukur pengetahuan pengunjung apotek tentang antibiotik dan mengobservasi respon mereka apabila apotek menolak memberikan antibiotik tanpa resep. Pengetahuan responden diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan dan dianalisis kaitannya dengan bentuk respon yang dipilih menggunakan Fisher exact test. Sebanyak 82 responden dilibatkan dalam penelitian dimana 64,63% berpengetahuan baik tentang antibiotik dan sisanya berpengetahuan cukup dan sebanyak 75,60% pernah melakukan pengobatan mandiri dengan antibiotik. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pengalaman pengobatan mandiri antibiotik (p-value 0,068) namun tingkat pengetahuan tentang antibiotik berkorelasi dengan respon ketika mengalami penolakan pelayanan antibiotik tanpa resep (p-value 0,049). Responden yang berpengetahuan baik terhadap antibiotik cenderung memilih periksa ke dokter sedangkan yang berpengetahuan cukup cenderung memilih pergi ke apotek lain yang masih memberikan antibiotik tanpa resep. Peningkatan edukasi serta penguatan penerapan regulasi antibiotik di komunitas masih sangat diperlukan guna menekan pengobatan mandiri dengan antibiotik. Kata kunci: Antibiotik, Pengobatan mandiri, Respon, Pengetahuan
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 07 Sep 2022 07:16 |
Last Modified: | 28 Nov 2022 06:10 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/766 |
Actions (login required)
View Item |