PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES ORAL DI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. MOHAMAD SOEWANDHIE SURABAYA PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2024

SARI, FIVI DIAN NITA (2024) PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIDIABETES ORAL DI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. MOHAMAD SOEWANDHIE SURABAYA PERIODE JANUARI-FEBRUARI 2024. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (35kB)
[img] Text
COVER DALAM - DFTR LMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB I - BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (233kB)
[img] Text
DFTRPUSTAKA - LMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (418kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (61kB)
[img] Text
ABSTRACT.pdf

Download (7kB)

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan kerja insulin, gangguan sekresi insulin, atau keduanya serta dapat menimbulkan kondisi hiperglikemia. Mengendalikan gula darah salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan pengobatan dengan obat. Oral Anti Diabetes (OAD) yang umum digunakan di Indonesia digolongkan berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu pemicu sekresi insulin (glinid dan sulfonilurea), peningkat sensitivitas insulin (biguanida dan tiazolidindion), penghambat alfa glukosidase, penghambat dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4), dan penghambat sodium glucose co-transporter 2 (SGLT-2). Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil peresepan OAD di rawat inap di RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya periode Januari-Februari 2024. Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik ditandai dengan tingginya gula darah yang disebabkan gangguan kerja insulin, ketidakmampuan pankreas dalam mensekresi insulin, atau keduanya. Tipe diabetes yang umum adalah Diabetes Melitus Tipe 1 dan Diabetes Melitus Tipe 2. Gejala DM dikenal dengan istilah trio-P yaitu: Poliuria (banyak kencing), Polidipsi (banyak minum), Polipagia yaitu meningkatnya nafsu makan. Penyebab DM yaitu: faktor keturunan, kegemukan, usia, kurangnya aktivitas fisik, stress, diet tidak sehat. Rancangan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode retrospektif dan merupakan penelitian deskriptif observasional. Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah: 1) E-resep pasien laki-laki dan perempuan usia 30-60 tahun dari dokter spesialis penyakit dalam dengan diagnosa DM. 2) E-resep pada bulan Januari 2024-Februari 2024. Sampel yang digunakan adalah seluruh e-resep untuk penyakit DM pada bulan Januari-Februari 2024 di Ruang Rawat inap RSUD dr. Mohammad Soewandhie berdasarkan kriteria inklusi penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil peresepan obat antidiabetes oral berdasarkan demografis pasien usia, jenis kelamin, golongan obat, dosis obat, aturan pemakaian, dan jenis peresepan (tunggal dan kombinasi). Jumlah e-resep dalam penelitian ini adalah 556 resep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa demografis pasien terdiri dari 39,03% pasien berusia 50-60tahun, 33,09% Usia >60tahun, dan 27,88% usia 40-50tahun. Berdasarkan jenis kelamin 58,81% adalah Perempuan dan 41,19% adalah laki-laki. Golongan obat paling banyak digunakan adalah Penghambat Alfa-Glucosidase sebanyak 38,77%, sulfonylurea sebanyak 37,13%, golongan biguanid sebanyak 24,10%. Nama dan kekuatan obat paling banyak diresepkan adalah Acarbose 50mg sebanyak 38,77%, Metformin sebanyak 24,10%, glimepiride 2mg sebanyak 11,83%, gliquidon 30mg sebanyak 11,53%, Gliclazide 80mg sebanyak 6,14%, Glimepiride 1mg sebanyak 4,19%, glimepiride 4mg sebanyak 2,40%, glimepiride 3mg sebanyak 0,75%, gliclazide 60mg SR sebanyak 0,30%. Aturan pemakaian Acarbose 50mg 2 dd 1 paling banyak diresepkan dengan persentase 20,36%, Acarbose 1 dd 1 sebanyak 12,13%, Acarbose 50mg 3 dd 1 sebanyak 6,14%. Metformin 500mg 2 dd 1 sebanyak 11,38%, Metformin 3 dd 1 sebanyak 7,78%, Metformin 500mg 1 dd 1 sebanyak 5,09%. glimepiride 2mg 1 dd 1 sebanyak 11,83%, gliquidon 30mg 1 dd 1 sebanyak 11,53%, Gliclazide 80mg 1 dd 1 sebanyak 6,14%, Glimepiride 1mg 1 dd 1 sebanyak 4,19%, glimepiride 4mg 1 dd 1 sebanyak 2,40%, glimepiride 3mg 1 dd 1 sebanyak 0,75%, gliclazide 60mg SR 1 dd 1 sebanyak 0,30%. Jenis peresepan paling banyak yaitu peresepan tunggal dengan persentase 82,91% dan 17,09% peresepan kombinasi. Obat jenis peresepan tunggal yang paling banyak diresepkan adalah Acarbose 50mg yaitu 40,56%, Metformin 500mg sebanyak 20,82%, glimepiride 2mg sebanyak 12,36%, gliquidon 30mg sebanyak 11,06%, Gliclazide 80mg sebanyak 7,38%, Glimepiride 1mg sebanyak 4,12%, glimepiride 4mg sebanyak 3,25%, glimepiride 3mg sebanyak 0%, gliclazide 60mg SR sebanyak 0,43%. Jenis peresepan kombinasi 2 macam obat paling banyak diresepkan adalah Acarbose 50mg dan Metformin 500mg dengan persentase 27%, Acarbose 50mg dan gliquidon 30mg sebanyak 23%, Glimepiride 2mg dan Metformin 500mg sebanyak 15%, Acarbose 50mg dan Gliclazide 80mg sebanyak 6%, Glimepiride 1mg dan Metformin 500mg sebanyak 6%, Acarbose 50mg dan glimepiride 2mg sebanyak 5%, Glimepiride 3mg dan Metformin 500mg sebanyak 4%, Acarbose 50mg dan Glimepiride 1mg sebanyak 3%, Acarbose 50mg dan Glimepiride 2mg sebanyak 3%, Acarbose 50mg dan Glimepiride 3mg sebanyak 1%, Gliquidon 30mg dan Metformin 500mg sebanyak 1%, Acarbose 50mg dan Glimepiride 4mg sebanyak 1%, kombinasi 3 macam obat yaitu Acarbose 50mg, gliquidon 30mg dan Metformin 500mg sebanyak 2%, Acarbose 50mg, Gliclazide 80mg dan Gliquidon 30mg sebanyak 1%. Penelitian ini bersifat retrospektif yang tidak bisa mengikuti data tetapi menggunakan data yang sudah ada. Penelitian selanjutnya disarankan dapat dilakukan secara prospektif sehingga data yang diamati benar-benar akurat dan sesuai pada saat kondisi nyata.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 14 Jan 2025 04:05
Last Modified: 14 Jan 2025 04:05
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1823

Actions (login required)

View Item View Item