STUDI MEDICATION ERROR PADA PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

NAPITUPULU, SEPRINA DESATA (2021) STUDI MEDICATION ERROR PADA PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf

Download (89kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (60kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf

Download (820kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (152kB)
[img] Text
BAB II -VI.pdf

Download (228kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (114kB)

Abstract

Medication Error sampai saat ini tetap menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang banyak menimbulkan berbagai dampak bagi pasien mulai dari resiko ringan bahkan resiko yang paling parah yaitu menyebabkan suatu kematian (1). Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui medication error yang terjadi pada pelayanan kefarmasian di rumah sakit, medication error adalah suatu kegagalan dalam proses pengobatan yang memiliki potensi membahayakan pada pasien dalam proses pengobatan ataupun perawatannya. Kesalahan pengobatan ini dapat menyebabkan efek yang merugikan serta berpotensi menimbulkan risiko fatal dari suatu penyakit (1). Metode penelitian tersebut menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode dengan menggunakan prosedur penelitian atau pemecahan masalah yang diselidiki pada gambaran subyek medication error yang terjadi pada pelayanan di rumah sakit. Pada hasil penelitian artikel pertama menunjukkan bahwa medication error yang terjadi pada fase prescribing antara lain tulisan resep tidak terbaca (3%), tidak ada nama dokter penulis resep (0,33%), tidak ada paraf dokter 0,33%, salah nama pasien atau tidak jelas 4,98%, tidak ada usia pasien (72,75%), tidak ada konsentrasi dosis sediaan (12,62%), tidak ada jumlah obat (0,33%), tidak ada bentuk sediaan (11,62%), dan tidak lengkap penulisan resep obat keras (0,66%). Sedangkan medication error pada fase dispensing meliputi pengambilan obat yang salah (0,33%) dan jumlah obat yang diserahkan kurang (1,66%). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kejadian medication error di Poli Interna Rumah Sakit X di Kota Manado terbesar yaitu terjadi pada fase prescribing. Medication error pada resep pasien Poli Interna di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Manado. Hasil penelitian artikel kedua menunjukkan bahwa terjadi medication error pada kedua fase prescribing dan fase dispensing. Medication error yang terjadi pada fase prescribing meliputi; tidak ada tanggal lahir (usia) (80,12 %), tidak ada bentuk sediaan (38,85 %), tidak ada konsentrasi dosis atau sediaan (27,71 %), tidak lengkap penulisan resep obat keras (6,32 %), tulisan resep tidak terbaca (3,01 %), salah atau tidak jelas nama pasien (1,20 %), tidak ada jumlah obat (0,30 %) dan tidak ada aturan pakai (0,30 %). Medication error yang terjadi pada Fase dispensing meliputi; pemberian obat diluar instruksi (8,13 %), obat yang diserahkan kurang (1,81 %), dan penulisan etiket yang salah atau tidak lengkap (0,30%). Pada artikel ketiga dengan judul Study of Medication Error in Hospitalised Patients in Tertiary Care Hospital. Kesalahan yang paling sering adalah kesalahan resep (138; 70.40%) diikuti oleh kesalahan administrasi (58; 29,59%). kemudian diikuti oleh kesalahan administrasi (58; 29,59%). Kesimpulan, berdasarkan tiga artikel penelitian tersebut bahwa medication error pada pelayanan kefarmasian di rumah sakit, pertama adalah pada fase prescribing kemudian fase dispensing dan diikuti fase transcribing serta aministrering. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dilakukannya review kelanjutan terhadap fase medication error serta faktor-faktor yang mempengaruhi medication error, dan pada medication error berdasakan dampak.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 23 May 2022 04:11
Last Modified: 23 May 2022 04:11
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/704

Actions (login required)

View Item View Item