INDAYANTI, NOVA NUR (2023) EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE YANG MENJALANI HEMODIALISA PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD SIDOARJO. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
3. lembar pengesahan (1).pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
|
Text
1. Cover Depan.pdf Restricted to Registered users only Download (81kB) |
|
Text
2. Cover Dalam.pdf Restricted to Registered users only Download (46kB) |
|
Text
7. Kata Pengantar.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) |
|
Text
8. Ringkasan.pdf Download (177kB) |
|
Text
9. Abstrac.pdf Download (48kB) |
|
Text
10. Daftar Isi - Daftar Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB) |
|
Text
11. Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
|
Text
12. Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) |
|
Text
13. Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) |
|
Text
14. Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
|
Text
15. Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) |
|
Text
16. Bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) |
|
Text
17. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) |
|
Text
18. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
4. lembar di uji dan setuju.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) |
|
Text
5. pernyataan orisinal.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) |
|
Text
6. pernyataan persetujuan publikasi (1).pdf Restricted to Registered users only Download (247kB) |
Abstract
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit gagal ginjal kronis adalah keadaan penurunan fungsi ginjal yang ditujukkan dengan penurunan GFR kurang dari 60 mL/min/1,73m² atau kerusakan ginjal selama > 3 bulan. Pada stadium awal penyakit chronik kidney disease ini berupa nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan berkurang, dan penurunan berat badan. Pentingnya pemberian obat anti hipertensi pada pasien chronic kidney disease sangat berpengaruh pada kualitas hidup pasien karena penurunan tekanan darah yang terkontrol dapat mengurangi keparahan penyakit. Pada pasien hemodialisa pengobatan perlu disesuaikan karena jenis obat antihipertensi pada dialisis dan respon tubuh yang abnormal terhadap hemodialisis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan obat antihipertensi pada pasien chronic kidney disease yang menjalani hemodialisa pada pasien rawat inap RSUD Sidoarjo. Klasifikasi Antihipertensi terdiri dari dua jenis yaitu berdasarkan penyebabnya dan berdasarkan bentuknya. Klasifikasi antihipertensi berdasarkan penyebabnya meliputu : hipertensi premier dan hipertensi sekunder sedangkan berdasarkan bentuknya meliputi : hipertensi diastolik, hipertensi campuran dan hipertensi sistolik. Klasifikasi CKD (Chronic kidney Disease) dikelompokkan atas dasar derajat stage dimana untuk mengetahui derajat stage harus mengetahui LFG terlebih dahulu menggunakan rumus Kockcroft-Gault. Apabila derajat stage pasien mencapai pada stadium akhir maka pasien harus menjalani terapi hemodialisa dan menggunakan obat obatan seperti golongan CCB, ARB, ACE-Inhibitor, Diuretik, β-blockers penggunaan obat tersebut juga diperlukan penyesuaian dosis karena adanya gangguan fungsi ginjal maka obat obat tersebut yangdi ekskresikan melalui ginjal memerlukan penyesuaian dosis. Metode yang digunakan yaitu deskriptif observasional dan pengamatan data secara retrospektif dengan mengamati buku rekam medik pasien pada bulan Juli – Desember 2022 sejumlah 31 pasien. Lokasi penelitian ini dilakukan di RSUD Sidoarjo yang beralamatkan di Jl. Majapahit No. 667, Sidowayah, Celep, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien jenis kelamin laki-laki sebanyak 16 pasien (51,6%) sedangkan pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak15 pasien (48,4%). Rentang usia pasien CKD yaitu mulai dari usia remaja akhir (17-25 tahun) hingga manula ( >65 tahun). Derajat stage terbanyak yaitu stage V sebanyak 31 pasien (100%). Golongan obat yang digunakan pasien chronic kidney disease yaitu golongan CCB (Calcium Channel Blockers), ARB (Angiotensin Receptor Blockers), ACE-Inhibitor, diuretik, dan β-blockers. Jenis pengobatan obat antihipertensi pada pasien chronic kidney disease meliputi pengobatan tunggal serta kombinasi 2, kombinasi 3 dan kombinasi 4, namun jenis pengobatan ini yang paling banyak digunakan yaitu jens pengobatan obat antihipertensi kombinasi 2 (Nifedipine oros 30 mg + Candesartan) sebanyak 6 pasien (42,8%). Lama pengobatan pasien chronic kidney disease yang menjalani hemodialisa pada pasien rawat inap paling banyak selama 2 hari 10 pasien (32,3%). Penggunaan obat antihipertensi dengan aspek tepat dosis terdapat 29 pasien (93,5%) yang terdiri dari penggunaan obat Ramipril dan lisinopril. Pengukuran data laboratorium untuk diagnosa CKD yaitu BUN dengan hasil pemeriksaan awal rata – rata 69,1 mg/dL, Kreatinin 11,2 mg/dL, dan Tekanan darah pada pasien rata-rata pada saat MRS yaitu 166/100 mmHg dan pada saat KRS rata-rata 120/90 mmHg. Pasien chronic kidney disease yang menjalani hemodialisa terbanyak adalah pasien berusia 56 – 65 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya usia maka semakin berkurang fungsi ginjal karena disebabkan terjadinya penurunan kecepatan ekskresi gomerulus dan penurunan fungsi tubulus pada ginjal. Peggunaan obat antihipertensi yang aman pada pasien chronic kidney disease adalah golongan CCB dikarenakan mekanisme kerja obat CCB yaitu menghambat aktivitas kalsium yang masuk pada jaringan otot. Sedangkan untuk pengobatan ARB dan ACE- Inhibitor adalah bekerja pada bagian organ ginjal sehingga obat tidak efektif jika digunakan pada pasien CKD, maka Penggunaan obat golongan CCB (Calcium Channel Blockers) terbanyak yaitu Nifedipine oros 30 mg sebanyak 19 pasien, namun penggunaan Nifedipine harus tetap dimonitoring karena hipotensinya cukup tinggi Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti lebih lama agar mendapat informasi yang lebih lengkap lagi pada pasien chronic kidney disease dan tidak menggunakan metode retrospektif agar peneliti dapat melihat kondisi pasien secara langsung. Dan mendapat data lebih lengkap tentang pasien chronic kidney disease yang menjalani hemodialisa seperti data laboratorium yang lengkap, misalnya derajat proteinuria.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 12 Dec 2023 10:09 |
Last Modified: | 12 Dec 2023 10:09 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1488 |
Actions (login required)
View Item |