IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR FASE PRESCRIBING DI POLI SARAF (Studi dilakukan di RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya)

FARISTA, ZUZUN NURINDA (2021) IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR FASE PRESCRIBING DI POLI SARAF (Studi dilakukan di RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf

Download (57kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (130kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (646kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (133kB)
[img] Text
BAB II - VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (233kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (129kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien(1). Keselamatan pasien sebagai suatu upaya untuk mencegah terjadinya bahaya atau cidera pada pasien selama proses pengobatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang menyebabkan pasien cidera yaitu kesalahan dalam medikasi (Medication Error)(2). Medication error dapat terjadi pada setiap proses pengobatan, antara lain: prescribing (peresepan), transcribing (penerjemahan), dispensing (penyiapan), administration. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi medication error fase prescribing di poli saraf RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan metode retrospektif, yang dimana data-data semua resep yang ada di Depo farmasi rawat jalan khususnya resep dari poli saraf RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode total sampling pada bulan Desember 2020 untuk dapat mengidentifikasi medication error pada fase prescribing pada pasien poli saraf Hasil penelitian terdapat kejadian medication error pada fase prescribing terbanyak terjadi pada dokter yang tidak menuliskan SIP yakni 36,83%. Di tahap farmasetis yang berpotensi menimbulkan medication error yang sangat berbahaya terjadi karena tidak ada bentuk sediaan 43,11% dan tidak ada kekuatan obat 4,09%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan akan berpotensi terjadinya medication error yang terjadi pada fase prescribing yaitu tidak adanya SIP dokter pemberi resep, tidak ada bentuk sediaan dan tidak ada kekuatan obat. Dengan penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan untuk memperhatikan hal – hal yang berpotensi menimbulkan medication error.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 26 Apr 2022 06:48
Last Modified: 26 Apr 2022 06:48
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/643

Actions (login required)

View Item View Item