DEVIE, SORAYA ISVANDARIA (2024) UJI STABILITAS FREEZE THAW MASKER GEL PEEL-OFF KOMBINASI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera .L) DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) (Dengan HPMC Sebagai Gelling Agent). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
1. COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB) |
|
Text
2. COVER DALAM sampai DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (705kB) |
|
Text
3. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (296kB) |
|
Text
4. BAB II sampai BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (874kB) |
|
Text
5. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) |
|
Text
6. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (513kB) |
|
Text
7. RINGKASAN.pdf Download (290kB) |
|
Text
8. ABSTRAK.pdf Download (284kB) |
Abstract
Sediaan masker yang praktis digunakan yaitu masker gel yang setelah kering dapat langsung dikelupas atau biasa dikenal dengan sebutan masker gel peel-off. Sediaan gel peel-off yang baik perlu dilakukan beberapa uji evaluasi untuk mengetahui sifat dan karakteristik fisik dari sediaan seperti uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji waktu kering. Selain dari segi karakteristik fisik hal yang paling penting yaitu stabilitas fisik sediaan. Uji stabilitas fisik merupakan uji yang dilakukan untuk mengamati perubahan fisik sediaan berdasarkan periode penyimpanan dengan metode freeze thaw. Kombinasi masker dari ekstrak daun kelor dan lidah buaya juga sangat bermanfaat bagi kulit wajah. Pengujian yang dilakukan pada sediaan masker gel peel-off kombinasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) dan lidah buaya (Aloe vera) dibuat menjadi 3 formulasi. Dilakukan uji freeze thaw sebanyak 6 siklus pada suhu 0℃ dan 40℃, kemudian dilakukan pengamatan seperti uji organoleptik (bentuk, warna, bau, dan konsistensi sediaan), uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, dan uji waktu kering. Pada uji organoleptik sediaan masker gel peel-off didapatkan hasil yang tidak konsisten, dimana pada warna sediaan F1 dan F2 memiliki warna hijau pekat, sedangkan pada F3 memiliki hijau lumut. Sedangkan pada pengamatan bentuk ke-3 formulasi memiliki bentuk yang sama yaitu semi padat seperti sediaan masker gel. Pada pengamatan bau pada 3 formulasi memiliki bau yang khas. Sedangkan pada pengamatan konsistensi sediaan, beberapa siklus mengalami perubahan konsistensi atau terjadi pemisahan fase (muncul air dibawah). Hal tersebut terjadi karena pengaruh dari suhu yang ekstrem pada saat penyimpanan. Pada pengujian homogenitas sediaan ke-3 formula menunjukkan perubahan (tidak homogen) hal tersebut ditandai dengan pemisahan fase setelah dilakukan uji freeze thaw pada suhu 40℃. Maka dapat dikatakan bahwa sediaan masker gel peel-off tidak homogen dan tidak stabil apda penyimpanan suhu tinggi. Pada pengujian daya sebar sediaan hasil yang ditunjukkan oleh 3 formulasi dengan diberi beban 200 gram memiliki nilai daya sebar yang kurang dari spesifikasi sediaan masker (5 - 7 cm). Pada nilai uji normaliats sediaan menunjukkan nilai ˃0,05 sehingga hasil tersebut dikatakan normal. Pada uji Paired T-Test sediaan masker menujukkan 0,0143 ˃0,05, sehingga dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara siklus 0 hingga siklus 6. Pada F2 hasil menunjukkan 0,129 ˃0,05 maka dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara siklus 0 hingga siklus 6. Sedangkan pada F3 menunjukkan sig 0,205 ˃0,05 maka dikatakan bahwa F3 tidak terdapat perbedaan signifikan antara siklus 0-6. Pada pengujian pH sediaan masker hasil yang ditunjukkaan oleh 3 formulasi memiliki nilai pH yang baik (4,5 – 6,5). Pada uji normalitas sediaan 2 formulasi (F1 dan F2) memiliki nilai yang normal (˃0,05), sedangkan pada F3 memiliki nilai yang tidak normal (˂0,05). Sedangkan pada uji Paired T-Test menujukkan pada F1 0,0143 ˃0,05, sehingga dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara siklus 0 hingga siklus 6. Pada F2 hasil menunjukkan 0,129 ˃0,05 maka dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara siklus 0 hingga siklus 6. Sedangkan pada F3 menunjukkan sig 0,205 ˃0,05 maka dikatakan bahwa F3 tidak terdapat perbedaan signifikan antara siklus 0-6. Hasil nilai pH pada sediaan masker gel peel-off dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti penutup wadah sediaan yang kurang rapat pada saat proses penyimpanan sehingga karbon dioksida bisa masuk dan berinteraksi dengan fase air pada sediaan dan dapat menyebabkan sediaan menjadi asam Pada pengujian waktu kering sediaan masker gel memiliki waktu kering yang baik karena masih dalam rentang spesifikasi (15 – 30 menit). Pada nilai uji normaliats sediaan menunjukkan nilai ˃0,05 sehingga hasil tersebut dikatakan normal. Paired T-Test F1 menujukkan 0,399 ˃0,05, sehingga dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara siklus 0 hingga siklus 6. Pada F2 hasil menunjukkan 0,780 ˃0,05 maka dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara siklus 0 hingga siklus 6. Sedangkan pada F3 menunjukkan sig 0,540 ˃0,05 maka dikatakan bahwa F3 tidak terdapat perbedaan signifikan antara siklus 0-6. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa sediaan masker gel peel-off memiliki nilai waktu kering yang normal, sehingga sediaan aman jika diaplikasikan ke wajah sebagai masker wajah.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Teknologi Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 10 Oct 2024 04:06 |
Last Modified: | 10 Oct 2024 04:06 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1657 |
Actions (login required)
View Item |