PROFIL EFEK SAMPING PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI POLI PARU RUMAH SAKIT PARU SURABAYA (Periode Maret-Mei 2018)

Pratama, Novri Khambali and Yunitasari, Fitria Dewi and Zulfa, Ilil Maidatuz PROFIL EFEK SAMPING PENGOBATAN TUBERKULOSIS DI POLI PARU RUMAH SAKIT PARU SURABAYA (Periode Maret-Mei 2018). Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
ARTIKEL ILMIAH_13515056_NOVRI KHAMBALI PRATAMA.pdf

Download (138kB)

Abstract

Tuberkulosis (TB) ditularkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui dahak yang berupa droplet atau percikan dahak. Pengobatan TB terdiri dari pengobatan awal atau intensif yang dilakukan setiap hari serta berfungsi untuk menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien sedangkan pada pengobatan lanjutan berfungsi untuk membunuh sisa-sisa kuman yang ada dalam tubuh pasien serta mencegah terjadinya kekambuhan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efek samping pengobatan TB yang dialami pasien selama menjalani pengobatan rawat jalan di RS Paru Surabaya pada periode Maret-Mei 2018. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode opportunity sampling dengan melakukan pengambilan data secara prospektif untuk mengobservasi efek samping yang dialami pasien, cara mengatasi efek samping dan motivasi mereka untuk tetap melanjutkan pengobatan melalui kuisioner. Selain itu data tambahan yang diamati antara lain jenis kelamin, umur pasien, kategori pengobatan, lama pengobatan, penyakit penyerta, dan pengobatan lain diluar pengobatan TB. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien menerima pengobatan kategori 1 (93,1%) dan telah menjalani pengobatan selama 1 bulan (18,8%). Penyakit penyerta terbanyak yang diderita pasien adalah diabetes mellitus (54,0%) sedangkan pengobatan diluar pengobatan TB yang paling banyak diberikan kepada pasien adalah multivitamin (19,4%). Efek samping yang paling banyak dialami pasien adalah urin berwarna merah, mual muntah dan nafsu makan turun. Sedangkan cara paling banyak yang dilakukan pasien untuk mengatasi efek samping yang dirasakan adalah pergi ke dokter (78,1%). Motivasi terbanyak yang dirasakan pasien untuk terus melanjutkan pengobatan adalah ingin sembuh (60,5%). Terkait banyaknya efek samping yang dialami pasien TB, tenaga kesehatan khususnya apoteker dan tenaga teknis kefarmasian diharapkan untuk lebih ikut serta dalam memotivasi dan mengedukasi pasien TB tentang pengobatan TB atau perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan efek samping pengobatan TB dengan kepatuhan pengobatan TB. Keywords : Tuberkulosis, Efek samping, Motivasi, Pengobatan

Item Type: Article
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 07 Apr 2019 04:57
Last Modified: 07 Apr 2019 04:57
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/55

Actions (login required)

View Item View Item