ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT FAST MOVING DENGAN METODE ANALISA ABC DI APOTEK KASIH FARMA

PUJITRIYANI, MARMI (2024) ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT FAST MOVING DENGAN METODE ANALISA ABC DI APOTEK KASIH FARMA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
2. COVER DALAM SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
1. COVER DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (41kB)
[img] Text
3. BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (118kB)
[img] Text
4. BAB II SAMPAI BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (885kB)
[img] Text
5. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (112kB)
[img] Text
6. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (329kB)
[img] Text
7. RINGKASAN.pdf

Download (53kB)
[img] Text
8. ABSTRACT.pdf

Download (52kB)

Abstract

Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi obat dan menentukan jumlah dan jenis obat dalam rangka pengadaan. Tujuan dari perencanaan untuk mendapatkan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan, menghindari terjadinya kekosongan obat, meningkatkan penggunaan obat secara rasional, meningkatkan efisiensi penggunaan obat serta menghindari terjadinya kelebihan stok (stagnant) yang mengakibatkan obat kadaluwarsa. Mengklasifikasikan persediaan sangat dibutuhkan dalam analisa perencanaan dan pengendalian obat-obat fast moving ini oleh karena itu peneliti dengan mempertimbangkan bahwa penelitian ini tentang persediaan obat maka perlu adanya tingkat kekritisan obat yang terjadi akan menjadi suatu permasalahan stok apotek untuk digunakan memperhitungkan perencanaan kembali menggunakan metode konsumsi dan analisa ABC pemakaian dan untuk memperhitungkan pengendalian obat-obat fast moving menggunakan metode EOQ , Safety Stock dan Re-Order Point, karena dengan memilih metode perencanaan dan pengendalian yang tepat menghindari terjadinya kekosongan obat. Hal ini sangat berpengaruh dan bermanfaat pada pengelolaan persediaan di apotek yang lebih efisien, agar tidak menimbulkan adanya kekurangan atau kelebihan obat. Berdasarkan perhitungan analisis ABC yang digunakan untuk mengetahui nilai pemakaian obat fast moving didapatkan nilai sebagai berikut : Kelompok yang masuk dalam kategori A merupakan obat dengan nilai pemakaian tertinggi yaitu sebanyak 40 item obat atau 37% dan biaya pemakaian Rp 132.381.300 atau 70% dari total biaya pemakaian apotek yaitu Rp 189.138.800. Kelompok yang masuk dalam kategori B merupakan obat dengan nilai pemakaian sedang yaitu sebanyak 36 item obat atau 33% dan biaya pemakaian Rp 38.496.900 atau 20% dari total biaya pemakaian apotek yaitu Rp 189.138.800.Kelompok yang masuk dalam kategori C merupakan obat dengan nilai pemakaian rendah yaitu sebanyak 33 item obat atau 30% dan biaya pemakaian Rp 18.260.600 atau 10% dari total biaya pemakaian apotek yaitu Rp 189.138.800. Berdasarkan analisis perhitungan pengendalian persediaan dengan parameter EOQ maka didapatkan gambaran bahwa jumlah pemesanan optimum untuk 40 item obat yang termasuk dalam kelompok A bervariasi mulai dari 1 pcs sampai 357 pcs, untuk 36 item obat termasuk kelompok B bervariasi mulai dari 3 pcs sampai 305 pcs, untuk 33 item obat termasuk kelompok C bervariasi mulai dari 5 sampai 407 pcs. Sedangkan analisis Safety Stock dan Re-Order Point, maka didapatkan gambaran bahwa titik pemesanan kembali obat-obat fast moving Kelompok A untuk 40 item obat yaitu 0-94 pcs, kelompok B 36 item obat yaitu 1-71 pcs, kelompok C 33 item yaitu 1-61 pcs.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 14 Oct 2024 06:06
Last Modified: 14 Oct 2024 06:06
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1673

Actions (login required)

View Item View Item