RAHMAWATI, NURLAILY (2023) (RESUME ARTIKEL) PENGELOLAAN PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 74 TAHUN 2016. Diploma thesis, Akademi Farmasi Surabaya.
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB) |
|
Text
1. COVER DEPAN.pdf Restricted to Registered users only Download (40kB) |
|
Text
2. COVER DALAM.pdf Restricted to Registered users only Download (83kB) |
|
Text
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Restricted to Registered users only Download (421kB) |
|
Text
LEMBAR ORISINALITAS.pdf Restricted to Registered users only Download (516kB) |
|
Text
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Restricted to Registered users only Download (517kB) |
|
Text
7. KATA PENGANTAR.pdf Restricted to Registered users only Download (5kB) |
|
Text
8. RINGKASAN.pdf Download (81kB) |
|
Text
9. ABSTRACT.pdf Download (6kB) |
|
Text
10. DAFTAR ISI SAMPAI DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB) |
|
Text
11. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (92kB) |
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (189kB) |
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (169kB) |
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) |
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (103kB) |
|
Text
16. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (7kB) |
|
Text
17. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (160kB) |
|
Text
18. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Puskesmas (Pusat Kesehatan masyarakat) memiliki peran penting dalam menyediakan pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama kepada masyarakat. Salah satu aspek yang sangat penting dalam pengelolaan pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu pelayanan kefarmasian.Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas, Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.Pengelolaan penyimpanan obat yang baik meliputi beberapa aspek, yaitu pemilihan obat yang tepat, pengadaan obat yang berkualitas, penerimaan dan penyimpanan obat yang benar, pemantauan stok obat secara rutin, serta pemrosesan dan distribusi obat yang tepat waktu. Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan menyimpan dan pemeliharaan yang bertujuan untuk memelihara mutu obat, Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab dan memudahkan pencarian dan pengawasan. Penyimpanan obat meliputi pengaturan tata ruang, cara penyimpanan obat, pencatatan kartu stok dan mengamatan mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan penyimpanan obat di puskesmas berdasarkan permenkes nomor 74 tahun 2016 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.Desain penelitian ini adalah Resume Artikel. Peneliti melakukan pencarian naskah melalui database resmi dan sumber pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Database yang digunakan yaitu Google Scholar. Pada tahap ini pencarian literatur menggunakan database online di beberapa portal. Peneliti menggunakan tiga database yaitu Google Scholar (Indonesia).Dengan topik penelitian sesuai kata kunci (penyimpananobat, puskesmas, obat), lalumelakukan skrining naskah dan menentukan naskah yang akan di review yaitusebanyak 3 jurnal yang masuk pada kriteria inklusi. Artikel dengan judul “Studi Pengelolaan Penyimpanan Obat Di UPTD Puskesmas Laonti Konawe Selatan” meneliti kegiatan pengelolaan penyimpanan obat di Puskesmas Laonti Konawe Selatan.Kriteria inklusi dalam peneliatian yang dilakukan oleh penulis yaitupenyimpanan obat LASA (Look alike sound alike) dan High Alert di Puskesmas Laonti Konawe Selatan dan semua obat di Puskesmas Laonti Konawe Selatan.Sedangkankriteria ekslusiantara lain obat yang kadaluwarsa dan sediaan obat yang rusak.Artikel dengan judul “Penyimpanan Obat Dan Bahan Medis Habis Pakai Di UPTD Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu” meneliti kegiatan penyimpanan obat dan BMHP di UPTD Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Kriteria inklusi dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis yaituKondisi Gudang di UPTD Puskesmas Nusa Indah Bengkulu.Sedangkankriteria ekslusiyaitubahan medis yang bukan termasuk alat kesehatan yang ditunjukkan untuk penggunaan sekali pakai.Artikel dengan judul “Profil Penyimpanan Obat Di Puskesmas Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu” meneliti meneliti kegiatan penyimpanan obat di Puskesmas Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.Kriteria inklusi dalam peneliatian yang dilakukan oleh penulis yaituSemua sediaan Obat di Puskesmas Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu,sertakondisi Gudang dan penyusunan obat di Puskesmas Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.Sedangkankriteria ekslusiyaituBahan Medis Habis Pakai dan Alkes di Puskesmas Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hasil pencarian literature penulis menemukan tiga jurnal yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian tersebut berhubungan dengan kesesuaian penyimpanan obat di Puskesmas.Ketiga jurnal yang diresume sangat relevan dengan tujuan penelitian padaKarya Tulis Ilmiah ini. Yaknibertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan penyimpanan obat di Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.Hasil resume dari ketiga jurnalini jugamempunyai kesamaan tujuan dengan peneliti yaituuntuk mengetahui pengelolaan penyimpanan obat di puskesmas dalam segi infrastruktur, fasilitaspenyimpananobat, penataan obatsertapenjaminan mutupenyimpananobat. Cara yang efektif untuk mencegah terjadinya (Medication Error) dan kerusakan sediaan obat dengan meningkatkan pengelolaan penyimpanan obat. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam hal pengelolaan penyimpanan sediaan obat, faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi persyaratan ruang penyimpanan obat (Sarana dan Prasarana), penataan penyimpanan obat dan penjaminan mutu sediaa obat.Penataan penyimpanan obat yang baik disusun secara alfabetis sesuai dengan jenis sediaan obat untuk memudahkan dan menghindari kesalahan pengambilan sediaan obat maupun kontaminasi dengan sediaan lain, menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out). Selain kedua faktor tersebut penjaminan mutu juga berperan penting dalam pengelolaan penyimpanan obat. Penjaminan mutu berfungsi untuk melihat ada tidaknya perubahan fisik pada sediaan obat. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pengelolaan penyimpanan obat yaitu pemasukan dan pengeluaran obat yang tidak terkontrol, seperti permintaan obat yang melebihi jumlah rata-rata pemakaian menyebabkan stok obat berlebihan yang mengakibatkan obat expired date. Dari ketiga artikel hasil observasi Pengelolaan Penyimpanan Obat Di Puskesmas Berdasarkan Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 dalam segi infrastruktur dan fasilitas serta penataan penyimpanan obat dinilai sesuai sedangkan pengendalian mutu obat telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Item Type: | Thesis/Diploma (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Kesehatan > Farmasi > Farmasi Klinis Komunitas dan Manajemen Farmasi |
Depositing User: | Elvia Ikasari |
Date Deposited: | 10 Oct 2023 06:16 |
Last Modified: | 10 Oct 2023 06:16 |
URI: | http://repository.akfarsurabaya.ac.id/id/eprint/1328 |
Actions (login required)
View Item |