LATIFAH, SUFIYAH (2024) POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI DI RS WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
IMG_20240718_0012.pdf Restricted to Registered users only Download (231kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (147kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (384kB) |
|
Text
COVER.pdf Restricted to Registered users only Download (41kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (785kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (419kB) |
|
Text
COVER DALAM 1.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) |
|
Text
COVER DALAM 2.pdf Restricted to Registered users only Download (497kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (862kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (289kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) |
|
Text
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KTI.pdf Restricted to Registered users only Download (535kB) |
|
Text
DAFTAR ISI SAMPAI TABEL.pdf Restricted to Registered users only Download (470kB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (363kB) |
|
Text
ORISINALITAS.pdf Restricted to Registered users only Download (568kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker atau tenaga medis lainnya untuk memberikan obat jadi atau racikan obat kepada pasien sesuai dengan takaran dan jumlah yang diminta. Interaksi obat merupakan efek samping yang akan timbul antara obat yang satu dengan lainnya sehingga ke efektifan atau toksisitas suatu obat atau lebih berubah. Hipertensi merupakan naiknya tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi merupakan factor terjadinya gagal jantung dan penyakit otak. Penyakit ini terjadi karena adanya pengaruh factor dari gaya hidup dan kebiasaan manusia. Hipertensi disebut sebagai “The Sillent Killer” atau penyakit pembunuh secara diam-diam karena tanpa ada gejala apapun pada penderita hipertensi. Geajala yang dialami pasien dapat berupa sakit kepala, lemas, sulit bernafas dan jantung berdebar-debar. Factor yang dapat memicu factor primer (factor yang tidak dapat diubah) dan factor sekunder (factor yang dapat diubah). Terapi yang dapat diberikan adalah terapi non-farmakologi (terapi dengan mengubah pola gaya hidup) dan terapi farmakologi (terapi dengan pemberian obat-obatan) obat-obatan yang diberikan jenis obat antihipertensi yaitu ARB, CCB, Diuretik, β-Blocker, dan ACEI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis inetraksi obat pada resep obat antihipertensi, mengetahui tingkat keparahan interaksi obat pada resep obat antihipertensi berdasarkan nama obat dan golongan obat pada pasien hipertensi, untuk mengetahui data demografi pasien di RS Wiyung Sejahtera Surabaya. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif observasional dengan menggunakan website Drugs.com dan Medscape untuk mengetahui tingkat interaksi obat. Pada resep obat antihipertensi dengan menggunakan pengamatan retrospektif. Jumlah sampel pada penelitian adalah 100 lembar resep yang dipilih secara random sampling di rawat inap pada bulan Oktober-Desember 2023. Analisa data meliputi data demografi dan hasil evaluasi tingkat keparahan inetraksi obat pada resep obat antihipertensi dengan website Drugs.com dan Medscape. Pada penelitian ini karakteristik jenis kelamin menunjukkan pasien berjenis perempuan yang menderita hipertensi lebih banyak daripada laki-laki sebanyak 17 pasien (17%). Karakteristik usia pada penelitian ini didapatkan pasien yang berusia 41-65 tahun sebanyak 60 pasien (60%), dan jumlah obat yang paling banyak dikonsumsi yaitu kombinasi dengan 4 obat sebanyak 32 resep (32%). Golongan obat hipertensi yang banyak digunakan yaitu golongan diuretic hemat kalium sebanyak 69 (41,07%) yakni spironolakton. Penelitian ini memperoleh hasil berdasarkan tingkat keparahan di Drugs.com yaitu tingkat moderate sebanyak 64 (61,54%) dengan mekanisme interaksi obat farmakodinamik sebanyak 92 (88,46%), sedangkan hasil berdasarkan tingkat keparahan di Medscape yaitu tingkat monitor closely sebanyak 74 (78,72%) dengan mekanisme farmakodinamik sebanyak 89 (95,70%).
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 08 Oct 2024 03:42 |
Last Modified: | 08 Oct 2024 03:42 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1641 |
Actions (login required)
View Item |