PROFIL PERESEPAN KOMBINASI INSULIN DAN OAD PADA PASIEN BPJS DM TIPE II DI RAWAT JALAN RSU. BHAKTI RAHAYU SURABAYA

Wijayanti, Ari and Mayzika, Nadia Aisah and Argasetya, Lucky PROFIL PERESEPAN KOMBINASI INSULIN DAN OAD PADA PASIEN BPJS DM TIPE II DI RAWAT JALAN RSU. BHAKTI RAHAYU SURABAYA. Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
ARTIKEL ILMIAH_13515009_ARI WIJAYANTI.pdf

Download (110kB)

Abstract

Diabetes Mellitus adalah sekelompok gangguan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein sebagai akibat dari kelainan sekresi insulin, kerja insulin (sensitivitas insulin) atau keduanya yang dapat menyebabkan komplikasi kronik termasuk mikrovaskuler, makrovaskuler dan gangguan neuropati Tujuan utama dari pengobatan Diabetes Mellitus adalah mengendalikan kadar glukosa darah, mencegah komplikasi kronik, mencegah atau memperlambat progresivitas kegagalan sel beta yang sudah terjadi, hal ini dapat dicapai dengan pengobatan yang tepat dan pemberian terapi yang sesuai. Pada penderita diabetes mellitus penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidip dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah menjadi kunci program pengobatan yaitu dengan mengurangi berat badan , diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hal yang diharapkan maka pemberian Obat Anti Diabetes (OAD) akan diperlukan bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan apabila OAD belum dapat mengatasi pengontrolan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil peresepan kombinasi insulin dan OAD pada pasien BPJS Diabetes Mellitus tipe II Periode Januari- Desember 2017 yang meliputi frekuensi penulisan resep kombinasi insulin dan OAD, jenis kombinasi insulin dan OAD berdasarkan golongan obat, nama generik OAD, nama paten insulin, serta dosis. Pengambilan sampel dilakukan di RSU. Bhakti Rahayu Surabaya menggunakan teknik non random (non probability) sampling. Dari hasil penelitian didapatkan subyek 106 resep yang memenuhi kriteria inklusi. Dari resep tersebut, kemudian dinalisis dan didapatkan 3 golongan kombinasi obat yaitu 51 resep (48,11%) kombinasi 3 obat, 42 resep (39,62%) kombinasi 2 obat, dan 13 resep (12,26%) kombinasi 4 obat. Terapi kombinasi 2 obat yang paling banyak diresepkan adalah terapi kombinasi Sulfonilurea dan insulin Long-acting (60,78%). Terapi kombinasi 3 obat yang paling banyak diresepkan adalah terapi kombinasi Sulfonilurea, Tiazolidindion dan insulin Long-acting (28,57%). Terapi kombinasi 4 obat yang paling banyak diresepkan adalah kombinasi Sulfonilurea, Biguanida, Penghambat Alfaglukosidase dan insulin Long-acting sebanyak 61,54%. Dari proporsi kombinasi terbanyak dapat dilihat pada terapi 2 kombinasi yang mengandung Sulfonilurea dan insulin Long-acting dengan nama generik OAD glimepiride dan nama paten insulin Lantus sebesar 83,87%, dengan dosis terbanyak ada dua kombinasi yaitu kombinasi Glimepirid 2mg dan Lantus 10 unit serta kombinasi Glimepirid 4mg dan Lantus 10 unit masing-masing dengan prosentase 32,26%. Keyword : Diabetes tipe II, Insulin, Anti Diabetik Oral

Item Type: Article
Subjects: Kesehatan > Farmasi
Divisions: Program Studi D3 Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 06 Apr 2019 09:20
Last Modified: 06 Apr 2019 13:27
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/23

Actions (login required)

View Item View Item