SETIAWATI, ASTI ANWAR (2024) UJI ANGKA KAPANG KHAMIR (AKK) PADA SIMPLISIA JAMUR LINGZHI (Ganoderma lucidum). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (40kB) |
|
Text
COVER DEPAN SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB) |
|
Text
ABSTRACT.pdf Download (8kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (74kB) |
|
Text
BAB II sampai VI.pdf Restricted to Registered users only Download (705kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (138kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
RINGKASAN.pdf Download (73kB) |
Abstract
Jamur linghzi (Ganoderma lucidum) telah banyak digunakan sebagai bahan pengobatan alternatif untuk mengobati berbagai penyakit. Jamur lingzhi memiliki berbagai efek farmakologi termasuk imunodulasi, antiinflamasi, antikanker, antidiabetes dan efek antipenuaan. Adanya manfaat tersebut membuat jamur lingzhi dapat dikembangkan menjadi sebuah seduhan herbal seperti teh herbal. Menurut BPOM RI No. 13 Tahun 2019 bahwa cemaran kapang khamir sediaan teh herbal yaitu ≤103 koloni/g. Oleh karena itu batasan cemaran mikroba harus diuji terlebih dahulu pada simplisia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai angka kapang khamir pada simplisia jamur lingzhi (Ganoderma lucidum). Metode penelitian yang dilakukan yaitu simplisia jamur lingzhi dibuat serbuk. Serbuk tersebut dibuat pengenceran bertingkat hingga 10-5 lalu sampel dicampur pada media PDA yang telah tercampur kloramfenikol dengan menggunakan metode pour plate dan diinkubasi selama 5 hari pada suhu 25°C. Hasil penelitian angka kapang khamir diperoleh 3,96 X 105 koloni/gram. Dari hasil tersebut melebihi batas persyaratan yang ditetapkan BPOM RI No. 13 Tahun 2019 untuk seduhan herbal. Pengamatan koloni dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan makroskopis meliputi bentuk, warna permukaan dan warna balik koloni. Pada pengamatan mikroskopis meliputi hifa (bersekat atau tidak) dan bentuk spora. Koloni yang diamati yaitu koloni yang memiliki warna permukaan berbeda. Tiga koloni berwarna putih, dua koloni berwarna coklat, empat koloni berwarna hijau dan satu koloni berwarna hitam. Pada pengamatan mikroskopis terdapat sembilan hifa yang bersekat, satu hifa tidak bersekat. Enam koloni memiliki bentuk spora bulat, dua koloni memiliki bentuk spora oval dan dua koloni tidak membentuk spora, hanya hifa saja. Koloni nomor 2, 3, 5, 6, 8 dan 10 diduga genus Aspergillus. Koloni nomor 9 diduga genus Penicillium. Tiga koloni nomor 1, 4 dan 7 belum diketahui genusnya sehingga dibutuhkan pengamatan dan identifikasi lebih dalam.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Mikrobiologi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 04 Oct 2024 08:00 |
Last Modified: | 04 Oct 2024 08:00 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1624 |
Actions (login required)
View Item |