STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PASIEN SECTIO CAESAREA

PANGESTY, LINA RAGIEL RIA (2021) STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PASIEN SECTIO CAESAREA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf

Download (36kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (10kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf

Download (813kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (15kB)
[img] Text
BAB II - VI.pdf

Download (185kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (124kB)

Abstract

Bedah Caesar atau sectio caesarea adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan pada perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena beresiko kepada komplikasi medis lainnya. Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, spesialis anak, spesialis anastesi serta bidan. Sebagian besar pasien sectio caesarea diberikan antibiotik profilaksis yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi, sehingga meningkatnya angka kejadian sectio caesarea mempengaruhi penggunaan antibiotik profilaksis. Pemberian antibiotik profilaksis diharapkan pada saat operasi antibiotik di jaringan target operasi sudah mencapai kadar optimal yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Pemberian antibiotik ini dapat menurunkan resiko endometritis sebesar 60-70% dan menurunkan resiko infeksi luka operasi (ILO) sebesar 30-65%. Penelitian yang dilakukan oleh Piece, Raj Kumar dkk pada tahun 2012 dengan judul Antibiotic Prophylaxis in Caesarean section adalah Metronidazole digunakan oleh 95% populasi uji diikuti Ciprofloxacin sebanyak 50,5% dan Gentamicyn sebanyak 50,5%. Dari total populasi uji, 50% wanita mendapat 3 kombinasi antibiotik diikuti oleh sebanyak 47,9% wanita mendapat 2 kombinasi antibiotik profilaksis. Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani, Fifin dkk pada tahun 2015 dengan judul Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Terhadap Kejadian Infeksi Luka Operasi Pada Operasi Sectio Caesarea diperoleh hasil pola penggunaan antibiotik profilaksis menunjukkan bahwa penggunaan Ceftriaxone sebanyak 55,7%, Cefuroxim sebanyak 34,3%, kombinasi Ceftriaxone dan Metronidazole sebanyak 10%. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah, Humairah dkk pada tahun 2020 dengan judul Studi Literatur Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Sectio Caesarea menunjukan jenis antibiotik tertinggi yang digunakan adalah Ceftriaxone (40%). Berdasarkan pembahasan hasil dari tiap jurnal penelitian yang dilakukan didapatkan hasil penggunaan antibiotik untuk profilaksis pasien sectio caesarea yang paling banyak digunakan adalah Ceftriaxone yang merupakan antibiotik golongan Cephalosphorin generasi ke III. Sedangkan terapi kombinasi yang digunakan paling banyak adalah kombinasi antara Ceftriaxone dan Metronidazole. Pedoman pemberian antibiotik profilaksis golongan Cephalosphorin pada pasien sectio caesarea adalah Cephalosphorin generasi I dan II karena memiliki spektrum sempit. Sedangkan penggunaan antibiotik profilaksis generasi ke III dan IV tidak direkomendasikan walaupun satu golongan karena bersifat spektrum luas dan kemungkinan tujuannya adalah untuk meminimalkan resiko terjadinya resistensi bakteri.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 24 May 2022 09:15
Last Modified: 24 May 2022 09:15
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/711

Actions (login required)

View Item View Item