CHOIRUNNISHA, MEUTYA (2024) HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN KARDIOVASKULAR DI KLINIK X. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
2. COVER DALAM SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (955kB) |
|
Text
1. COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (40kB) |
|
Text
3. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (86kB) |
|
Text
4. BAB II SAMPAI BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (435kB) |
|
Text
5. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (171kB) |
|
Text
6. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (346kB) |
|
Text
7. RINGKASAN.pdf Download (81kB) |
|
Text
8. ABSTRACT.pdf Download (6kB) |
Abstract
Penyakit kardiovaskular secara umum meliputi serangan jantung, aritmia, gagal jantung hingga stroke. Faktor-faktor penyebab penyakit kardiovaskular meliputi faktor yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi dimana faktor yang dapat dimodifikasi antara lain riwayat keluarga, umur, jenis kelamin. Faktor yang dapat dimodifikasi antara lain hipertensi, merokok, diabetes militus, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, pola makan, dan stress. Pasien dengan penyakit kardiovaskular memiliki target tekanan darah yaitu tekanan darah diastolik <150 mmHg dan sistolik <90 mmHg untuk pasien tanpa penyakit penyerta dan berusia ≥60 tahun serta target tekanan darah diastolik < 140/90 mmHg dan sistolik <90 untuk pasien berusia <60 tahun. Untuk mencapai goal therapy tersebut pasien dengan penyakit kardiovaskular dapat di berikan obat-obatan diantaranya golongan diuretika, alfa blocker, beta blocker, obat-obat SSP, antagonis chanel blocker, ACEI, ARB, dan vasodilator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan tekanan darah pada pasien kardiovaskular di Klinik X Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian menggunakan instrumen kuesioner MGLS untuk mengukur kepatuhan dalam minum obat sementara tekanan darah diukur dengan replikasi tiga kali menggunakan alat Omron HEM 8712 . Sampel penelitian atau objek yang akan diteliti adalah 70 pasien dengan kriteria inklusi bersedia menjadi responden penelitian dengan menandatangani informed consent, berusia 26-65 tahun, mampu berkomunikasi secara verbal, laki-laki atau perempuan, didiagnosis peyakit kardiovaskular dan minimal 1 bulan telah mengkonsumsi obat kardiovaskular. Data dianalisis secara deskriptif, dicatat dalam lembar pengumpul data, direkap dan dimasukkan tabel-tabel untuk melihat persentase karakteristik usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan lama terdiagnosis. Hubungan antara kepatuhan pasien dengan penyakit kardiovaskular dan status kontrol tekanan darah dianalisis menggunakan uji statistik Fisher Extrac Test. Hasil penelitian diperoleh usia pasien paling banyak pada usia 56-65 tahun sebanyak 21 responden (30,0%) . Jenis kelamin yang paling banyak adalah laki-laki sebanyak 39 responden (55,8%). Rata- rata pasien kardiovaskular memiliki riwayat penyakit penyerta penyakit penyerta dalam penelitian ini yaitu kolestrol sebanyak 23 responden (33,0%). Riwayat merokok didapati hasil paling banyak responden tidak pernah merokok yaitu sebanyak 49 responden (70,0%). Lama mengkonsumsi obat paling banyak >1 tahun-5 tahun yaitu 33 responden (47,1%). Frekuensi olahraga pasien yaitu <3x30 menit/minggu 46 responden (65,7%). Berdasarkan tingkat kepatuhan, dari 70 responden terdapat 58 responden (82,9%) memiliki kepatuhan tinggi, 8 responden (5,6%) memiliki tingkat kepatuhan sedang dan 4 responden (11,4%) memiliki kepatuhan rendah. Pada pengukuran tekanan darah sebanyak 30 responden (42,9%) memiliki tekanan darah terkontrol dan 40 reponden (57,1%) memiliki tekanan darah tidak terkontrol. Pada penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat dengan tekanan darah pada pasien kardiovaskular (p-value bernilai 0,498). Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar pengambilan data tekanan darah diukur saat siang hari. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Peningkatan edukasi dianjurkan karena pentingnya meningkatkan dukungan kepada pasien untuk meningkatkan tingkat kepatuhan pengobatan.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 23 Oct 2024 06:25 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 06:25 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1723 |
Actions (login required)
View Item |