LUSIATI, DESY (2021) TINGKAT KEPATUHAN KONSUMSI OBAT ANTI EPILEPSI PADA PASIEN EPILEPSI. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER.pdf Restricted to Registered users only Download (33kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (29kB) |
|
Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BABI.pdf Restricted to Registered users only Download (33kB) |
|
Text
BAB II - VI.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
Abstract
Epilepsi merupakan penyakit kronik dengan gangguan bersifat heterogen yang dikarakterisasi dengan kejang berulang ( 2 kali atau lebih ), dimana terjadi gerakan yang melibatkan sebagian tubuh atau seluruh tubuh dan disertai dengan hilangnya kesadaran dan kontrol fungsi saluran cerna atau saluran kemih. Pengobatan epilepsi terutama menggunakan OAE (Obat Anti Epilepsi). OAE merupakan terapi utama untuk kebanyakan pasien epilepsi. Terapi tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya kejang tanpa menyebabkan efek samping. Berdasarkan data WHO bahwa OAE dapat memberikan aktifitas menghentikan kejang pada anak-anak sekitar 70% dan 60% pada orang dewasa tanpa adanya kekambuhan. Salah satu hal yang masih menjadi tantangan dan menjadi penyebab belum terkontrolnya terapi dengan OAE adalah adherence / kepatuhan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan obat anti epilepsi dan presentase tingkat kepatuhan epilepsi terhadap penggunaan OAE. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan OAE dan presentase tingkat kepatuhan penggunaan OAE pasien epilepsi dapat menggunakan kuesioner. Usia dan jenis kelamin tidak bermakna secara statistik untuk tingkat kepatuhan penggunaan OAE, yang menjadi faktor utama adalah kelupaan dan kesibukan. Ketidakpatuhan dalam penggunaan OAE memiliki resiko lebih besar dan sering mengalami kejang. Resume artikel ini dari dua jurnal nasional dan satu jurnal internasional tentang tingkat kepatuhan konsumsi obat anti epilepsi dengan memenuhi inklusi dan ekslusi. Pada jurnal pertama dengan judul Kepatuhan Minum Obat Antiepilepsi Pada Pasien Epilepsi di Manado, Indonesia, untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan OAE menggunakan kuesioner MMAS-8, Sebagian besar subyek memiliki tingkat kepatuhan tinggi. Dari 114 subyek (48 subyek dengan kepatuhan tinggi, 36 subyek kepatuhan sedang, 30 subyek kepatuhan rendah). Pada jurnal kedua dengan judul Assessment of Patients Adherence to Antiepileptic Medications and Dessie Referral Hospital, Chronic Follow-Up, South Wollo, Amhara Region, North East Ethiopia, untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan OAE menggunakan kuesioner MMAS. Dari 88 subyek, tingkat kepatuhan terhadap penggunaan OAE adalah 58 subyek (65,9%) adalah patuh dan (34,1%) adalah tidak patuh. Pada jurnal ketiga dengan judul Hubungan Kepatuhan Penggunaan Obat Anti Epilepsi terhadap Kejadian Kejang Pasien Epilepsi menggunakan kuesioner ARMS, untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan OAE dengan menggunakan kuesioner ARMS. Dari 52 subyek, memiliki skor ARMS = 12 (patuh) sebanyak 9,61% dan skor ARMS > 12 (tidak patuh) sebanyak 90,39%. Tingkat kepatuhan pada ARMS yang diikat tidak hanya kepatuhan, tetapi ada unsur kesediaan pasien menebus resep secara berulang yang diamati. Hasil keseluruhan dari ketiga artikel bahwa dua artikel ditemukan tingkat kepatuhan penggunaan OAE berdasarkan MMAS-8 dan MMAS memiliki tingkat kepatuhan tinggi. Satu artikel ditemukan tingkat kepatuhan penggunaan OAE berdasarkan ARMS memiliki tingkat kepatuhan rendah.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 08 Jun 2022 08:40 |
Last Modified: | 08 Jun 2022 08:40 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/737 |
Actions (login required)
View Item |