UJI ORGANOLEPTIS PUDING BUAH MANGROVE (Sonneratia caseolaris)

PRAHARANI, RIZA DWI (2021) UJI ORGANOLEPTIS PUDING BUAH MANGROVE (Sonneratia caseolaris). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (44kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (549kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15kB)
[img] Text
BAB II - VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (541kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (118kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Mangrove merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah sepanjang pantai khususnya yang dekat dengan muara-muara sungai. Buah mangrove merupakan buah yang bagian dasarnya terbungkus kelopak bunga, berbentuk bola, dan ujung buahnya bertangkai. Buah mangrove tidak beracun dan dapat langsung dimakan serta memiliki rasa yang asam dan memiliki aroma yang khas. Buah mangrove (Sonneratia caseolaris) dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan. Daging buah mangrove memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kandungan gizi buah mangrove segar terdapat karbohidrat 77,5% , protein 9,21% , lemak 4,81% , vitamin A 11,21% (RE), vitamin C 56,74 mg, serta memiliki kadar air 67,8% dan kadar abu 1,17%. Salah satu pemanfaatan buah mangrove adalah sebagai puding. Puding merupakan salah satu jenis hidangan penutup atau sebagai makanan pencuci mulut (dessert) yang pada umumnya disajikan pada akhir suatu jamuan. Sebagai makanan penutup puding banyak diminati karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut. Penelitian ini dilakukan dengan cara eksperimen murni. Sari buah mangrove (Sonneratia caseolaris) yang sudah diolah menjadi bentuk puding, kemudian panelis memberikan penilaian dengan nilai rentang 1-5 lalu menghitung jumlah nilai kuisoner pada 15 orang panelis yang merasakan puding buah magrove (Sonneratia caseolaris). Pembuatan pudding menggunakan sari buah mangrove menggunakan empat formula berbeda. Perbedaan masing-masing formula terletak pada takaran tiap bahan yang digunakan. Perbedaan takaran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh takaran terbaik untuk membuat puding yang berasal dari sari buah mangrove. Pembuatan puding menggunakan sari buah mangrove menggunakan 4 formula yang berbeda. Pada formula 1 tanpa menggunakan sari buah mangrove, formula 2 sebanyak 62,5 gram, formula 3 sebanyak 125 gram, dan formula 4 sebanyak 250 gram. Keempat formula tersebut diperlakukan dengan metode pemasakan yang sama sehingga menghasilkan pudding dengan aroma, warna, tekstur, dan rasa yang berbeda. Hasil uji organoleptis warna menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna puding buah mangrove pada formula 2 (15 panelis) lebih banyak diterima, jika dibandingkan dengan formula 1 (9 panelis), formula 3 (5 panelis), dan formula 4 (3 panelis). Sedangkan pada uji organoleptis aroma didapatkan hasil tingkat kesukaan panelis terhadap aroma puding buah mangrove pada formula 2 (15 panelis) lebih banyak diterima, jika dibandingkan dengan formula 1 (9 panelis), formula 3 (6 panelis), dan formula 4 (6 panelis). Dari hasil uji organoleptis rasa menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa puding buah mangrove pada formula 2 (13 panelis) lebih banyak diterima, jika dibandingkan dengan formula 1 (10 panelis), formula 4 (8 panelis), formula 3 (7 panelis). Selanjutnya, pada uji organoleptis tekstur didapatkan hasil tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur puding buah mangrove pada formula 4 (14 panelis) sangat diterima, jika dibandingkan dengan formula 3 (11 panelis), formula 2 (1 panelis), formula 1 (1 panelis). Dari data hasil pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa puding buah mangrove yang disukai oleh panelis yaitu pada formula 2 dilanjut pada formula 1, formula 3, dan formula 4 dari parameter warna, aroma, rasa, dan tekstur. Semakin banyak sari buah mangrove yang digunakan semakin membuat tekstur pudding lebih lembut dibandingkan dengan semakin sedikit sari buah mangrove menjadikan tekstur pudding agak keras. Sedangkan untuk warna, aroma, dan rasa semakin banyak sari buah mangrove yang digunakan membuat warna pudding menjadi lebih pucat dan aroma pudding menyengat khas aroma buah mangrove yang asam, dimana hal tersebut kurang begitu disukai oleh panelis.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Bahan Alam
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 13 Jun 2022 04:34
Last Modified: 13 Jun 2022 04:34
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/748

Actions (login required)

View Item View Item