SUGIARTI, MONICA QUR’AINI (2023) STUDI MEDICATION ERROR PADA FASE PERESEPAN DI RUMAH SAKIT ‘X’ SURABAYA. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (288kB) |
|
Text
Cover Depan.pdf Restricted to Registered users only Download (59kB) |
|
Text
Cover Dalam.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB) |
|
Text
Lembar Orisinalitas.pdf Restricted to Registered users only Download (296kB) |
|
Text
Lembar Diuji dan Disetujui.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB) |
|
Text
Ringkasan.pdf Download (122kB) |
|
Text
Kata Pengantar.pdf Restricted to Registered users only Download (79kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (108kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (303kB) |
|
Text
Daftar Isi sampai Daftar Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB) |
|
Text
Lembar Persetujuan Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Medication error merupakan kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah. Kesalahan peresepan dalam hal penulisan resep meliputi resep yang tidak dapat dibaca, penulisan singkatan yang ambigu atau memiliki dwi makna, kurangnya penulisan informasi yang penting misalnya tanggal peresepan, dosis, rute, interval pemberian obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persyaratan pengkajian resep menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2016 dan Nomor 58 Tahun 2014 seperti singkatan nama obat yang tidak boleh ada dalam resep yang berpotensi terjadi medication error, dan kesalahan peresepan pada fase prescribing, oleh karena itu pentingnya dilakukan studi medication error pada fase peresepan di Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit ‘X’ Surabaya, dikarenakan belum pernah dilakukannya penelitian terkait Medication error pada Instalasi Gawat Darurat tersebut, sekaligus penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengurangi angka kejadian medication error terkait pelayanan resep dan meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit ‘X’ Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 936 resep , pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan resep pada bulan Juli - Desember 2022. Hasil dari penelitian ini didapatkan usia paling banyak yang berpotensi terjadi medication error pada usia balita yaitu (usia 0-5 tahun) yang meliputi tidak ada kesalahan tahap inscriptio dengan parameter tidak ada alamat instansi dan tahap signature dengan parameter tidak ada interval pemakaian dengan kata lain angka kejadian sebesar (0 %). Kesalahan terendah terjadi pada tahap Inscriptio dengan parameter tidak ada alamat instansi sebesar 0 % terjadi di bulan Juli – Desember 2022 dan tidak ada nama dokter, serta tidak ada SIP dokter memiliki presentase (0,2 %) pada bulan Oktober 2022 dan presentase (0,4 %) pada bulan Desember 2022. Kesalahan tertinggi terjadi pada tahap Inscriptio dengan parameter tidak ada asal ruangan resep sebesar (6,9 %) terjadi di bulan September 2022. Kesalahan terendah yang terjadi pada tahap Praescription dengan parameter tidak ada jumlah obat sebesar (0 %) terjadi di bulan Oktober 2022, Kesalahan tertinggi yang terjadi pada tahap Praescription dengan parameter tidak ada dosis obat sebesar (17,6 %) terjadi di bulan Agustus 2022. Kesalahan terendah yang terjadi pada tahap Signatura dengan parameter tidak ada interval pemberian sebesar (0 %) terjadi di bulan Juli - Desember 2022, serta tidak ada rute pemberian sebanyak (0 %) terjadi di bulan Juli 2022, Agustus 2022, September 2022, November 2022, dan Desember 2022. Kesalahan tertinggi yang terjadi pada tahap Signatura dengan parameter tidak ada dosis pemberian sebesar (18,9 %) terjadi di bulan Agustus 2022. Kesalahan terendah yang terjadi pada tahap Pro dengan parameter tidak ada nama pasien sebesar (0 %) terjadi di bulan Agustus 2022, September 2022, Oktober 2022, dan Desember 2022. tidak ada nomor rekam medis sebesar (0 %) terjadi di bulan Juli 2022, Agustus 2022, September 2022, dan Desember 2022. Kesalahan tertinggi pada tahap Pro dengan parameter tidak ada berat badan pasien sebanyak (30,7 %) terjadi di bulan Desember 2022. Diharapkan kepada dokter, farmasi, maupun tenaga kesehatan lainya untuk memperhatikan hal-hal yang berpotensi menimbulkan medication error terutama pada tahap administrasi dan farmasetika sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 18 Oct 2023 08:35 |
Last Modified: | 18 Oct 2023 08:35 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1361 |
Actions (login required)
View Item |