STUDI PENGGUNAAN OBAT INSULIN DEGLUDEG-ASPART PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN DIAGNOSA DIABETES MELITUS TIPE 2 (Studi dilakukan di RSUD dr. Mohamad Soewandhie Pada Periode Januari-Juli 2023)

WULANDARI, LENY HERI FITRI (2024) STUDI PENGGUNAAN OBAT INSULIN DEGLUDEG-ASPART PADA PASIEN RAWAT JALAN DENGAN DIAGNOSA DIABETES MELITUS TIPE 2 (Studi dilakukan di RSUD dr. Mohamad Soewandhie Pada Periode Januari-Juli 2023). Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
1. COVER DEPAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (114kB)
[img] Text
2. COVER DALAM SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
3. BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (98kB)
[img] Text
4. BAB II SAMPAI BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (528kB)
[img] Text
5. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (277kB)
[img] Text
7. RINGKASAN.pdf

Download (80kB)
[img] Text
6. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
8. ABSTRACT.pdf

Download (62kB)

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit utama di dunia, dan banyak diderita di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya frekuensi kejadian penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat infusiensi fungsi insulin. Diabetes melitus (DM) seringkali dikaitkan dengan meningkatnya resiko kesakitan dan kematian. Insiden dan prevalensi dari diabetes melitus semakin meningkat dapat mencapai 30 juta orang pada tahun 2030 diperkirakan prevalensi diabetes melitus di seluruh dunia akan meningkat menjadi dua kali lipat. Diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling umum. Ini biasanya terjadi pada orang dewasa. Pada diabetes tipe 2, tubuh mampu memproduksi insulin tetapi menjadi resisten sehingga insulin tidak efektif. Seiring waktu, kadar insulin menjadi tidak menc ukupi. Baik resistensi dan defisiensi insulin menyebabkan kadar glukosa darah tinggi. Rancangan penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif dan merupakan penelitian deskriptif observasional, yaitu data primer (resep) dan sekunder (Rekam Medis) pasien pada penderita Diabetes melitus tipe 2 bulan Januari-Juli 2023. Sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien dengan diagnose Diabetes Melitus Tipe 2 yang mendapat terapi Insulin Degludeg-Aspart dengan tujuan ntuk mengetahui nama obat, golongan obat, jenis terapi, aturan pakai, dosis, lama pengobatan, usia, diagnosa penyerta, lama terdiagnosa, mengetahui kadar GDP, GD2PP, dan HbA1c yang diresepkan pada pasien penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Poli penyakit dalam RSUD dr. Mohammad Soewandhie Surabaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak 97 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Studi Penggunaan Obat Insulin Degludeg-Aspart pada pasien rawat jalan dengan diagnosa Diabetes Melitus Tipe 2 di Rawat Jalan RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya pada periode Januari-Juli 2023. Penggunaan obat insulin premixed dengan jenis terapi kombinasi yang paling banyak ditemukan adalah golongan Insulin Premixed + Sulfonilurea + Biguanida + Inhibitor a-glukosidase sebanyak 65 pasien (67,01%). Aturan pakai yang paling banyak digunakan adalah insulin premixed (ryzodeg) dengan aturan pakai 0-0-10iu dan 0-0-12iu selama pengobatan 3bulan sebanyak 2 pasien (29%), dan insulin premixed+OAD dengan aturan pakai 20iu-0-20iu selama pengobatan 7bulan sebanyak 8 pasien (14%). Karakteristik demografi pasien yang paing banyak ditemukan pada golongan usia 45-69 tahun sebanyak 85 pasien (87,63%) dan berjenis kelamin perempuan yaitu 71 pasien (73,20%). Kategori diagnosis penyerta terbanyak adalah diagnosis penyerta DM+Polineuropati sebanyak 44 pasien (45,37%) dan lama didiagnosis terbanyak ≤1tahun sebanyak 83 pasien (85,57%). Karakteristik profil kadar GDP menunjukkan bahwa distribusi kadar dari kategori normal masing-masing 6 pasien (6,1%) dengan rata-rata kadar GDP post sebanyak 120mg/dL. Dan kategori Diabetes ≥126mg/dL masing-masing 97 pasien (100%) dengan rata-rata kadar GDP pre sebanyak 247mg/dL menjadi nilai rata-rata GDP post sebanyak 91 pasien (9,3%) 238mg/dL. Profil kadar GD2PP menunjukkan bahwa distribusi dari kategori normal masing-masing 2 pasien (2,1%) dengan rata-rata kadar GD2PP post sebanyak 2 pasien (2,1%) 112mg/dL. Dan kategori pre diabetes 140-199mg/dL masing-masing 4 pasien (4,1%) 190mg/dL menjadi rata-rata GD2PP post sebanyak 4 pasien (4,1%) 184mg/dL. Dan kategori pre diabetes ≥200mg/dL masing-masing 93 pasien (95,8%) 348mg/dL dengan rata-rata kadar GD2PP post sebanyak 91 pasien (93,8%) 295mg/dL. Profil kadar HbA1c dari kategori pre Diabetes ≥6,5% masing-masing 97 pasien (100%) 10% dengan rata kadar HbA1c post sebanyak 97 pasien (100%) 8,6%. Berdasarkan perubahan gula darah puasa pada keempat kelompok terjadi penurunan. Perubahan GDP kelompok insulin premixed sebanyak 28mg/dL, GD2PP sebanyak 39mg/dL, HbA1c sebanyak 0,2%. Perubahan GDP kelompok insulin premixed + insulin degludeg sebanyak 56mg/dL, GD2PP sebanyak 37mg/dL, HbA1c 0,2%. Perubahan GDP kelompok insulin premixed + insulin aspart sebanyak 16mg/dL, GD2PP sebanyak 37mg/dL, HbA1c sebanyak 0,2%. Perubahan GDP pada kelompok Insulin premixed + Sulfonilurea + Biguanida + Inhibitor a-glukosidase sebanyak 27mg/dL, GD2PP sebanyak 45mg/dL, HbA1c sebanyak 0,6%.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 30 Sep 2024 07:27
Last Modified: 30 Sep 2024 07:27
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1611

Actions (login required)

View Item View Item