AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN KEMANGI (Ocimum sanctum) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa

IRAWATI, ANA TANSYAH DWI (2021) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN KEMANGI (Ocimum sanctum) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf

Download (120kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (163kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (983kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (165kB)
[img] Text
BAB II - BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (245kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (168kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan penyebab kematian terbesar di dunia. Penyakit infeksi ini, salah satunya disebabkan oleh bakteri. Contoh bakteri penyebab penyakit infeksi, salah satunya adalah Pseudomonas aeruginosa yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia, bakterimia, endokarditis, meningitis, abses otak, otitis eksterna, otitis media, dan lain-lain dimana infeksi ini terutama terjadi pada pasien yang mengalami penurunan sistem imun. Bakteri ini merupakan bakteri yang menjadi penyebab infeksi yang sering terjadi di lingkungan rumah sakit atau disebut infeksi nosokomial. Pada survei WHO (World Health Organzation) pada tahun 2016, prevalensi infeksi nosokomial di Eropa setiap tahunnya terjadi lebih dari 4 – 4,5 juta pasien dan di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 1,7 juta pasien dimana jumlah tersebut mewakili 4,5% untuk 99.000 kematian. Sedangkan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2013, prevalensi infeksi nosokomial di Indonesia mencapai 15,74% jauh diatas negara maju yang berkisar 4,8 – 15,5%. Untuk mengatasi penyakit infeksi tersebut, salah satunya adalah dengan pemberian antibakteri. Antibakteri merupakan zat yang dapat menekan atau menghambat sampai membunuh pertumbuhan bakteri, sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan modern untuk penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Akan tetapi, saat ini banyak penelitian yang dilakukan untuk menemukan pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai alternatif penggunaan obat-obat kimia dan sintesis karena lebih aman dan ramah lingkungan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit infeksi. Salah satu contohnya adalah tanaman kemangi (Ocimum sanctum). Daun kemangi (O. sanctum) mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, minyak atsiri, dan fenol yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak kemangi (Ocimum sanctum) yang diekstraksi dengan etil asetat terhadap Pseudomonas aeruginosa. Resume artikel pada penelitian ini menggunakan sejumlah 5 artikel dengan 1 artikel menggunakan metode ekstraksi soklet dan 4 lainnya metode maserasi. Sedangkan untuk metode uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram pada penelitian Agustina dkk (2011), Taufik dkk (2019), T. Bharathi dkk (2014), Dr. Alka dkk (2014), dan metode difusi sumuran pada penelitian Kome dkk (2017). Berdasarkan kelima artikel yang digunakan untuk resume ini, menunjukkan hasil bahwa penggunaan metode difusi cakram, menunjukkan hasil membentuk zona hambat yang cukup besar, sedangkan penelitian yang menggunakan metode difusi sumuran menunjukkan hasil yaitu tidak membentuk zona hambat sama sekali. Jadi, kesimpulan dari resume artikel penelitian ini adalah ekstrak kemangi (Ocimum sanctum) yang diekstraksi dengan etil asetat memiliki aktivitas antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Mikrobiologi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 12 Apr 2022 03:39
Last Modified: 12 Apr 2022 03:39
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/579

Actions (login required)

View Item View Item