SURVEY PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TERKAIT SUPLEMEN YANG DIKONSUMSI DI ERA PANDEMI PADA MASYARAKAT KECAMATAN GUBENG, RUNGKUT DAN TAMBAKSARI

WILUJENG, DESI INA (2022) SURVEY PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TERKAIT SUPLEMEN YANG DIKONSUMSI DI ERA PANDEMI PADA MASYARAKAT KECAMATAN GUBENG, RUNGKUT DAN TAMBAKSARI. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER.pdf

Download (62kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (99kB)
[img] Text
COVER DALAM - DAFTAR ISI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (701kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (39kB)
[img] Text
BAB II - BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (606kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (105kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (296kB)

Abstract

Coronavirus disease (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). ). Penularan virus corona antarmanusia terjadi melalui droplet penderita COVID-19 yang keluar saat batuk atau bersin. Menurut WHO, tindakan pencegahan atau preventif penyebaran COVID-19 antara lain dengan cara mempraktekkan social & physical distancing dan meningkatkan kebersihan diri, serta meningkatkan imunitas atau pertahanan tubuh. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem imun, salah satunya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, olahraga, menghindari stress, serta mengkonsumsi suplemen multivitamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, tindakan, dan suplemen yang dikonsumsi masyarakat selama pandemi COVID-19. Sistem kekebalan tubuh adalah kemampuan tubuh untuk melindungi dan melawan infeksi, meniadakan kerja toksin dan bakteri yang bersifat antigenik dan imunogenik. Respon tubuh manusia terdiri dari sistem kekbalan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh spesifik. Zat gizi mikro merupakan antioksidan yang mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia. Vitamin dan mineral yang mampu meningkatkan imun tubuh antara lain vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, vitamin E, magnesium, selenium, zinc. Immunomodulator juga dapat mempengaruhi sistem imun non spesifik meningkatkan produksi interkulin. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terbentuk setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang antara lain tingkat pengetahuan, informasi, budaya dan pengalaman. Menurut Notoadmojo, sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulan atau obyek. Sika belum merupakan tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predosposisi tindakan suatu perilaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan sikap adalah faktor internal (faktor motif, faktor psikologis, dan faktor fisiologis) dan faktor eksternal ( faktor pengalaman, situasi, norma, hambatan dan pendorong). Perilaku menurut Notoadmojo adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan antara lain faktor predisposisi, faktor kemungkinan, dan faktor penguat. Penelitian ini dilakukan pada 70 responden yang tersebar di kecamatan Gubeng, Rungkut, dan Tambaksari. Kriteria inklusi dalam penelitian ini masyarakat yang berusia 18-50 tahun, bertempat tinggal di kecamatan Gubeng, Rungkut, dan Tambahsari, dan besedia mengisi kuisioner. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif, kuisioner disebarkan berupa angket dan link yang sebelumnya telah dilakukan uji validasi dan uji reabilitas. Kuisioner tersusun dari kategori pengetahuan, sikap, dan tindakan yang terdiri dari 30 soal. Kategori pengetahuan sebanyak12 soal dengan pilihan jawaban benar, salah, dan tidak tahu. Tingkat pengetahua dibagi menjadi 2 kategori yaitu tinggi bila mampu menjawab ≥ 9 soal dengan jawaban yang benar dan rendah jika mampu menjawab < 9 soal dengan jawaban yang benar. Kategori sikap sebanyak 11 soal dengan pilihan jawaban setuju, tidak setuju dan tidak yakin. Kategori tindakan sebanyak 7 soal dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Tidak ada penilaian pada kategori sikap dan tindakan, hasil akan disajikan secara deskriptif. Berdasarkan data dari 70 responden didapatkan kategori usia tertinggi 18-29 tahun 55,71%, kategori jenis kelamin sama banyak masing-masing 50%, kategori pekerjaan tertinggi umum(ibu rumah tangga dan mahasiswa) 55,72%, kategori pendidikan terakhir tertinggi SMA 62,86%, kategori tempat tinggal tertinggi di rumah/ bersama keluarga 95,71%, kategori yang mengkonsumsi vitamin 95,71%. Suplemen yang paling banyak dikonsumsi, Multivitamin adalah enervon C 14,93%, vitamin tunggal adalah vitamin C 52,17%, immunomodulator adalah imboost 8,97%, dan obat tradisional 3%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data dari total 70 responden yang diteliti, 28,57% memiliki pengetahuan yang tinggi terkait suplemen yang dikonsumsi di era pandemi sedangkan 71,43% memiliki pengetahuan yang rendah. Karakteristik responden tingkat pengetahuan dan pemahaman terendah terdapat pada kategori umur 18-29 tahun 79,49%, tingkat pendidikan SMP 100%, dan jenis pekerjaan umum 79,49%. Tingkat pengetahuan dan pemahaman tertinggi terdapat pada kategori umur 40-50 tahun 46,67%, tingkat pendidikan SD 100%, dan jenis pekerjaan tenaga kesehatan 45,45%. Tingkat pengetahuan masyarakat dikategorikan masih memiliki pengetahuan yang rendah, sedangakan tingkat sikap serta tingkat perilaku masyarakat dikategorikan positif dan baik terkait suplemen yang dikonsumsi di era pandemi COVID-19

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 08 Feb 2022 02:41
Last Modified: 08 Feb 2022 02:41
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/468

Actions (login required)

View Item View Item