ANALISIS MEDICATION ERROR FASE PRESCRIBING PADA PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI KOMBINASI (Studi dilakukan di Apotek Kapuas Farma Surabaya)

AINI, LATHIFAH NUR (2021) ANALISIS MEDICATION ERROR FASE PRESCRIBING PADA PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI KOMBINASI (Studi dilakukan di Apotek Kapuas Farma Surabaya). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf

Download (218kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (305kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (196kB)
[img] Text
BAB II - BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (707kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (319kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kesalahan pengobatan (medication error) merupakan suatu indikasi tingkat pencapaian keselamatan pasien (patient safety), khususnya terhadap tujuan tercapainya medikasi yang aman. Kesalahan dalam peresepan (prescribing) merupakan hal tersering penyebab kesalahan pengobatan. Kesalahan peresepan secara umum dibagi menjadi kesalahan pengambilan keputusan dan kesalahan penulisan resep. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Jumlah penderita hipertensi di Indonesia sebanyak 70 juta orang (28%), tetapi hanya 24% diantaranya merupakan Hipertensi terkontrol. Sebagian besar pasien hipertensi memerlukan dua obat atau lebih untuk mencapai target TD. Tambahan obat ke dua harus dipertimbangkan pemberiannya bila terapi tunggal dengan dosis adekuat gagal mencapat target TD. Bila TD lebih dari 20/10 mmHg di atas target, perlu dipertimbangkan terapi awal dengan dua obat secara langsung dengan resep terpidah atau kombinasi dosis tetap dalam satu obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya medication error fase prescribing pada resep antihipertensi kombinasi di Apotek Kapuas Farma Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental yang digunakan untuk analisis medication error fase prescribing pada resep antihipertensi kombinasi di Apotek Kapuas Farma Surabaya. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu pada bulan Januari – Maret 2020. Jumlah resep antihipertensi kombinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 183 resep, Pengambilan resep dilakukan dengan mengambil 61 resep per bulannya. Metode pengambilan sampel yang digunakan termasuk jenis probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak (Simple Random Sampling) dengan menggunakan komputer sebagai media pengacaknya. Hasil penelitian data demografi jenis kelamin yang didapat sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Data demografi usia menunjukkan bahwa penerima resep mayoritas berusia 56 – 65 tahun. Analisis resep berdasarkan jumlah obat antihipertensi menunjukkan bahwa jumlah kombinasi obat yang paling banyak diresepkan adalah 2 kombinasi. Analisis medication error fase prescribing pada kajian administrasi paling banyak terdapat pada parameter umur pasien, jenis kelamin pasien, dan berat badan pasien. Analisis medication error fase prescribing pada kajian farmasetik paling banyak terdapat pada parameter bentuk sediaan obat. Medication error fase prescribing pada kajian administrasi periode Januari – Maret 2020 terdapat pada parameter umur pasien, jenis kelamin, berat badan pasien, dan paraf dokter. Medication error fase prescribing pada kajian farmasetik periode Januari – Maret 2020 terdapat pada parameter bentuk sediaan obat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap analisis medication error fase prescribing pada peresepan obat antihipertensi kombinasi bulan Januari – Maret 2020 di Apotek Kapuas Farma Surabaya dapat disimpulkan bahwa medication error fase prescribing terjadi pada kajian administrasi dan farmasetik. Prescribing error pada kajian administrasi bulan Januari, Februari, dan Maret diperoleh hasil meliputi parameter nama pasien 0,00%, umur pasien 100,00%, jenis kelamin pasien 0,00%, berat badan pasien 100,00%, nama dokter 0,00%, Surat Izin Praktik (SIP) dokter 0,00%, alamat dokter 0,00%, nomor telepon dokter 0,00%, dan tanggal penulisan resep 0,00%. Prescribing error pada kajian administrasi parameter paraf dokter bulan Januari 77,05%, Februari 88,52%, dan Maret 86,89%. Prescribing error pada kajian farmasetik bulan Januari, Februari, dan Maret diperoleh hasil meliputi parameter bentuk sediaan obat 100,00% dan kekuatan sediaan obat 0,00%. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian analisis medication error fase prescribing secara prospektif sehingga dapat melakukan analisis secara langsung terhadap kelengkapan resep berdasarkan kajian administrasi, farmasetik, dan klinis. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan analisis medication error fase dispensing, transcribing, dan administering.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 11 Apr 2022 07:00
Last Modified: 11 Apr 2022 07:00
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/577

Actions (login required)

View Item View Item