UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK KENCUR (Kaempferia galanga L.)

WICAKSONO, ILHAM SUGENG (2021) UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK KENCUR (Kaempferia galanga L.). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf
Restricted to Registered users only

Download (41kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (57kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15kB)
[img] Text
BAB II - VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (449kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (130kB)

Abstract

Inflamasi atau peradangan merupakan respon alami dari sistem imun tubuh terhadap virus, bakteri, jamur, dan benda asing lain penyebab penyakit, yang sedang menyerang tubuh. Di indonesia ada beberapa kasus penyakit yang melibatkan proses terjadinya inflamasi dari dalam tubuh, dimana angka kejadiannya cukup tinggi. Selain karena paparan zat berbahaya, inflamasi juda dapat dipicu oleh cidera, seperti pada saat terbentur sesuatu. Adapun tanda-tanda bila terjadi inflamasi antara lain nyeri, demam, dan bengkak. Pengobatan yang dilakukan dapat berupa pemberian NSAIDs (Non Steroid Anti Inflamasi Drugs) dan obat tradisional. Dimana efek samping yang ditimbulkan NSAIDs lebih berat daripada obat tradisional. Salah satu ramuan yang dimanfaatkan untuk mengobati inflamasi adalah rimpang kencur (Kaempferia galanga L.). Secara khusus bagian dari rimpang tanaman kencur dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi, karena pada bagian rimpang kencur mengandung flavanoid, saponin, dan minyak atsiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak kencur memiliki aktivitas antiinflamasi. Hal ini supaya ekstrak kencur dapat dimanfaatkan sebagai obat antiinflamasi pada masyarakat. Metode penelitian artikel 1: Pengujian plester etanol ekstrak rimpang kencur pada 5 kelompok hewan uji berupa tikus wistar jantan putih berumur 2,5 - 3 bulan dengan berat badan 140-210 gram, untuk mengetahui aktivitas antiinflamasinya. Metode penelitian artikel 2: metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental di laboratorium dengan beberapa tahapan dan salah satunya uji aktivitas antiinflamasi dengan metode radang akut yang di induksi dengan karagenan. Metode penelitian artikel 3: Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode winter, pengujian aktivitas antiinflamasi ini berdasarkan pada besarnya persentase radang yang dapat dihambat oleh sediaan yang akan diuji. Hasil penelitian artikel 1: Ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dapat dibuat sebagai plester antiinflamasi. Pada dosis 45 mg/KgBB tikus, ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) memberikan efek antiinflamasi yang paling baik. Hasil penelitian artikel 2: Ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) memiliki aktivitas antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi ekstrak rimpang kencur yang berasal dari kabupaten subang dan sukabumi pada dosis 18, 36, 45 mg/kg bobot badan tikus, tidak berbeda secara statistik. Hasil penelitian artikel 3: kencur (Kaempferia galanga L.) berkhasiat sebagai antiinflamasi dalam bentuk sediaan krim. Berdasarkan hasil grafik persen inflamasi, ekstrak etanol rimpang kencur dapat menurukan inflamasi pada telapak kaki tikus dan memberikan efek sebesar 100% dalam waktu 60 menit. . Hal ini menunjukan bahwa kencur (Kaempferia galanga L.) memiliki aktivitas antiinflamasi. Pembahasan artikel 1 : Berdasarkan hasil pengamatan volume rata-rata inflamasi kaki tikus. Dimana terlebih dahulu kaki tikus diinduksi karagenan sehingga terjadi edema, telah menunjukan penurunan inflamasi setelah diberikan plester ekstrak rimpang kencur. Pembahasan artikel 2 : Pengamatan dilakukan tiap satu jam selama 5-6 jam dengan mengukur volume tiap kaki tikus menggunakan pletismometer. Dari hasil pengamatan tersebut didapatkan hasil bahwa semakin tinggi dosis ekstrak rimpang kencur yang diberikan maka semakin kecil persentase radang yang terjadi dan semakin tinggi pula persentase inhibisi radangnya atau semakin tinggi dosis ekstrak maka semakin baik efeknya sebagai antiinflamasi. Pembahasan artikel 3 : Uji antiinflamasi dilakukan secara In Vivo, Uji efektivitas antiinflamasi dilakukan pada tikus putih jantan yang diinduksi larutan karagenan 1 % b/v sebanyak 0,05 ml. Dan hasil yang didapat setelah diberikan krim ekstrak etanol rimpang bahwa semakin lama waktu maka semakin kecil inflamasi yang terjadi. Kesimpulan dari ketiga artikel yang sudah diresume menunjukan ekstrak kencur memiliki aktivitas antiinflamasi. Saran untuk dilakukan penelitian aktivitas inflamasi rimpang kencur pada jenis lain berdasarkan tiap daerah. Dikarenakan untuk mengetahui perbedaan apa yang ada pada rimpang kencur tiap daerah terutama terkait aktivitas antiinflamasinya.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Bahan Alam
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 08 Jun 2022 03:33
Last Modified: 08 Jun 2022 03:33
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/732

Actions (login required)

View Item View Item