UJI IN VITRO PENURUNAN KADAR KOLESTEROL SUSPENSI GRANUL EFFERVESCENT KITOSAN CANGKANG KEPITING BAKAU (Scylla serrata) (Perbandingan Dosis Kitosan 45 mg : 55 mg)

NOVYANTI, ERNA SRI (2024) UJI IN VITRO PENURUNAN KADAR KOLESTEROL SUSPENSI GRANUL EFFERVESCENT KITOSAN CANGKANG KEPITING BAKAU (Scylla serrata) (Perbandingan Dosis Kitosan 45 mg : 55 mg). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
2. COVER DALAM SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
1. COVER DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (42kB)
[img] Text
3. BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (94kB)
[img] Text
4. BAB II sampai BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (656kB)
[img] Text
5. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (99kB)
[img] Text
6. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (437kB)
[img] Text
7. RINGKASAN.pdf

Download (11kB)
[img] Text
8. ABSTRAK.pdf

Download (8kB)

Abstract

Cangkang kepiting bakau (Scylla serrata) memiliki kandungan kitin yang tinggi yaitu 50%- 60% kitin, diolah menjadi kitosan sebagai antikolesterol. Adapun penelitian oleh Imtihani et al., (2021) yang membuktikan bahwa sistem dispersi padat ekstrak kitosan cangkang kepiting bakau (Scylla serrata) mampu menurunkan kadar kolesterol hasil uji in vitro dari sampel dispersi padat kitosan 55 mg : PVP K-30 = 1:2. yang memperoleh hasil terbaik 29,56% Sifat kelarutan kitosan tidak larut dalam air karena itu dibuat suspensi granul effervescent metode granulasi basah dengan dua variasi formula yaitu FI (dosis kitosan 45 mg) dan FII (dosis kitosan 55 mg) Tujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan dosis kitosan 45 mg dan 55 mg dalam suspensi granul effervescent kitosan cangkang kepiting bakau untuk menurunkan kadar kolesterol secara in vitro. Metode yang digunakan yaitu uji Lieberman Burchard dengan simvastatin sebagai kontrol positif. Penelitian ini diawali dengan evaluasi kitosan kemudian pembuatan suspensi granul effervescent dengan metode granulasi basah dan pengukuran kadar kolesterol secara in vitro antara FI, FII dan kontrol positif. Pengujian dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 200-800 nm. Hasil evaluasi kitosan dengan 3 kali replikasi yaitu uji organoleptik yang telah sesuai dengan persyatan yaitu bentuk serbuk,putih sampai kuning pucat, tidak berbau dan berasa; uji kadar air 9,3%±0,57 telah memenuhi persyarataan yaitu kurang dari 10%: uji kadar abu 5,93±0,45% yang berarti memenuhi persyaratan yaitu kurang dari 31-36%; uji ninhidrin sesuai dengan persyaratan yaitu positif ungu ; uji derajat deastilasi 81%±9,47 yang berarti memenuhi persyaratan lebih dari 70%. sehingga semua uji evaluasi kitosan sudah memenuhi persyaratan. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh 412 nm dengan persamaan linier y = 0,00073x-0,0759 r2 = 0,991 Hasil persen rata-rata penurunan kadar kolesterol dengan 3 kali replikasi didapatkan hasil FI 12,71% ± 3,71 lebih rendah dibanding FII 21,06 ± 5,16% dan kontrol positif 17,96 ± 2,03 %. Mekanisme kitosan yaitu menghambat absrobsi lemak, memiliki efek hipokolesterolemik dengan meningkatkan ekskresi sterol netral serta mereduksi kolesterol. Hasil persen rata-rata penurunan kadar kolesterol akhir F1, FII dan kontrol positif berurutan yaitu 12,71% ± 3,71 : 21,06 ± 5,16% dan 17,96 ± 2,03 %. Kitosan 55 mg menurunkan kadar kolesterol total lebih rendah dibanding kitosan 45 mg walaupun diolah dengan uji independnt t-test tidak ada beda signifikan (>0,05) dengan nilai sig 0,094. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan uji in vivo untuk mengetahui penurunan kadar kolesterol suspensi granul effervescent kitosan cangkang kepiting bakau (Scylla serrata)

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Teknologi Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 23 Oct 2024 06:57
Last Modified: 23 Oct 2024 06:57
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1724

Actions (login required)

View Item View Item