STUDI PENGGUNAAN OBAT ORAL ANTIHIPERTENSI GOLONGAN ANGIOTENSIN II RESEPTOR BLOCKER (ARB) PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER

SUCI, DIAN PERMONI (2021) STUDI PENGGUNAAN OBAT ORAL ANTIHIPERTENSI GOLONGAN ANGIOTENSIN II RESEPTOR BLOCKER (ARB) PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf

Download (234kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (396kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (461kB)
[img] Text
BAB II - VI.pdf

Download (692kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (232kB)

Abstract

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Penyakit hipertensi memiliki peran penting terhadap banyak penyakit lainnya seperti Myocardial Infraction (MI), stroke, gagal jantung, gagal ginjal, retinopatidan. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan lebih parah lagi bila tidak diobati dengan tepat. Menurut JNC 8 hipertensi dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani sejak dini dan dengan tepat. Penatalaksanaan hipertensi pada dasarnya dapat dilakukan melalui terapi farmakologi dan non farmakologi, Obat-obatan yang sering digunakan untuk terapi hipertensi adalah diuretik, Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor, Penghambat adrenergik, Calcium channel blocker, Antagonis reseptor angiotensin II (ARA - II) atau Angiotensin receptor blocker (ARB). Penelitian yang dilakukan oleh Ulfa, NM tahun 2017, menunjukkan hasil Kelompok terapi A (Candersartan 8 mg 3 kali sehari 1 tablet, n = 19), kelompok terapi B (Valsartan 80 mg 2 kali sehari 1 tablet, n= 19), dan kelompok terapi C (Kalium Losartan 50 mg 1 kali sehari 1 tablet, n= 19). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah sistolik pada kelompok A sebesar 21,18%, kelompok B = 24,20%, dan kelompok C = 22,51%. Penurunan tekanan darah diastolic pada kelompok A sebesar 12,14%, kelompok B = 14,04% dan kelompok C = 10,98%. Hasil penelitian yang dialakukan oleh Farida, U dan Cahyani, W tahun 2018 menunjukkan hasil golongan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu ARB sebanyak 64 (21,55%) dari total penggunaan obat secara keseluruhan sebanyak 297. Obat golonga ARB yang paling banyak digunakan adalah Irbesartan. Sedangkan Penelitian Abraham, HM, White, CM, dan White, WB tahun 2015 menunjukkan ARB dapat ditoleransi dengan baik sebagai terapi tunggal serta kombinasi dengan obat antihipertensi lain yang meningkatkan kepatuhan terhadap terapi dan telah menjadi andalan dalam pengobatan hipertensi stadium 1 dan 2. Obat-obat golongan Angiotensin receptor blocker (ARB) memiliki mekanisme kerja dengan menghambat selektif reseptor AT1 sehingga terjadi vasodilatasi, tidak terjadi aktivasi simpatik, rilis hormon aldosteron dihambat, dan terjadi dilatasi arteriol glomerolus efferent sehingga menyebabkan retensi natrium dan air. Hal ini menyebabkan tekanan darah menjadi turun. Dibandingkan dengan kelompok angiotensin receptor blocker lainnya, valsartan dianggap memiliki efek antihipertensi yang lebih cepat, lebih besar, dan lebih baik dengan efek samping yang juga lebih ringan. Irbesartan secara selektif dan kompetitif memblokir pengikatan angiotensin II ke reseptor angiotensin I. Angiotensin II merangsang sintesis dan sekresi aldosteron oleh korteks adrenal, yang menurunkan ekskresi natrium dan meningkatkan ekskresi kalium. Angiotensin II juga bertindak sebagai vasokonstriktor pada otot polos pembuluh darah. Secara keseluruhan mekanisme kerja dari Angiotensin receptor blocker (ARB) yaitu menghambat aktivasi angiotensin II terhadap reseptornya, sehingga lebih menguntungkan karena tidak menghasilkan efek samping batuk kering. Berdasarkan pembahasan hasil dari tiap jurnal penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa nama generik obat Angiotensin receptor blocker (ARB) yang digunakan adalah Candesartan, Irbesartan, Valsartan, Losartan, dan Telmisartan. Dosis obat Angiotensin receptor blocker (ARB) yang digunakan, yaitu Candersartan 8 mg 3 kali sehari 1 tablet, Valsartan 80 mg 2 kali sehari 1 tablet atau 160 mg 1 kali sehari 1 tablet, Losartan 50 mg 1 kali sehari 1 tablet, Irbesartan 300 mg 1 kali sehari 1 tablet, dan Telmisartan 40 mg dan 80 mg masing-masing 1 kali sehari 1 tablet. Profil tekanan darah pasien hipertensi dari penggunaan obat antihipertensi golongan Angiotensin receptor blocker (ARB), yaitu penurunan tekanan darah sistolik pada penggunaan Candesartan sebesar 21,18%, Valsartan sebesar 24,20%, dan Losartan sebesar 22,51%. Penurunan tekanan darah diastolik pada penggunaan Candesartan 12,14%, Valsartan sebesar 14,04%, dan Losartan sebesar 10,98%.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 17 May 2022 02:18
Last Modified: 17 May 2022 02:18
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/689

Actions (login required)

View Item View Item