IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN JANTUNG KORONER DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

SYAFITRI, ANISA DWI (2021) IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN JANTUNG KORONER DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf

Download (40kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (9kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (14kB)
[img] Text
BAB II -BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (385kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (131kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (970kB)

Abstract

Di Indonesia salah satu penyakit kardiovaskular yang terus menerus menempati urutan pertama adalah penyakit jantung koroner. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung koroner (PJK). Ada berbagai pengobatan yang digunakan pada pasien PJK seperti calcium channel blocker, diuretik, beta blocker, ACE-inhibitors, angiotensin reseptor blocker II yang sering dikombinasi dengan golongan statin, golongan nitrate, antiplatelets dan antikoagulan yang tidak jarang berupa polifarmasi yang rentan adanya interaksi obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya potensi interaksi obat pada pasien PJK di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Airlangga. Penelitian ini bersifat observasional yang dianalisis dengan metode deskriptif dan pengamatan dilakukan secara retrospektif. Sampel yang digunakan adalah data dari rekam medis dan resep di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya pada bulan Januari 2020 sebanyak 315 pasien. Metode pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Pengolahan data ditinjau secara teoritis menggunakan aplikasi Medscape dan Stockley Drug Interactions edisi 8. Hasil dari penelitian lebih banyak pasien PJK berjenis kelamin laki-laki 201 pasien (63,8%) dan obat yang paling banyak diresepkan adalah golongan antiplatelet 316 dan golongan beta blocker sebanyak 288. Terdapat 263 pasien (83,5%) yang berpotensi mengalami interaksi obat dan 52 pasien (16,5%) tidak terdapat interaksi. Dari keseluruhan potensi interaksi obat sebanyak 590 kejadian (80,8%) merupakan interaksi dengan mekanisme farmakodinamik, 112 kejadian (15,3%) dengan mekanisme interaksi farmakokinetik dan 28 kejadian (3,8%) dengan mekanisme interaksi tidak diketahui. Potensi interaksi obat paling banyak terjadi yaitu antara bisoprolol dengan candesartan dengan mekanisme interaksi farmakodinamik dan tingkat keparahan Monitor Closely yang dapat meningkatkan efek hipotensi (21%). Menurut pustaka tidak ada interaksi merugikan yang signifikan antara angiotensin reseptor blocker II dan beta blockerdan kombinasi tersebut berguna secara klinis pada sejumlah gangguan kardiovaskular. Sebagian besar subyek penelitian berpotensi mengalami interaksi obat namun tidak semua interaksi obat yang tejadi menghasilkan efek yang merugikan. Perlunya kerjasama antar tenaga kesehatan untuk meminimalkan terjadinya potensi interaksi obat seperti dilakukan pemantauan klinis pasien.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 09 May 2022 05:57
Last Modified: 09 May 2022 05:57
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/660

Actions (login required)

View Item View Item