ROHMAH, NAFISA (2021) UJI DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans PADA SEDIAAN MOUTHWASH EKSTRAK ETANOL DAUN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) Varietas Antin-3 (METODE DIFUSI AGAR). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER.pdf Download (42kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (33kB) |
|
Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (34kB) |
|
Text
BAB II - BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (434kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (108kB) |
Abstract
Masalah mulut sering muncul adalah bau mulut, sariawan dan infeksi mulut seperti kandidiasis. Untuk pencegahan penyakit yang terjadi di rongga mulut yaitu menggunakan obat kumur yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri ataupun jamur yang menjadi penyebab bau mulut, sariawan, dan kandidiasis. Obat kumur merupakan larutan yang mengandung zat berkhasiat antibakteri untuk mengurangi jumlah mikroorganisme dalam mulut, digunakan sebagai pembilas rongga mulut, mudah digunakan, dan mencapai area permukaan di dalam rongga mulut yang sulit dicapai oleh sikat gigi. Obat kumur dapat mengandung zat berkhasiat sintetis atau yang berasal dari bahan alam. Obat tradisional yang berasal dari tumbuhan menggunakan bagian-bagian tumbuhan seperti akar, rimpang, batang, buah, daun atau bunga. Daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas Antin-3 merupakan varietas baru yang bersifat prospektif untuk dikembangkan karena kandungan flavonoid yang dimiliki. Daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas Antin-3 mengandung senyawa flavonoid, tanin, alkaloid, dan saponin yang dapat dimanfaatkan sebagai antijamur. Berdasarkan senyawa tersebut daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas Antin-3 dapat dimanfaatkan sebagai sediaan mouthwash. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat jamur Candida albicans dari mouthwash dengan perbedaan konsentrasi 2%, 2,5%, dan 3% ekstrak etanol 70% daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas Antin-3. Metode pengujian mouthwash yang digunakan adalah difusi agar. Setelah dilakukannya pengamatan ekstrak daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas Antin-3 dengan konsentrasi 2%, 2,5% dan 3% didapatkan hasil bekas zona hambat yang terbentuk tetapi dalam watu 24 jam sudah ditumbuhi Candida albicans hal ini dikarenakan mouthwash dengan ekstrak etanol 70% daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas Antin-3 ini dapat menghabat Candida albicans dalam waktu kurang dari 24 jam, sehingga perlu dilakukan pengamatan bertahap di setiap jamnya. Dari pengamatan diameter zona bening hanya didapatkan pada replikasi 1 dan replikasi 2. Mouthwash ekstrak konsentrasi 2% pada replikasi 1 diameter 0 mm, replikasi 2 diameter 8,136 mm, replikasi 3 diameter 0 mm dan rata-rata zona hambat 2,712 mm dengan respon hambatan tidak ada. Mouthwash ekstrak konsentrasi 2,5% diameter 7,22 mm, replikasi 2 diameter 7,34 mm, replikasi 3 diameter 0 mm dan rata-rata zona hambat 4,854 mm dengan respon hambatan tidak ada. Mouthwash ekstrak 3% replikasi 1,2,3, berdiameter 0 mm dan rata-rata zona hambat 0 mm dengan respon hambatan tidak ada. Kontrol negatif replikasi 1 berdiameter 7,38 mm, replikasi 2 berdiameter 7,276 mm, replikasi 3 berdiameter 0 mm dan rata-rata zona hambat 4,885 mm dengan respon hambatan tidak ada. Kontrol positif yaitu mouthwash yang beredar dipasaran pada repliasi 1,2,3 berdiameter 0 mm dan rata-rata zona hambat 0 mm dengan respon hambatan tidak ada. Ini menunjukkan bahwa mouthwash tidak dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans secara maksimal. Hal ini disebabkan karena jumlah jamur Candida albicans tidak terukur secara akurat sehingga kemungkinan jumlahnya terlalu banyak dan diduga konsentrasi ekstrak daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas Antin-3 sebanyak 3 % dalam sediaan mouthwash memberikan pengaruh terhadap kekentalan sediaan, sehingga sediaan sulit untuk menembus media agar, maka dari itu perlu dilakukan pengujian ulang yaitu uji mikro dilusi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan konsentrasi pada sediaan mouthwash tidak mempengaruhi daya hambat antijamur terhadap Candida albicans. Saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya yaitu perlu dilakukan pengujian ulang pada sediaan mouthwash dengan ekstrak etanol 70% daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas Antin-3 dengan melakukan pengujian ulang yaitu uji mikro dilusi. Menurunkan jumlah jamur Candida albicans sebanyak 0,1 ml dan dilakukan pengamatan secara berkala di setiap jam.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Teknologi Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 29 Mar 2022 09:31 |
Last Modified: | 29 Mar 2022 09:31 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/544 |
Actions (login required)
View Item |