HARVIANTO, JIHAN ALIF PUTRI (2024) POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PATAH TULANG TERTUTUP DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK. III BRAWIJAYA SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (94kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (84kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) |
|
Text
COVER DALAM SAMPAI LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (926kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (152kB) |
|
Text
BAB II sampai BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
Abstract
Secara klinis, patah tulang dapat dibedakan menjadi patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup. Penderita patah tulang seringkali merasakan nyeri dan berisiko terkena infeksi. Oleh karena itu, perlunya pemberian terapi farmakologi yaitu analgesik dan antibiotik. Terapi antibiotik merupakan bagian yang diperlukan dalam terapi infeksi. antibiotik berguna untuk mencegah kolonisasi atau berkembangnya bakteri yang masuk ke jaringan target saat operasi. Pemberian antibiotik terbagi menjadi 2 yaitu, antibiotik profilaksis dan antibiotik terapi empiris. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik pada pasien patah tulang tertutup di ruang rawat inap Rumah Sakit Tk. III Brawijaya Surabaya yang meliputi demografi pasien, lokasi patah tulang, durasi operasi, nama, golongan, dosis dan frekuensi pemberian antibiotik, serta lama rawat inap. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif observasional dengan pengambilan data secara retrospekstif. Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data dari Rekam Medis Kesehatan (RMK) pasien dengan diagnosa patah tulang tertutup yang terjadi di Rumah Sakit Tk. III Brawijaya. Data yang diambil adalah data Rekam Medis Kesehatan (RMK) pasien pada bulan Januari – Juni 2023. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah RMK (Rekam Medis Kesehatan) pasien dengan diagnosa patah tulang tertutup berusia lebih dari 17 tahun dan menggunakan antibiotik. Berdasarkan hasil penelitian data demografi, kelompok umur pasien yang paling banyak menderita patah tulang tertutup adalah kelompok umur 46 – 55 tahun (42 pasien, 37%), dengan lokasi patah tulang terbanyak pada bagian Manus (27 pasien, 24%). Terapi penggunaan antibiotik profilaksis dan terapuetik paling banyak digunakan pada pasien patah tulang tertutup adalah Cefazolin (103 pasien, 91%). Berdasarkan Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada tahun 2018, operasi yang dilakukan termasuk dalam kelas operasi bersih. Pemberian antibiotik profilaksis pada pasien patah tulang tertutup adalah dengan pemberian Cefazolin 1-2 gram. Pada hasil penelitian ini penggunaan Cefazolin sebagai antibiotik profilaksis dan terapeutik sudah sesuai karena memenuhi syarat sebagai antibiotik profilaksis menurut Panduan Penggunaan Antimikroba Profilaksis dan Terapi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2018, dimana Cefazolin merupakan golongan Sefalosporin generasi pertama yang memiliki spektrum sempit. Antibiotik golongan Sefalosporin bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 11 Oct 2024 03:09 |
Last Modified: | 11 Oct 2024 03:09 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1666 |
Actions (login required)
View Item |