KELENGKAPAN RESEP ANAK SECARA ADMINISTRASI DAN FARMASETIK DI RSIA KIRANA

WULANDARI, SAFIRA APRILIANI (2023) KELENGKAPAN RESEP ANAK SECARA ADMINISTRASI DAN FARMASETIK DI RSIA KIRANA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.

[img] Text
3. Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (500kB)
[img] Text
1. Cover Depan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (39kB)
[img] Text
2. Cover Dalam.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4kB)
[img] Text
4. Lembar Diuji dan Disetujui.pdf
Restricted to Registered users only

Download (482kB)
[img] Text
6. Pernyataan Orisinalitas.pdf
Restricted to Registered users only

Download (580kB)
[img] Text
5. Pernyataan Persetujuan Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (560kB)
[img] Text
7. Kata Pengantar.pdf
Restricted to Registered users only

Download (72kB)
[img] Text
8. Ringkasan.pdf

Download (77kB)
[img] Text
9. abstrak.pdf

Download (61kB)
[img] Text
10. daftar isi sampai daftar lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (86kB)
[img] Text
11. bab I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (82kB)
[img] Text
12. bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (147kB)
[img] Text
13. bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (140kB)
[img] Text
14. bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (104kB)
[img] Text
15. bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (80kB)
[img] Text
16. bab VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (72kB)
[img] Text
17. daftar pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (72kB)
[img] Text
18. lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada apoteker, baik dalam bentuk paper maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku. Dalam peresepan yang benar harus lengkap informasi yang tertera pada lembar resep agar mengurangi kesalahan dalam penulisan resep, sehingga TTK harus lebih teliti dalam melakukan skrining resep. Skrining resep atau bisa dikenal dengan pengkajian resep yang merupakan kegiatan apoteker dalam mengkaji sebuah resep yang meliputi pengkajian administrasi, farmasetik, dan klinis sebelum resep diracik. Tujuan dilakukan skrining resep yaitu menjamin keamanan dan kemanjuran dari obat dalam resep ketika digunakan pasien serta memaksimalkan tujuan terapi. Akibat dari ketidaklengkapnya resep dan tidak dilakukannya skrining resep dapat berisiko buruk bagi pasien yang terlebih pada pasien anak-anak, pemberian resep anak juga harus dipertimbangkan sesuai dengan kondisi anak, seperti riwayat penyakit dan alergi karena hal tersebut dapat mempengaruhi pemberian dosis obat yang diperlukan pada pasien anak. Tidak hanya memperhatikan kondisi saja namun juga harus memperhatikan umur pasien anak karena sangat diperlukan untuk dapat dihitung dengan rumus yang telah dibuat oleh para ahli. Penulisan resep ini bertujuan untuk memudahkan dokter dalam pelayanan kesehatan di bidang farmasi, sebagai medical record bersama dokter dan apoteker disimpan di apotek selama 3 tahun yang dapat dipertanggung jawabkan dan sifatnya rahasia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan cara retrospektif dengan mengambil data resep periode Oktober – Desember 2022, yang kemudian dilakukan pencatatan dari data lembar resep pada lembar pengumpulan data secara administrasi dan farmasetik. Data yang telah terkumpul kemudian dihitung jumlah presentasenya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prescribing error pada kelengkapan resep anak secara administrasi meliputi tidak lengkap berat badan pasien 80,53 %, tidak lengkap alamat pasien 68,32 %, tidak lengkap No. SIP dokter 0,76 %, paraf dokter 9,54 % dan tidak lengkap tanggal penulisan resep 5,34 %. Pada kelengkapan resep secara farmasetik meliputi tidak lengkap bentuk sediaan 14,88 %, tidak lengkap kekuatan sediaan 90,45 %. Pada hasil presentase rekapilitus kelengkapan administrasi dan farmasetik yang di dapat adalah 100 % tidak lengkap pada lengkap administrasi dan 91,22 % tidak lengkap pada lengkap farmasetik. Diperlukan peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kelengkapan resep anak pada tahap prescribing error. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di rumah sakit ibu dan anak kirana adalah hasil data demografi di dapatkan bahwa resep di dokter spesialis yang paling banyak terdapat di pasien laki – laki dengan jumlah resep 140 sebesar 53,43 %, hal ini dikarenakan dalam 1 bulan pasien berjenis kelamin laki – laki dapat mencapai 40 pasien, mayoritas pasien tersebut berusia 12 – 59 bulan dengan jumlah resep 119 sebesar 45,42 %. Sedangkan untuk berat badan pasien tidak dicantumkan dalam lembar resep karena sudah dicantumkan didalam lembar rekam medis. Kelengkapan Resep Anak Secara Administrasi di dapatkan hasil yang lengkap yaitu nama pasien (100%), nama dokter (100%), alamat dokter (100%), umur pasien (100%). Terdapat juga hasil yang tidak lengkap yaitu jenis kelamin (100%), berat badan pasien (80,53%), alamat pasien (68,32%), No. SIP dokter (0,76%), paraf dokter (10,68%) dan tanggal penulisan resep (5,34%). Sedangkan untuk hasil kelengkapan resep anak secara farmasetik terdapat hasil yang lengkap yaitu nama obat (100%) dan jumlah obat (100%) karena data tersebut juga sangatlah penting dicantumkan dalam lembar resep. Terdapat juga hasil yang tidak lengkap yaitu bentuk sediaan (14,88%) dan kekuatan sediaan (90,45%). Pada hasil rekapitulasi terdapat hasil 100% tidak lengkap administrasi, karena hal ini penulis resep tidak melakukan penulisan di resep secara lengkap. Lengkap secara administrasi dikatakan lengkap apabila di dalam resep terdapat nama pasien, umur pasien, jenis kelamin, berat badan, alamat pasien, nama dokter, alamat dokter, no.SIP, paraf dokter, tanggal penulisan resep yang tertera di dalam resep. Sedangkan untuk tahap farmasetik terdapat hasil lengkap farmasetik sebesar 100% yang menunjukkan bahwa di dalam resep mencantumkan nama obat, jumlah obat, bentuk sediaan, kekuatan sediaan. Hasil 91,22% tidak lengkap, hal ini juga disebabkan karena penulis resep tidak melakukan penulisan secara lengkap. Oleh sebab itu lengkap farmasetik dikatakan lengkap apabila terdapat nama obat, jumlah obat, bentuk sediaan, kekuatan sediaan yang tertera di dalam resep. Pada data demografi pasien hasil yang di dapat adalah usia 12 – 59 bulan sebesar 45,42%, jenis kelamin laki – laki sebesar 53,43%, berat badan sebesar 70,62% dengan tidak mencantumkan data, dan asal resep dari dokter spesialis sebesar 100%. Pada hasil kelengkapan resep secara administrasi didapatkan hasil yang tidak lengkap sebesar 100%. Kelengkapan administrasi yang paling lengkap didapatkan pada nama pasien, umur pasien, nama dokter, alamat dokter sebanyak 100%. Sedangkan pada berat badan paaien sebanyak 51 resep sebesar 19,46%, alamat pasien sebanyak 83 resep sebesar 31,67%, No. SIP dokter sebanyak 260 resep sebesar 99,23%, paraf dokter sebanyak 234 resep sebesar 89,31%, dan tanggal penulisan resep sebanyak 248 resep sebesar 94,65%. Pada hasil kelengkapan resep secara farmasetik didapatkan hasil lengkap sebanyak 23 resep sebesar 8,77% dan yang tidak lengkap sebanyak 269 resep sebesar 91,22%. Kelengkapan farmasetik yang paling lengkap didapatkan pada nama obat dan jumlah obat sebanyak 100%. Sedangkan pada bentuk sediaan yang menulis lengkap sebanyak 223 resep sebesar 85,11% dan kekuatan sediaan sebanyak 25 resep sebesar 9,54%. Saran yang diperlukan adalah ketelitian dalam penulisan resep agar tidak terjadi kesalahan pada saat akan melakukan KIE kepada pasien dan kelengkapan resep baik secara administrasi maupun farmasetik harus ditulis lengkap di dalam lembar resep tidak hanya ditulis di rekam medis.

Item Type: Thesis/Diploma (Diploma)
Subjects: Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi
Depositing User: Elvia Ikasari
Date Deposited: 06 Dec 2023 04:12
Last Modified: 06 Dec 2023 04:12
URI: http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1473

Actions (login required)

View Item View Item