Perubahan Kadar Protein dalam Urin terhadap Penggunaan Obat Antihipertensi (Valsartan) pada Pasien Nefropati

Fandinata, Selly Septi Perubahan Kadar Protein dalam Urin terhadap Penggunaan Obat Antihipertensi (Valsartan) pada Pasien Nefropati. Prosiding Perkembangan IPTEK unruk Mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). (In Press)

[img] Text
Penelitian_Similarity 2_Selly Septi.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Penelitian_Reviewer Sejawat Sebidang 2_Selly Septi.pdf

Download (735kB)
[img] Text
Penelitian_URL Dokumen Artikel 2_Selly Septi.pdf

Download (3MB)

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindroma gangguan metabolisme yang dicirikan dengan hiperglikemia abnormal sebagai akibat dari suatu defisiensi sekresi insulin, berkurangnya efektivitas aktivitas biologis insulin atau adanya resistensi insulin. Komplikasi kronik mikrovaskular, salah satunya yaitu Penyakit Ginjal Diabetik. Penyakit Ginjal Diabetik didefinisikan secara klinik yaitu penyakit DM dengan proteinuria yang menetap dalam urin. Meta analisis melaporkan bahwa proteinuria merupakan marker terjadinya kerusakan ginjal. Beberapa penelitian membuktikan bahwa terapi ARB dapat menurunkan derajat proteinuria pada pasien ginjal-diabetik. Terapi ARB yang paling banyak digunakan di RSUD Dr. Sutomo adalah valsartan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kadar protein dalam urin terhadap penggunaan antihipertensi (valsartan) pada pasien penyakit Nefropati. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Jalan Penyakit Dalam RSUD Dr. Sutomo. Kriteria Inklusi yaitu penderita penyakit ginjal diabetik di Instalasi rawat jalan dengan proteinuria dan tekanan darah terkontrol (≤130/80mmHg), yang menggunakan terapi antihipertensi tunggal valsartan. Kriteria Eksklusi yaitu hiperkalemia, ISK, menggunakan obat-obatan yang mempengaruhi proteinuria (NSAID, vit B6, B12) dan kontraindikasi terhadap valsartan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pada pemberian valsartan tidak terjadi perubahan distribusi derajat proteinuria, dari 27 penderita 29,6% mengalami penurunan, 59,26% tetap dan 11,11% mengalami peningkatan derajat proteinuria. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa valsartan tidak mengalami perubahan dalam menurunkan deraajat proteinuria. Kata kunci: nefropati, proteinuria, ARB, valsartan.

Item Type: Article
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 29 May 2019 08:32
Last Modified: 29 May 2019 08:32
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/170

Actions (login required)

View Item View Item