MAGHFIROH, MAULINA FIRDAUS AL (2021) IDENTIFIKASI MEDICATION ERROR PADA RESEP DI APOTEK SEHAT MEDIKA SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER.pdf Download (69kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (31kB) |
|
Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (42kB) |
|
Text
BAB II - BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (375kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (87kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (80kB) |
Abstract
Medication error merupakan kejadian yang menyebabkan atau berakibat pada pelayanan kesehatan yang tidak tepat atau membahayakan pasien yang sebenarnya dapat dihindari. Konsep medication safety mulai menjadi perhatian dunia sejak November 1999 setelah Institute of Medication (IOM) melaporkan adanya kejadian yang tidak diharapkan (KTD) pada pasien rawat inap di Amerika sebanyak 44.000 bahkan 98.000 orang meninggal karena medical error (kesalahan dalam pelayanan medis) dan 7.000 kasus karena medication error (ME). Terjadi atau tidaknya suatu kesalahan dalam pelayanan pengobatan terhadap pasien telah menjadi indicator penting dalam keselamatan pasien. Tujuan umum adalah mengetahui angka kejadian medication error pada fase prescribing yang terjadi dalam pelayanan obat di apotek Sehat Medika Surabaya.Tujuan Khusus adalah mengidentifikasi karakteristik kelengkapan admistratif dan farmasetik resep yang berpotensi medication error di apotek Sehat Medika Surabaya dan mengetahui angka kejadian medication error pada fase prescribing di apotek Sehat Medika Surabaya. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan mengarahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku . Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi atau dokter hewan yang di beri izin berdasarkan perundang undangan yang berlaku kepada apoteker pengelola apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat-obatan bagi penderita Prescribing error merupakan kesalahan yang mudah timbul karena kesalahan peresepan yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kelengkapan resep yang semestinya ada. kesalahan peresepan umumnya termasuk peresepan tidak lengkap dan jelas. Ketidak akuratan dalam menulis dan bacaan tulisan tangan yang buruk (tidak dapat dibaca), serta penggunaan singkatan yang tidak lazim. Kekurangan pengetahuan tentang obat yang di resepkan ,dosis yang direkomendasikan dan kondisi pasien berkonstribusi dalam prescribing error. Pengkajian ini dilakukan untuk menganalisa adanya masalah terkait obat bila ditemukan terkait obat harus dikonsultasikan kepada dokter penulis resep. Apoteker harus melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik, dan persyaratan klinik baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Kajian administrative adalah nama, usia, jenis kelamin, berat badan dan tinggi pasien, nama,no izin dokter, alamat dan paraf dokter, tanggal resep, ruangan/ unit asal resep. Kajian farmasetis adalah nama obat, bentuk dan kekuatan obat, dosis dan jumlah obat, stabilitas sediaan, aturan dan cara penggunaan. Kajian klinis adalah indikasi obat, dosis dan waktu penggunaan obat, duplikasi pengobatan, efek samping obat, kontra indikasi dan indikasi obat.Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif pada resep di apotek sehat medika surabaya. Penelitian ini dilakukan di apotek sehat medika surabaya dan waktu penelitian dilakukan pada bulan maret sampai april 2021. Inklusinya adalah resep yang masuk di apotek sehat medika pada bulan januari sampai desember 2020. Eksklusinya adalah resep yang tidak terbaca. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Total sampelyang digunakan adalah 192 resep dalam periode januari sampai desember 2020. Pada hasil penelitian pada fase admistrasi paling banyak kesalahannya adalah pada berat badan pasien pada bulan januari sebanyak 50 %, pada bulan februari sebanyak 60 %, pada bulan maret sebanyak 70 %, pada bulan april sebanyak 80 %, pada bulan mei sebanyak 90 %, pada bulan juni sebanyak 50 %, bulan juli 60 %, pada bulan agustus sebanyak 70 %, pada bulan september sebanyak 80 %, pada bulan oktober sebanyak 90 %, pada bulan November sebanyak 50 %, pada bulan desember sebanyak 60 %. Pada hasil penelitian pada fase farmasetik paling banyak kesalahannya adalah pada bentuk sediaan obat pada bulan januari sebanyak 25 %, pada bulan februari sebanyak 30 %, pada bulan maret sebanyak 22 %, pada bulan april sebanyak 24 %, pada bulan mei sebanyak 40%, pada bulan juni sebanyak 35 %, pada bulan juli sebanyak 45%, pada bulan agustus sebanyak 40 %, pada bulan september sebanyak 45 %, pada bulan oktober sebanyak 32 %, pada bulan november sebanyak 31 %, pada bulan desember sebanyak 33 %. Saran kepada peneliti, agar pada penelitian selanjutnya dilakukan juga analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya prescribing error dan analisis potensi medication error dari segi transcribing (pembacaan resep), dan segi dispensing (peracikan obat).
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 31 Mar 2022 10:45 |
Last Modified: | 31 Mar 2022 10:45 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/553 |
Actions (login required)
View Item |