FORMULASI SEDIAAN LOTION KOMBINASI EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill) DAN EKSTRAK KULIT ALPUKAT (Persea americana Mill)

ASHAR, MUHAMMAD ZAIN NUR (2024) FORMULASI SEDIAAN LOTION KOMBINASI EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill) DAN EKSTRAK KULIT ALPUKAT (Persea americana Mill). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
COVER DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (205kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (519kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (461kB)
[img] Text
RINGKASAN.pdf

Download (576kB)
[img] Text
BAB II sampai BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (424kB)
[img] Text
COVER DALAM sampai LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kulit merupakan selimut yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar seperti sinar matahari. Salah satu masalah pada kulit yaitu penuaan dini. Faktor yang sangat mempengaruhi penuaan dini adalah sinar matahari yang menyebabkan kulit menjadi kering, keriput dan kasar. Lotion adalah sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang tercampur dan terdispersi dengan bahan dasar yang sesuai, yang diformulasi emulsi air dalam minyak (A/M) atau minyak dalam air (M/A). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik meliputi organoleptis, homogenitas, pH dan daya sebar dari Lotion Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill) 1% dan Lotion Kombinasi Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill) 1% dan Ekstrak Kulit Alpukat (Persea americana Mill) 3%. Dari uji tersebut didapatkan hasil organoleptis F1 dan F2 terdapat persamaan bentuk semisolid dan aroma khas. Terdapat perbedaan warna dari F1 dan F2 hal ini dikarenakan F2 dikombinasikan dengan ekstrak kulit alpukat (Persea americana Mill) yang menghasilkan warna hijau tua dan F1 menghasilkan warna coklat kemerahan. Uji homogenitas juga dilakukan pada sediaan ini, pada hasil uji homogenitas kedua formula menunjukkan bahwa sediaan homogen. Selain uji organoleptis dan homogenitas, 2 uji lain juga dilakukan menggunakan SPSS 25. Pada uji pH dilakukan uji menggunakan metode SapHiro-wilk dan didapatkan hasil nilai sig F1 (0.665) dan F2 (0.363). Karena nilai sig F1 dan F2 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Selanjutnya data dilanjutkan menggunakan uji T-independen dan didapatkan hasil nilai homogenitas yang terdapat pada tabel levene test didapatkan hasil sig. 0.187 yang artinya data homogen. Untuk hasil uji T-independen didapatkan hasil sig. 2-tailed 0.465 > 0.05 yang artinya tidak ada perbedaan signifikan antara F1 dan F2. Pada uji daya sebar dilakukan uji menggunakan metode SapHiro-wilk dan didapatkan hasil nilai sig F1 (0.463) dan F2 (0.637). Karena nilai sig F1 dan F2 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Selanjutnya data dilanjutkan menggunakan uji T-independen dan didapatkan hasil nilai homogenitas yang terdapat pada tabel levene test didapatkan hasil sig. 0.519 yang artinya data homogen. Untuk hasil uji T-independen didapatkan hasil sig. 2-tailed 0.422 > 0.05 yang artinya tidak ada perbedaan signifikan antara F1 dan F2.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Teknologi Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 15 Oct 2024 04:34
Last Modified: 15 Oct 2024 04:34
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1681

Actions (login required)

View Item View Item